Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 29 April 2018 : TENTANG YESUS SEBAGAI POKOK ANGGUR

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Pada hari Minggu Paskah V ini, sabda Allah juga terus menunjukkan kepada kita cara dan keadaan untuk menjadi jemaat Tuhan yang bangkit. Yang disoroti hari Minggu lalu adalah hubungan antara orang percaya dan Yesus Sang Gembala yang baik. Hari ini Injil memaparkan kepada kita saat di mana Yesus menampilkan diri-Nya sebagai pokok anggur yang benar dan Ia mengundang kita untuk tetap bersatu dengan-Nya untuk menghasilkan banyak berbuah (bdk. Yoh 15:1-8). Pokok anggur adalah tanaman yang membentuk keseluruhan dengan ranting-rantingnya, dan ranting-rantingnya berbuah hanya ketika bersatu dengan pokok anggur. Hubungan ini adalah rahasia kehidupan kristiani, dan penginjil Yohanes menyatakannya dengan kata kerja “tinggal”, yang dalam perikop hari ini diulang sebanyak tujuh kali. “Tinggallah di dalam Aku”, sabda Tuhan; tinggallah di dalam Tuhan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 25 April 2018 : PEMBAPTISAN ADALAH KEKUATAN UNTUK MENGALAHKAN KEJAHATAN

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Kita melanjutkan permenungan kita tentang Pembaptisan, senantiasa dalam terang sabda Allah. Injillah yang menerangi para calon dan membangkitkan ketaatan pada iman : “Pembaptisan itu atas cara yang khusus adalah 'Sakramen iman', karena melalui dia orang masuk secara sakramental ke dalam kehidupan iman” [Katekismus Gereja Katolik, 1236]. Dan iman adalah pemberian diri kepada Tuhan Yesus, yang diakui sebagai “mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal" (Yoh 4:14), “terang dunia” (Yoh 9:5), “kebangkitan dan hidup” (Yoh 11:25), sebagaimana dipertunjukkan perjalanan para katekumen, yang masih diikuti hingga hari ini, yang sebentar lagi akan menerima inisiasi kristiani. Dididik dengan mendengarkan Yesus, dengan ajaran-Nya dan karya-karya-Nya, para katekumen menghidupkan kembali pengalaman perempuan Samaria yang haus akan air hidup, pengalaman orang yang dilahirkan buta yang membuka matanya terhadap terang tersebut, pengalaman Lazarus yang keluar dari kubur. Injil memiliki di dalam dirinya sendiri kekuatan untuk mengubah orang yang menerimanya dengan iman, menjauhkannya dari kekuasaan si jahat, sehingga ia belajar untuk melayani Tuhan dengan sukacita dan kebaruan hidup.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 22 April 2018 : MENEMUKAN KEMBALI JATIDIRI KITA SEBAGAI MURID-MURID TUHAN YANG BANGKIT

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Liturgi Hari Minggu Paskah IV ini berlanjut dengan ujud untuk membantu kita menemukan kembali jatidiri kita sebagai murid-murid Tuhan yang bangkit. Dalam Kisah Para Rasul, Petrus menyatakan secara terbuka bahwa penyembuhan orang lumpuh, yang dilakukan olehnya, yang dibicarakan oleh seluruh Yerusalem, terjadi dalam nama Yesus, karena “keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga” (4:12). Kita masing-masing berada di dalam diri orang yang disembuhkan itu - orang itu adalah sosok diri kita : kita semua ada di sana -, jemaat-jemaat kita ada di sana : masing-masing orang dapat disembuhkan dari berbagai bentuk kelemahan rohani yang ia miliki - ambisi, kelambanan, kesombongan - jika kita menerima, dengan kepercayaan, untuk menempatkan keberadaan kita di tangan Tuhan yang bangkit. “Dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret ... orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu” (ayat 10), Petrus menegaskan. Tetapi, siapakah Kristus yang menyembuhkan? Mencakup apa saja yang disembuhkan oleh-Nya? Dari apakah kita disembuhkan dan melalui sikap apa?

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 18 April 2018 : TENTANG BAPTISAN (TANDA IMAN KRISTIANI)

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam Masa Paskah ini kita melanjutkan katekese tentang pembaptisan. Makna pembaptisan tampak nyata melalui perayaannya; oleh karena itu kita mengalihkan perhatian kita kepadanya. Meninjau tata gerak dan kata-kata liturgi, kita dapat menerima rahmat dan ikut serta dalam Sakramen ini, yang sesungguhnya ditemukan kembali. Kita mengingatnya dengan percikan air suci, yang dapat dilakukan pada hari Minggu di awal Misa, serta pada pembaruan janji baptis selama Malam Paskah. Pada kenyataannya, apa yang sedang terjadi dalam perayaan pembaptisan membangkitkan suatu dinamika rohani yang melintasi seluruh kehidupan orang yang dibaptis; ini adalah awal dari sebuah proses, yang memungkinkan seseorang untuk hidup bersatu dengan Kristus dalam Gereja. Oleh karena itu, kembali ke sumber kehidupan kristiani menuntun kita untuk memahami dengan lebih baik karunia yang diterima pada hari pembaptisan kita, serta memperbarui keikutsertaan kita untuk menanggapinya dalam kondisi yang di dalamnya kita mendapati diri kita hari ini - memperbarui keikutsertaan, memahami karunia ini dengan lebih baik, yaitu pembaptisan, dan mengingat hari pembaptisan kita. Hari Rabu lalu saya meminta tugas-tugas yang dilakukan di rumah dan bagi kita masing-masing untuk mengingat hari pembaptisan <kita> - pada hari apa kita dibaptis. Saya tahu bahwa sebagian dari kalian mengetahuinya, sebagian lainnya tidak. Mereka yang tidak tahu itu harus bertanya kepada para orang tua mereka, orang-orang itu, para wali baptis ... tanyakanlah kepada mereka : “Tanggal berapa aku dibaptis?” Karena pembaptisan adalah kelahiran kembali dan seolah-olah pembaptisan adalah ulang tahun yang kedua. Mengerti? Lakukanlah tugas ini di rumah. Tanyakanlah : “Tanggal berapa aku dibaptis?”

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 15 April 2018 : TENTANG KENYATAAN KEBANGKITAN

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Hari Minggu Paskah III ini berpusat pada pengalaman para murid, seluruhnya bersama-sama, akan Yesus yang bangkit. Hal ini dibuktikan terutama oleh Injil (Luk 24:35-48), yang memperkenalkan kepada kita sekali lagi di Ruang Atas, di mana Yesus menampakkan diri-Nya kepada para Rasul-Nya, menyapa mereka dengan salam ini : “Damai sejahtera bagi kamu!” (ayat 36). Itulah salam dari Kristus yang bangkit, yang memberi kita damai sejahtera : “Damai sejahtera bagi kamu!”. Salam tersebut berkenaan dengan damai sejahtera batiniah, serta damai sejahtera yang terjalin dalam hubungan dengan orang-orang.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 11 April 2018 : SAKRAMEN BAPTIS, DASAR HIDUP KRISTIANI

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Lima puluh hari masa liturgi Paskah sangat tepat untuk merenungkan kehidupan kristiani yang, menurut kodratnya, adalah kehidupan yang berasal dari Kristus sendiri. Sebenarnya, kita adalah umat kristiani sampai pada taraf yang di dalamnya kita membiarkan Yesus Kristus hidup di dalam diri kita. Darimana kita seharusnya memulai kemudian menghidupkan kembali kesadaran ini jika bukan dari permulaan, dari Sakramen yang menyalakan kehidupan kristiani di dalam diri kita? Inilah pembaptisan. Paskah Kristus, dengan muatan kebaruannya, mencapai kita melalui pembaptisan guna mengubah diri kita menjadi citra-Nya : orang yang dibaptis adalah citra Yesus Kristus; Dialah Tuhan keberadaan mereka. Pembaptisan adalah "dasar seluruh kehidupan kristiani" (Katekismus Gereja Katolik, 1213). Pembaptisan adalah sakramen pertama, lantaran ia adalah pintu yang memungkinkan Kristus Tuhan berdiam di dalam pribadi kita dan kita membenamkan diri dalam misteri-Nya.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 8 April 2018 : TENTANG HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Sebelum berkat penutup, kita akan berpaling kepada Bunda surgawi kita. Namun, bahkan sebelumnya, saya ingin berterima kasih kepada kalian semua yang ambil bagian dalam perayaan ini, khususnya, Misionaris Kerahiman, yang berkumpul untuk pertemuan mereka. Terima kasih atas pelayanan kalian!

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 4 April 2018 : RITUS PENUTUP (BERKAT DAN PENGUTUSAN)

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi dan selamat Paskah!

Kalian lihat hari ini ada bunga-bunga : bunga-bunga yang berbicara tentang sukacita dan kegembiraan. Di beberapa tempat, Paskah juga disebut “Paskah yang sedang berbunga”, karena Kristus yang bangkit berbunga: Ia adalah bunga yang baru; bunga-bunga pembenaran kita, kekudusan bunga-bunga Gereja. Oleh karena itu, banyak bunga - inilah sukacita kita. Kita merayakan Paskah sepanjang pekan, sepanjang pekan. Dan oleh karena itu kita semua saling mengucapkan sekali lagi "selamat Paskah”. Kita mengucapkan bersama-sama : “Selamat Paskah”, - semuanya! [Mereka menjawab : Selamat Paskah!] Saya ingin kita juga mengucapkan Selamat Paskah - karena beliau adalah Uskup Roma - kepada Paus Benediktus tercinta, yang mengikuti kita di televisi. Kita semua mengucapkan Selamat Paskah kepada Paus Benediktus [Mereka berkata : “Selamat Paskah!”] dan bertepuk tangan meriah.

PESAN “URBI ET ORBI” PAUS FRANSISKUS PADA HARI RAYA PASKAH 1 April 2018

Saudara-saudari terkasih, Selamat Paskah!

Yesus bangkit dari antara orang mati!

Pesan ini bergema dalam Gereja di seluruh dunia, bersama dengan nyanyian Alleluia : Yesus adalah Tuhan; Bapa telah membangkitkan-Nya dan Ia hidup selamanya di tengah-tengah kita.

Yesus telah menubuatkan wafat dan kebangkitan-Nya dengan menggunakan gambaran gandum. Ia berkata : "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yoh 12:24). Dan inilah tepatnya apa yang terjadi : Yesus, biji gandum yang ditaburkan Allah di dalam alur-alur bumi, mati, terbunuh oleh dosa dunia. Ia tinggal dua hari di dalam kubur; tetapi wafat-Nya mengandung kasih Allah dengan segala kekuatannya, dilampiaskan dan diejawantahkan pada hari ketiga, hari yang kita rayakan hari ini : Paskah Kristus Tuhan.