Liturgical Calendar

PERBEDAAN AJARAN EKARISTI ANTARA GEREJA KATOLIK DAN GEREJA-GEREJA PROTESTAN


Sejak awal Gereja mengalami berbagai perpecahan. Namun dalam sejarah Gereja tercatat dua perpecahan besar, yaitu : 1. pemisahan Gereja Timur (Ortodoks) dari Gereja Barat (Katolik Roma) pada tahun 1054 yang disebabkan perbedaan pandangan teologis khususnya yang berkaitan dengan hubungan  Roh Kudus dengan Bapa dan Putra, serta kedudukan Paus; dan 2. perpecahan di Gereja Barat akibat reformasi Protestan pada abad ke-16 yang disebabkan keberatan Martin Luther tentang iustificatio (pembenaran), kuasa hierarki, dan soal sakramen. Yang kemudian diikuti oleh Ulrich Zwingli dan Johanes Kalvin di Swiss, dan merambah ke Belanda dan Skotlandia. Di Inggris Raja Henry VIII mendirikan Gereja Anglikan.

BAGIAN INTI PERAYAAN LITURGI SAKRAMEN MENURUT RITUS GEREJA KATOLIK ROMA


Tahukah Anda yang menjadi bagian inti atau utama perayaan liturgi sakramen menurut ritus Gereja Katolik Roma ? Bagian inti perayaan liturgi sakramen secara tradisional ditentukan oleh dua hal, yakni materia sacramenti dan forma sacramenti. Materia sacramenti adalah semua unsur tanda, baik yang berasal dari alam (materia remota) maupun yang berupa tindakan manusia yang menyertainya (materia proxima). Sedangkan, forma sacramenti adalah rumusan kata-kata "konsekratoris" yang diucapkan oleh pelayan. Berikut ini keterangan singkat tentang inti perayaan liturgi sakramen tersebut.

INDULGENSI


Ajaran Gereja Katolik mengenai Dosa
Setiap dosa mempunyai dua unsur, yakni : kesalahan dan hukuman dosa. Setiap dosa yang dilakukan manusia tidak hanya "melukai" hati Allah, tetapi juga meninggalkan luka-luka rohani pada jiwanya (kecenderungan pada dosa-dosa tertentu). Bagi orang yang melakukan dosa (berat maupun ringan) dan kemudian orang itu bertobat dan mohon ampun, maka Allah akan mengampuni kesalahannya. Tetapi untuk membersihkan jiwanya dari luka-luka rohani itu, Allah memberikan apa yang disebut hukuman sementara. Sedangkan bagi orang yang melakukan dosa berat tetapi ia tidak mau bertobat, maka Allah menyediakan bagi dia hukuman kekal di neraka (terpisah secara definitif dari Allah). Kesimpulannya : jika orang mendapat pengampunan dosa, yang diampuni adalah kesalahannya, sedangkan hukuman sementaranya tidak hilang.