Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 28 Juli 2019 : TENTANG DOA KRISTIANI


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam Bacaan Injil hari ini (bdk. Luk 11:1-13), Santo Lukas menceritakan suasana Yesus mengajarkan doa "Bapa Kami" kepada murid-murid-Nya. Mereka sudah tahu bagaimana berdoa, mendaraskan rumusan berdasarkan tradisi Ibrani, tetapi mereka juga ingin menghayati doa Yesus secara "bermutu" . Mereka dapat melihat bahwa doa adalah segi yang hakiki dalam kehidupan Sang Guru; pada kenyataannya, setiap tindakan doa-Nya penting karena berciri khas dengan jeda doa yang berlangsung lama. Selain itu, mereka terpesona karena mereka melihat bahwa Ia tidak berdoa seperti para guru doa lainnya pada masa itu, tetapi doa-Nya adalah ikatan yang intim dengan Bapa, sedemikian rupa sehingga mereka ingin menjadi peserta dalam saat-saat kesatuan dengan Allah ini guna menikmati manisnya doa sepenuhnya.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 21 Juli 2019 : TENTANG KUNJUNGAN YESUS KE RUMAH MARIA DAN MARTA


Saudara dan saudari yang terkasih, selamat pagi!

Dalam perikop hari Minggu ini, penginjil Lukas menceritakan kunjungan Yesus ke rumah Maria dan Marta, saudari-saudari Lazarus (bdk. Luk 10:38-42). Mereka menerima Dia dan Maria duduk di kaki-Nya untuk mendengarkan-Nya. Ia meninggalkan apa yang sedang ia lakukan untuk mendekat kepada Yesus; ia tidak mau ketinggalan sabda-Nya. Segalanya disingkirkan ketika Ia datang mengunjungi kita dalam kehidupan kita; Kehadiran dan sabda-Nya datang sebelum hal lain. Tuhan selalu mengejutkan kita: ketika kita benar-benar mendengarkan-Nya, awan-awan menghilang, keraguan menyerahkan tempat pada kebenaran, ketakutan pada ketenangan, dan berbagai situasi kehidupan menemukan tempat yang tepat. Ketika Tuhan datang, Ia selalu mengatur segala sesuatu, juga diri kita.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 14 Juli 2019 : TENTANG PERUMPAMAAN ORANG SAMARIA YANG BAIK


Saudara dan saudari yang terkasih, selamat pagi!

Hari ini Injil memberi kita perumpamaan terkenal tentang "Orang Samaria yang Baik" (bdk. Luk 10:25-37). Ditanyai oleh seorang ahli Taurat tentang apa yang diperlukan untuk mewarisi hidup yang kekal, Yesus mengajaknya untuk menemukan jawaban dalam Kitab Suci : "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (ayat 27). Namun, ada beberapa penafsiran yang berbeda tentang siapa yang seharusnya dipahami sebagai "sesama manusia". Sebenarnya, orang itu bertanya lagi : "Dan siapakah sesamaku manusia?" (ayat 29). Pada titik ini, Yesus menanggapi dengan perumpamaan yang, terima kasih kepada penginjil Lukas, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada sejarah Gereja dan umat manusia.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 7 Juli 2019 : TENTANG MISI GEREJA UNTUK MEWARTAKAN INJIL KEPADA SEGALA BANGSA


Saudara dan saudari yang terkasih, selamat pagi!

Perikop Injil hari ini (bdk. Luk 10:1-12.17-20) memaparkan Yesus, yang mengutus tujuh puluh murid, di samping dua belas Rasul. Angka tujuh puluh mungkin mengindikasikan seluruh bangsa. Faktanya, dalam Kitab Kejadian disebutkan tujuh puluh bangsa (bdk. 10:1-32). Dengan demikian, pengutusan ini menggambarkan terlebih dulu misi Gereja untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa. Yesus berkata kepada murid-murid, ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (ayat 2).