Sejak zaman
dahulu Gereja Roma telah merayakan Rasul Petrus dan Paulus pada sebuah hari raya tunggal pada hari yang sama, 29 Juni. Iman kepada Yesus Kristus
menjadikan mereka saudara dan kemartiran
menjadikan mereka satu.
Santo Petrus dan Santo Paul, begitu berbeda satu sama lain pada taraf manusia, secara pribadi dipilih oleh Tuhan Yesus dan menanggapi
panggilan tersebut dengan menawarkan seluruh hidup mereka. Rahmat mencapai hal-hal besar dalam keduanya, rahmat
mengubah mereka. Dan betapa rahmat mengubah mereka! Simon menyangkal Yesus pada saat tragis sengsara-Nya. Saulus dengan
bengis menganiaya orang-orang Kristen. Tetapi keduanya mengalami kasih Allah dan
membiarkan diri mereka diubah oleh
rahmat-Nya. Dengan cara ini mereka menjadi sahabat-sahabat dan rasul-rasul Kristus. Inilah sebabnya mereka
terus berbicara kepada Gereja dan
hingga hari ini menunjukkan jalan keselamatan
bagi kita. Kita juga, bahkan jika kita jatuh ke dalam dosa berat dan malam terkelam, Allah selalu mampu mengubah
kita sebagaimana Ia mengubah
Petrus dan Paulus. Ia dapat mengubah hati
kita dan mengampuni kita sepenuhnya, mengubah kegelapan
dosa kita ke dalam fajar terang. Inilah Allah yang
sesungguhnya : Ia mengubah
kita, Ia selalu mengampuni kita, sama seperti yang Ia lakukan terhadap Petrus dan seperti yang Ia lakukan terhadap Paulus.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 25 Juni 2014 : TENTANG MILIK GEREJA
Saudara dan saudari, selamat pagi.
Hari ini, di Aula Paulus VI, ada kelompok para peziarah lain yang terhubung dengan kita; mereka adalah para peziarah yang sakit, karena dengan cuaca ini, antara panas dan kemungkinan hujan, adalah lebih bijaksana bahwa mereka seharusnya berdiam di sana. Namun, mereka terhubung dengan kita melalui sebuah layar video. Jadi kita bersatu dalam Audiensi yang sama. Dan kita semua akan berdoa hari ini secara khusus untuk mereka, untuk penyakit-penyakit mereka. Terima kasih.
Hari ini, di Aula Paulus VI, ada kelompok para peziarah lain yang terhubung dengan kita; mereka adalah para peziarah yang sakit, karena dengan cuaca ini, antara panas dan kemungkinan hujan, adalah lebih bijaksana bahwa mereka seharusnya berdiam di sana. Namun, mereka terhubung dengan kita melalui sebuah layar video. Jadi kita bersatu dalam Audiensi yang sama. Dan kita semua akan berdoa hari ini secara khusus untuk mereka, untuk penyakit-penyakit mereka. Terima kasih.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 22 Juni 2014 : JADIKANLAH HIDUP ANDA SEBUAH KARUNIA BAGI ORANG LAIN
Di Italia dan banyak
negara lain, Hari Raya Tubuh
dan Darah Kristus yang dirayakan pada hari Minggu ini, sering disebut
dalam Bahasa Latin "Corpus Christi". Jemaat gerejawi yang berkumpul di sekitar Ekaristi dan menyembah
khazanah paling berharga yang
telah diwariskan Yesus.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 15 Juni 2014 : TENTANG TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Hari ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus, yang menyajikan untuk
kontemplasi dan adorasi kita kehidupan ilahi Bapa, Putra dan Roh Kudus : sebuah
kehidupan persekutuan dan kasih yang sempurna, asal dan tujuan seluruh alam semesta dan setiap makhluk, Allah
. Dalam Tritunggal kita juga mengenali
sebuah
model Gereja
yang
di dalamnya kita dipanggil
untuk saling mengasihi sebagaimana Yesus mengasihi
kita. Kasih adalah tanda
nyata yang mengejawantahkan iman kepada Allah
: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kasih adalah khas
orang Kristiani, sebagaimana
dikatakan Yesus kepada kita : "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu
adalah murid-murid-Ku" (Yoh 13:35). Merupakan
sebuah kontradiksi memikirkan orang-orang
Kristiani yang membenci. Merupakan
sebuah kontradiksi! Dan setan selalu berusaha membuat kita benci karena ia selalu
sedang
menabur perbantahan kebencian; ia tidak mengenal kasih, Allah adalah kasih!
PESAN PAUS FRANSISKUS PADA HARI MINGGU EVANGELISASI SEDUNIA KE-88 19 Oktober 2014
Hari ini sejumlah besar orang masih belum mengenal Yesus Kristus. Karena alasan ini, misi ad gentes terus menjadi yang paling mendesak. Seluruh anggota Gereja dipanggil untuk ikut serta dalam misi ini, karena Gereja pada dasarnya adalah misioner : ia dilahirkan "untuk keluar". Hari Minggu Evangelisasi Sedunia merupakan sebuah momen istimewa ketika umat dari berbagai benua terlibat dalam doa dan gerakan kesetiakawanan nyata dalam mendukung Gereja-gereja muda di tanah misi. Ini adalah sebuah perayaan rahmat dan sukacita. Sebuah perayaan rahmat, karena Roh Kudus, yang diutus oleh Bapa, menawarkan kebijaksanaan dan kekuatan kepada orang-orang yang taat terhadap tindakan-Nya. Sebuah perayaan sukacita, karena Yesus Kristus, Putra Bapa, diutus untuk mengevangelisasi dunia, mendukung dan mendampingi upaya-upaya misioner kita. Sukacita Yesus dan murid-murid misioner ini membuat saya mengusulkan sebuah ikon biblis, yang kita temukan dalam Injil Lukas (bdk. 10:21-23).
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 11 Juni 2014 : TENTANG KARUNIA TAKUT AKAN ALLAH
Karunia takut akan Allah, yang tentangnya kita bicarakan hari ini, menutup rangkaian tujuh karunia Roh Kudus. Ini
tidak berarti takut Allah : kita tahu dengan
baik bahwa Allah adalah Bapa, dan
bahwa Ia mengasihi
kita dan menginginkan keselamatan kita, dan Ia selalu mengampuni, selalu, sehingga
tidak ada alasan untuk takut akan Dia! Takut
akan Allah, sebaliknya, adalah
karunia Roh Kudus yang mengingatkan kita betapa kecilnya kita di hadapan Allah dan kasih-Nya, dan bahwa kebaikan kita terletak
dalam penyangkalan diri kita dengan
kerendahan hati, dengan keseganan dan dengan
kepercayaan ke dalam
tangan-Nya. Ini adalah takut
akan Allah : penyangkalan ke
dalam kebaikan
Bapa kita yang begitu
mengasihi kita.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 8 Juni 2014 : TENTANG PENTAKOSTA
Saudara dan saudari terkasih, halo!
Hari Raya Pentakosta memperingati pencurahan Roh Kudus atas para rasul yang berkumpul di Ruang Atas. Seperti Paskah, Pentakosta adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada hari raya orang Yahudi, dan mengarah kepada sebuah akhir yang mengejutkan. Kitab Kisah Para Rasul menggambarkan tanda-tanda dan buah-buah kejadian yang luar biasa itu : angin kencang, lidah-lidah api; rasa takut hilang dan keberanian mengambil tempatnya; lidah-lidah mereka kendur dan setiap orang memahami pemberitaan tersebut. Di mana ada Roh Allah, segalanya terlahir kembali dan berubah rupa. Peristiwa Pentakosta menandai lahirnya Gereja dan perwujudan publiknya. Dua hal menghantam kita dan salah satunya yaitu Gereja terkejut dan terkesima.
Hari Raya Pentakosta memperingati pencurahan Roh Kudus atas para rasul yang berkumpul di Ruang Atas. Seperti Paskah, Pentakosta adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada hari raya orang Yahudi, dan mengarah kepada sebuah akhir yang mengejutkan. Kitab Kisah Para Rasul menggambarkan tanda-tanda dan buah-buah kejadian yang luar biasa itu : angin kencang, lidah-lidah api; rasa takut hilang dan keberanian mengambil tempatnya; lidah-lidah mereka kendur dan setiap orang memahami pemberitaan tersebut. Di mana ada Roh Allah, segalanya terlahir kembali dan berubah rupa. Peristiwa Pentakosta menandai lahirnya Gereja dan perwujudan publiknya. Dua hal menghantam kita dan salah satunya yaitu Gereja terkejut dan terkesima.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 4 Juni 2014 : KARUNIA KESALEHAN
Hari ini kita ingin berhenti sejenak pada
sebuah karunia Roh Kudus yang sering disalahartikan dan ditilik dengan cara yang dangkal;
malahan karunia itu menyentuh dalam hati jati diri kita dan kehidupan Kristiani
kita : karunia itu adalah karunia kesalehan.
Hal ini diperlukan untuk menjelaskan dengan serta-merta bahwa karunia ini tidak diidentifikasi dengan memiliki perayaan sayang untuk seseorang, memiliki belas kasihan untuk sesamanya, tetapi itu menunjukkan kita milik Allah dan ikatan mendalam kita dengan-Nya, sebuah ikatan yang memberi arti kepada seluruh hidup kita dan yang membuat kita teguh, dalam persekutuan dengan-Nya, juga dalam saat-saat yang paling sulit dan cobaan.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 2 Juni 2014 : TENTANG KENAIKAN YESUS KE SURGA
Hari ini di Italia dan di negara-negara
lain Kenaikan Yesus ke surga sedang dirayakan, 40 hari setelah Paskah. Kisah
Para Rasul (1:1-11) menceritakan peristiwa ini, kepergian terakhir Yesus dari
para murid-Nya dan dari dunia ini (bdk. Kis 1:2,9). Injil Matius, di sisi lain,
melaporkan mandat Yesus kepada para murid-Nya : undangan untuk pergi,
meninggalkan dan mewartakan pesan keselamatan-Nya kepada semua orang (bdk. Mat
28:16-20). "Pergi", atau lebih baik "berangkat" menjadi
kata kunci untuk perayaan hari ini : Yesus berangkat pergi kepada Bapa dan
memerintahkan para murid-Nya berangkat pergi keluar dunia.