Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 28 Mei 2017 : TENTANG KENAIKAN YESUS KE SURGA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini, di Italia dan di negara-negara lainnya, Kenaikan Yesus Ke Surga, 40 hari setelah Paskah, dirayakan. Bersamaan bagaimana Injil Matius hari ini (bdk. Mat 28:16-20) diakhiri, kita disuguhi saat keberangkatan yang menentukan dari Tuhan yang bangkit dari murid-murid-Nya. Adegan tersebut terjadi di Galilea, tempat di mana Yesus memanggil mereka untuk mengikuti-Nya dan membentuk inti perdana jemaat-Nya yang baru. Sekarang murid-murid tersebut telah mengalami "api" sengsara dan kebangkitan; pada saat melihat Tuhan yang bangkit, mereka menunduk kepada-Nya, beberapa murid masih penuh keraguan. Kepada jemaat yang ketakutan ini, Yesus meninggalkan tugas besar menginjili dunia; dan mewujudnyatakan penugasan ini, memerintahkan mereka untuk mengajar dan membaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (bdk. ayat 19).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 24 Mei 2017 : EMAUS, JALAN PENGHARAPAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini saya ingin merenungkan pengalaman dua murid Emaus, yang dikisahkan Injil Lukas (bdk. 24:13-35). Marilah kita membayangkan adegan tersebut : dua orang sedang berjalan kecewa, sedih, meyakini mendahului mereka kepahitan sebuah peristiwa yang berakhir buruk. Sebelum Paskah itu mereka penuh dengan antusiasme : meyakini bahwa hari-hari itu akan menentukan bagi pengharapan-pengharapan mereka dan bagi harapan semua orang. Yesus, yang kepada-Nya mereka telah mempercayakan kehidupan mereka, nampak akhirnya sampai pada pertempuran yang menentukan : sekarang Ia akan mewujudkan kekuasaan-Nya, setelah sebuah kurun waktu persiapan dan ketersembunyian yang panjang. Inilah apa yang sedang mereka harapkan, dan ternyata tidak demikian.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 21 Mei 2017 : KEDATANGAN ROH KUDUS

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Injil hari ini (Yoh 14:15-21), kelanjutan Injil hari Minggu yang lalu, membawa kita kepada saat yang mengharukan dan dramatis itu, yaitu Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya. Yohanes Penginjil mengumpulkan dari mulut dan hati Tuhan ajaran-ajaran terakhir-Nya, sebelum sengsara dan wafat-Nya. Yesus menjanjikan sahabat-sahabat-Nya, pada saat yang menyedihkan dan gelap itu, bahwa, setelah Dia, mereka akan menerima "Parakletos yang lain" (ayat 16). Kata ini berarti "Penolong" yang lain, Pembela yang lain, Penghibur yang lain : "Roh Kebenaran" (ayat 17); dan Ia menambahkan, "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu" (ayat 18). Kata-kata ini meneruskan sukacita akan kedatangan Kristus yang baru : Dia, yang telah bangkit dan dimuliakan, tinggal di dalam Bapa dan pada saat yang sama, datang kepada kita di dalam Roh Kudus. Dan dalam hal ini, kedatangan-Nya yang baru, persatuan kita dengan Dia dan dengan Bapa dinyatakan : "Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu" (ayat 20).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 17 Mei 2017 : MARIA MAGDALENA, RASUL PENGHARAPAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam minggu-minggu ini, permenungan kita sedang bergerak, boleh dikatakan, dalam lintasan misteri paskah. Hari ini kita bertemu dengan dia yang, menurut Injil-injil, adalah orang pertama yang melihat Yesus yang bangkit : Maria Magdalena. Istirahat Sabat baru saja berakhir. Pada hari Sengsara tidak ada waktu untuk menyelesaikan upacara pemakaman; oleh karena itu, pada waktu fajar penuh kesedihan tersebut, para perempuan pergi ke makam Yesus dengan kain ungu yang wangi. Dialah yang pertama kali tiba, Maria dari Magdala, salah seorang murid yang telah menyertai Yesus dari Galilea, menempatkan diri mereka pada pelayanan Gereja yang baru lahir. Merenungkan perjalanannya ke pemakaman adalah kesetiaan dari begitu banyak perempuan yang mengabdikan diri mereka selama bertahun-tahun menuju jalan pemakaman, untuk mengenang seseorang yang tidak ada lagi. Ikatan-ikatan yang paling asli tidak rusak bahkan oleh kematian : seseorang yang terus mengasihi bahkan jika orang yang dicintai telah pergi selamanya.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 14 Mei 2017 : TENTANG PEZIARAHANNYA KE FATIMA (PORTUGAL)

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kemarin sore saya kembali dari peziarahan ke Fatima - kami menyapa Bunda Maria dari Fatima! - dan doa Maria kita hari ini memikul suatu makna tertentu, diisi dengan ingatan dan nubuat bagi mereka yang melihat sejarah dengan mata iman. Di Fatima saya membenamkan diri dalam doa umat kudus yang setia, doa yang telah mengalir di sana sebagai sebuah sungai selama seratus tahun, untuk memohon perlindungan keibuan Maria atas seluruh dunia. Saya bersyukur kepada Tuhan yang mengabulkan saya pergi ke kaki Bunda Perawan sebagai peziarah pengharapan dan kedamaian. Dan dari hati saya, saya mengucapkan terima kasih kepada para Uskup, Uskup Leiria-Fatima, para pejabat negara, Presiden Republik Portugal dan semua pihak yang menawarkan kerja sama mereka.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 10 Mei 2017 : TENTANG MARIA BUNDA PENGHARAPAN


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam rencana perjalanan katekese kita tentang pengharapan kristiani, hari ini kita memandang Maria, Bunda Pengharapan. Maria menempuh lebih dari satu malam dalam jalannya sebagai Ibu. Sejak penampilan perdananya dalam sejarah Injil, sosoknya menonjol seolah-olah ia adalah tokoh sebuah drama. Tidaklah mudah menjawab undangan Malaikat dengan sebuah "ya" : namun ia, seorang perempuan yang masih berkepribadian muda, menjawab dengan berani, meski tidak mengetahui apapun tentang takdir yang menantinya. Seketika itu juga, Maria muncul pada kita sebagai salah satu dari banyak ibu di dunia kita, yang dengan berani sampai akhir ketika baru saja menerima di dalam rahim mereka sejarah seorang manusia yang baru lahir.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 7 Mei 2017 : TENTANG GEMBALA YANG BAIK

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam Injil hari Minggu ini (bdk. Yoh 10:1-10), yang disebut "Injil Gembala yang Baik", Yesus menghadirkan diri-Nya dengan dua gambaran yang saling melengkapi satu sama lain : gambaran gembala dan gambaran pintu kandang domba. Kawanan domba, yang adalah kita semua, miliki sebagai tempat tinggalnya sebuah kandang domba yang berfungsi sebagai tempat berlindung, di mana domba-domba itu tinggal dan beristirahat setelah kelelahan berjalan. Dan kandang domba adalah sebuah tanah berpagar dengan sebuah pintu, di mana ada seorang penjaga. Bermacam-macam orang mendekati kawanan domba : ada orang yang memasuki tanah berpagar tersebut melalui pintu dan ada orang yang "memanjat tembok" (ayat 1). Yang pertama adalah sang gembala; yang terakhir adalah orang asing, yang tidak mengasihi domba-domba tersebut, ia ingin masuk karena alasan lain. Yesus menyamakan diri-Nya dengan yang pertama dan mengejawantahkan sebuah hubungan keakraban dengan domba-domba itu, yang terungkap melalui suara-Nya, yang dengannya Ia memanggil mereka dan yang mereka kenali dan ikuti (bdk. ayat 3). Ia memanggil mereka untuk menuntun mereka ke padang rumput, tempat mereka menemukan makanan yang baik.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 3 Mei 2017 : TENTANG KUNJUNGAN APOSTOLIKNYA KE MESIR

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini saya ingin berbicara kepada kalian tentang perjalanan apostolik saya, yang dengan pertolongan Allah, yang saya lakukan ke Mesir beberapa hari yang lalu. Saya pergi ke negara tersebut atas undangan rangkap empat : dari Presiden Republik Mesir, dari Yang Mulia Patriark Ortodoks Koptik, dari Imam Besar Al-Azhar dan dari Patriark Katolik Koptik. Saya berterima kasih kepada mereka masing-masing atas keramahan mereka yang benar-benar hangat terhadap saya. Dan saya berterima kasih kepada seluruh rakyat Mesir atas keikutsertaan dan kasih sayang mereka yang dengannya mereka menghayati kunjungan Sang Penerus Santo Petrus ini.