Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 29 Juni 2015 : PENINGGALAN SANTO PETRUS DAN SANTO PAULUS ADALAH SUMBER KEBANGGAAN ROMA

Pada tengah hari, setelah merayakan Misa Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus bersama para uskup agung metropolitan yang baru di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus muncul di jendela ruang kerjanya untuk berdoa Malaikat Tuhan bersama umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

"Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus yang dirayakan, seperti yang kalian ketahui, oleh Gereja universal, tetapi ia dihayati dengan sukacita tertentu oleh Gereja Roma, karena fondasi-fondasinya terletak pada kesaksian mereka, yang dimetereikan dengan darah. Roma memelihara kasih sayang khusus dan pengakuan bagi orang-orang Allah ini, yang datang dari jauh dan memberitakan, dengan mengorbankan hidup mereka, Injil Kristus yang kepadanya mereka benar-benar mengabdi. Peninggalan luhur kedua rasul ini adalah sebuah alasan untuk kebanggaan rohani bagi Roma dan, pada saat yang sama, adalah sebuah pengingat untuk menghidupi keutamaan-keutamaan Kristen serta iman dan amal tertentu : iman di dalam Yesus Sang Mesias dan Putra Allah, yang pertama kali diakukan Petrus dan diberitakan Paulus kepada bangsa-bangsa; dan amal, yang atasnya Gereja ini dipanggil untuk melayani dengan pandangan universal".

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 28 Juni 2015 : JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA!

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Injil hari ini menyajikan kisah kebangkitan seorang gadis berusia dua belas tahun, anak perempuan kepala rumah ibadat, yang tersungkur di depan kaki Yesus dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup" (Mrk 5:23). Dalam doa ini, kita merasakan keprihatinan setiap ayah bagi hidup dan demi anak-anaknya. Tetapi kita juga merasakan iman yang besar yang dimiliki orang ini terhadap Yesus. Dan ketika kabar bahwa gadis itu sudah meninggal, Yesus berkata, "Jangan takut, percaya saja!" (ayat 36). Ia memasuki rumah itu, Tuhan mengusir semua orang yang menangis dan meratap, dan berpaling kepada anak yang meninggal serta berkata, "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" (ayat 41). Dan segera gadis itu bangkit berdiri dan mulai berjalan. Di sini, kita melihat kekuasaan mutlak Yesus atas kematian jasmani, yang, bagi-Nya, itu seperti sebuah tidur yang darinya orang dapat dibangunkan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 24 Juni 2015 : TENTANG LUKA-LUKA KELUARGA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam katekese-katekese terakhir kita berbicara tentang keluarga yang hidup dalam kelemahan-kelemahan kondisi manusia : kemiskinan, penyakit, kematian. Hari ini, sebaliknya, kita merenungkan luka-luka yang menganga pada kenyataannya dalam hidup berdampingan dari keluarga. Ketika, yaitu, kesalahan dilakukan di dalam keluarga itu sendiri - sebuah hal yang paling mengerikan!

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 21 Juni 2015 DI TURIN, ITALIA

Pada akhir perayaan (Misa) ini, pikiran kita beralih kepada Perawan Maria, bunda yang penuh kasih dan peduli terhadap semua anak-anaknya yang dipercayakan Yesus kepadanya di kayu salib, seraya Ia menawarkan diri-Nya dalam tindakan kasih yang terbesar. Ikon kasih ini adalah Kain Kafan, yang juga, saat ini, telah menarik begitu banyak orang di sini ke Turin. Kain Kafan menarik [perhatian orang] ke arah wajah dan tubuh Yesus yang rusak dan pada saat yang sama, ia mendorong ke arah wajah tersebut setiap penderitaan dan orang yang dianiaya secara tidak adil. Ia mendorong ke arah karunia kasih Yesus. "Kasih Kristus mendorong kita": kata-kata Santo Paulus ini dijadikan sebagai moto oleh Santo Giuseppe Benedetto Cottolengo.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 17 Juni 2015 : TENTANG BERKABUNG KARENA KEHILANGAN SESEORANG YANG DIKASIHI

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam perjalanan katekese tentang keluarga, hari ini kita mengambil inspirasi langsung dari episode yang diceritakan oleh Penginjil Lukas, yang baru saja kita dengar (bdk. Luk 7:11-15). Itu adalah sebuah adegan yang sangat mengharukan, yang menunjukkan kepada kita belas kasih Yesus bagi orang yang menderita - dalam hal ini seorang janda yang kehilangan anak laki-laki satu-satunya - dan itu menunjukkan kepada kita juga kuasa Yesus atas kematian.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 14 Juni 2015 : PERUMPAMAAN TENTANG BENIH

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Injil hari ini terdiri dari dua perumpamaan yang sangat singkat : perumpamaan tentang benih yang bertunas dan tumbuh dengan sendirinya, dan perumpamaan tentang biji sesawi (bdk. Mrk 4:26-34). Melalui gambaran-gambaran yang diambil dari dunia pedesaan ini, Yesus memaparkan daya guna Sabda Allah dan persyaratan-persyaratan Kerajaan-Nya, menunjukkan alasan-alasan bagi harapan kita dan komitmen kita dalam sejarah.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 10 Juni 2015 : TENTANG PENYAKIT DAN PENDERITAAN PARA ANGGOTA KELUARGA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kita melanjutkan dengan katekese tentang keluarga, dan dalam katekese ini saya ingin menyentuh aspek yang sangat umum dalam kehidupan keluarga-keluarga kita, yakni penyakit. Ia merupakan sebuah pengalaman kerapuhan kita, yang kita hayati sebagai pokok di dalam keluarga, sebagai anak-anak dan kemudian, terutama, sebagai orang tua, saat kelemahan-kelemahan tiba. Dalam lingkup ikatan keluarga, penyakit orang-orang yang kita cintai ditanggung dengan penderitaan dan kesedihan yang "lebih" . Kasihlah yang membuat kita merasakan "lebih" ini. Maka sering kali lebih sulit bagi seorang ayah dan seorang ibu menanggung penyakit seorang anak laki-laki, penyakit seorang anak perempuan daripada penyakit mereka sendiri. Keluarga, kita dapat mengatakannya, selalu menjadi "rumah sakit" terdekat. Bahkan hari ini, di banyak bagian dunia, rumah sakit adalah sebuah hak istimewa untuk beberapa orang, dan seringkali jauh. Para ibu, para ayah, para saudara, para saudari dan para kakek-neneklah yang menjamin perawatan dan membantu penyembuhan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 7 Juni 2015 : KITA TIDAK HANYA BERJUMPA KRISTUS DALAM EKARISTI, TETAPI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Seorang Kristiani tidak hanya berjumpa Kristus dalam Ekaristi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Inilah permenungan yang dibuat oleh Paus Fransiskus selama wejangannya sebelum pendarasan Doa Malaikat Tuhan, Minggu siang 7 Juni 2015. Berbicara kepada orang banyak di Lapangan Santo Petrus, Vatikan yang cerah siang itu, Paus Fransiskus berfokus pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang dirayakan di banyak paroki hari Minggu tersebut.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 3 Juni 2015 : TENTANG KEMISKINAN DAN KELUARGA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi.

Dalam hari-hari Rabu ini, kita telah merenungkan keluarga. Dan kita melanjutkan tema ini : merenungkan keluarga.

Mulai hari ini, katekese-katekese kita akan dimulai dengan sebuah permenungan atas pertimbangan kerentanan keluarga, dalam kondisi-kondisi kehidupan yang menempatkan mereka pada ujian.