Liturgical Calendar

ENSIKLIK “LUMEN FIDEI” (TERANG IMAN) : POKOK-POKOK UNTUK DIRENUNGKAN

Berikut adalah delapan kutipan penting dari ensiklik pertama Paus Fransiskus, Lumen Fidei (Terang Iman) :

1. Dari Paragraf 4 : "Terang iman adalah unik, karena mampu menerangi setiap aspek keberadaan manusia. Terang yang kuat ini tidak bisa datang dari diri kita sendiri tetapi dari sumber yang lebih primordial: dalam sebuah sabda, itu harus datang dari Allah. Iman lahir dari suatu perjumpaan dengan Allah yang hidup yang memanggil kita dan mengungkapkan kasih-Nya, suatu kasih yang mendahului kita dan yang di atasnya kita dapat bersandar untuk keamanan dan untuk membangun kehidupan kita. Diubah oleh kasih ini, kita memperoleh daya pandang yang menyegarkan, mata baru untuk memandang; kita menyadari bahwa itu berisi suatu janji agung penggenapan, dan maka daya pandang masa depan terbuka di hadapan kita".

2. Dari Paragraf 16: "Bila seseorang memberikan nyawa bagi sahabat-sahabatnya adalah bukti teragung dari kasih (bdk. Yoh 15:13), Yesus memberikan nyawa-Nya sendiri bagi semua orang, bahkan bagi musuh-musuh-Nya, untuk mengubah hati mereka. Hal ini menjelaskan mengapa para penginjil dapat melihat saat penyaliban Kristus sebagai puncak tatapan iman; pada saat itu kedalaman dan keluasan kasih Allah tampak bersinar".

3. Dari Paragraf 18: "Di banyak daerah dalam hidup kita kita mempercayai orang lain yang mengetahui lebih banyak dari yang kita ketahui. Kita mempercayai arsitek yang membangun rumah kita, apoteker yang memberikan kita obat untuk penyembuhan, pengacara yang membela kita di pengadilan. Kita juga perlu seseorang yang bisa dipercaya dan berpengetahuan sehubungan dengan Allah. Yesus, Putra Allah, adalah pribadi yang membuat Allah dikenalkan kepada kita (bdk. Yoh 1:18). Kehidupan Kristus, cara-Nya mengetahui Bapa dan hidup dalam hubungan penuh dan terus-menerus dengan Dia, membuka pandangan baru dan mengundang bagi pengalaman manusia".

4. Dari Paragraf 25: "Dalam budaya kontemporer, kita sering cenderung untuk mempertimbangkan satu-satunya kebenaran nyata yaitu teknologi : kebenaran adalah apa yang membuat kita berhasil dalam pembangunan dan ukuran berdasarkan kepandaian ilmu pengetahuan kita, kebenaran adalah apa yang mengerjakan dan apa yang membuat hidup lebih mudah dan lebih nyaman. Dewasa ini hal tersebut muncul sebagai satu-satunya kebenaran yang pasti, satu-satunya kebenaran yang bisa dibagikan, satu-satunya kebenaran yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk diskusi atau untuk perbuatan umum. Namun di ujung lain dari timbangan tersebut kita sedang berkehendak untuk memungkinkan kebenaran subjektif secara perorangan, yang terdiri dalam ketaatan kepada pendiriannya yang terdalam, namun ini adalah kebenaran yang hanya berlaku untuk perorangan tersebut dan tidak mampu untuk ditawarkan kepada orang lain dalam upaya untuk melayani kebaikan umum. Tetapi Kebenaran itu sendiri, kebenaran yang secara menyeluruh akan menjelaskan kehidupan kita sebagai perorangan dan dalam masyarakat, dipandang dengan prasangka".

5. Dari Paragraf 26: "Iman mengubah seluruh pribadi justru kepada taraf sehingga ia menjadi terbuka akan kasih. Melalui perpaduan iman dan kasih ini kita datang untuk melihat jenis pengetahuan di mana iman diperlukan, kekuatannya meyakinkan dan kemampuannya menerangi langkah kita. Iman memahami karena dipertalikan kepada kasih, karena kasih itu sendiri membawa pencerahan. Pemahaman iman lahir ketika kita menerima kasih Allah yang sangat besar yang mengubah kita dalam batin dan memampukan kita untuk melihat kenyataan dengan mata baru".

6. Dari Paragraf 46: "Sepuluh Perintah Allah bukanlah seperangkat perintah negatif, tetapi arah nyata bagi pemunculan dari padang gurun keegoisan dan ketertutupan cinta diri untuk masuk ke dalam dialog dengan Allah, dipeluk oleh rahmat-Nya dan kemudian membawa rahmat itu bagi orang lain. Dengan demikian iman mengakui kasih Allah, asal dan penegak segala hal, dan memungkinkan dirinya dipandu oleh kasih ini dalam rangka perjalanan menuju kepenuhan persekutuan dengan Allah. Sepuluh Perintah Allah muncul sebagai jalan syukur, tanggapan akan kasih, dimungkinkan karena dalam iman kita menjadi cepat mengerti terhadap pengalaman pengubahan kasih Allah bagi kita".

7. Dari Paragraf 52: "Pengaturan pertama yang di dalamnya iman menerangi kota manusia adalah keluarga. Saya memikirkan pertama-tama dan terutama persatuan teguh pria dan wanita dalam perkawinan. Persatuan ini lahir dari kasih mereka, sebagai tanda dan kehadiran kasih Allah sendiri, serta  pengakuan dan penerimaan kebaikan perbedaan jenis kelamin, di mana pasangan bisa menjadi satu daging (bdk. Kej 2:24) dan dimampukan untuk melahirkan kehidupan baru, suatu pengejawantahan kebaikan, kebijaksanaan dan rencana penuh kasih Sang Pencipta".

8. Dari Paragraf 57: "Iman bukanlah terang yang menguraikan seluruh kegelapan kita, tetapi sebuah lampu yang menuntun langkah kita di malam hari dan memadai untuk perjalanan. Bagi mereka yang menderita, Allah tidak memberikan argumentasi yang menjelaskan semuanya; sebaliknya, tanggapan-Nya yaitu suatu kehadiran yang menyertai, suatu sejarah kebaikan yang menyentuh setiap kisah penderitaan dan menyingkapkan suatu cahaya terang. Dalam Kristus, Allah sendiri ingin berbagi jalan ini dengan kita dan menawarkan kita tatapan-Nya sehingga kita dapat melihat terang di dalamnya. Kristus adalah pribadi yang, telah mengalami penderitaan, adalah "pembuka jalan dan penyempurna iman kita" (Ibr 12:2)."

Sumber : Radio Vatikan