Umat
Kristiani dan Umat Muslim : Bersama-sama Melindungi Tempat-tempat Ibadah
Saudara-saudari
umat Muslim yang yang terkasih,
Bulan
Ramadhan sangat sentral dalam agamamu dan oleh karena itu berharga bagimu pada
tataran pribadi, keluarga maupun sosial. Bulan Ramadhan adalah waktu untuk pemulihan
dan pertumbuhan rohani, berbagi dengan kaum miskin, memperkuat ikatan dengan
kerabat dan sahabat.
Bagi
kami, umat Kristiani sahabat-sahabatmu, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat
untuk lebih memperkuat hubungan kami denganmu, dengan menyapamu, bertemu denganmu
pada kesempatan ini dan, jika memungkinkan, dengan ikut berbuka puasa
bersamamu. Ramadhan dan Idul Fitri dengan demikian adalah kesempatan yang
istimewa untuk menumbuhkan persaudaraan di antara umat Kristiani dan umat
Muslim. Dalam semangat inilah Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama mendoakan
yang terbaik dan dengan tulus mengucapkan selamat kepada kamu semua.
Pemikiran-pemikiran
yang ingin kami bagikan denganmu tahun ini mengikuti tradisi yang kita hargai
yakni tentang perlindungan tempat-tempat ibadah.
Seperti
diketahui kita semua, tempat ibadah memiliki kedudukan yang penting dalam
kekristenan dan Islam, dan juga dalam agama-agama lainnya. Bagi umat Kristiani
maupun umat Muslim, gereja dan masjid adalah ruang yang disediakan untuk
berdoa, baik secara pribadi maupun komunitas. Gereja dan masjid dibangun dan
dilengkapi dengan sarana yang mendukung keheningan, refleksi dan meditasi.
Gereja dan masjid adalah ruang di mana kita dapat pergi jauh ke dalam diri
kita, sehingga mendukung pengalaman akan Allah dalam keheningan. Oleh karena
itu, tempat ibadah bagi agama apa pun adalah "rumah doa" (Yes 56:7).
Tempat
ibadah juga merupakan ruang untuk keramahtamahan rohani, di mana orang-orang
percaya dari agama-agama lainnya juga bergabung untuk beberapa upacara khusus
seperti pernikahan, pemakaman, perayaan umat dan lain-lain. Seraya dalam
keheningan mereka ikut serta dalam acara-acara tersebut dan dengan menghormati
upacara keagamaan dari umat agama tertentu, mereka juga menikmati keramahtamahan
yang diberikan kepada mereka. Praktek semacam itu adalah kesaksian yang
istimewa terhadap apa yang mempersatukan orang-orang percaya, tanpa mengurangi
atau menyangkal apa yang membedakan mereka.
Dalam
hal ini, sangatlah penting untuk mengingat kembali apa yang dikatakan Paus
Fransiskus ketika beliau melakukan kunjungan ke Masjid Heydar Aliyev, di Baku
(Azerbaijan) pada hari Minggu, 2 Oktober 2016 : "Saling bertemu dalam
persahabatan persaudaraan di tempat doa ini adalah suatu pertanda yang kuat,
yang menunjukkan kerukunan yang dapat dibangun oleh agama-agama secara
bersama-sama, berdasarkan atas hubungan pribadi dan niat baik dari mereka yang
bertanggung jawab".
Dalam
konteks serangan baru-baru ini terhadap gereja, masjid, dan sinagoga oleh
orang-orang jahat yang tampaknya menganggap tempat-tempat ibadah sebagai sasaran
utama untuk kekerasan mereka yang membabi-buta dan tak berperikemanusiaan,
perlu dicatat apa yang dikatakan Dokumen tentang "Persaudaraan Manusia
untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Beragama", yang ditandatangani oleh Paus
Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb, di Abu Dhabi, pada 4
Februari 2019 : "Perlindungan tempat ibadah - sinagoga, gereja dan masjid
- adalah kewajiban yang dijamin oleh agama, nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan
perjanjian internasional. Setiap upaya untuk menyerang tempat-tempat ibadah
atau mengancam mereka dengan kekerasan, pemboman atau perusakan, merupakan
penyimpangan dari ajaran agama-agama serta pelanggaran yang jelas terhadap
hukum internasional".
Seraya
menghargai setiap upaya yang dilakukan oleh masyarakat internasional di
berbagai tataran untuk melindungi tempat-tempat ibadah di seluruh dunia, kami
berharap agar rasa saling menghargai, rasa saling menghormati, dan kerja sama
kita dapat membantu memperkuat ikatan persahabatan yang tulus, dan memungkinkan
umat kita untuk melindungi tempat-tempat ibadah guna memastikan bagi
generasi-generasi mendatang kebebasan dasariah untuk menganut keyakinan mereka
masing-masing.
Dengan
penghargaan yang diperbarui dan salam persaudaraan, atas nama Dewan Kepausan
untuk Dialog Antaragama, dengan penuh persahabatan kami menyampaikan selamat
memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah dan Idul Fitri yang penuh
kegembiraan.
Vatikan,
17 April 2020
Miguel
Ángel Kardinal Ayuso Guixot, MCCJ
Ketua
Mgr.
Indunil Kodithuwakku Janakaratne Kankanamalage
Sekretaris