Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 28 Oktober 2015 : TENTANG 50 TAHUN SEJAK NOSTRA AETATE

Rabu, 28 Oktober 2015 pukul 10.00 waktu Roma, Audiensi Umum "Antaragama" berlangsung di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, yang bertepatan dengan ulang tahun ke-50 berlakunya deklarasi konsilis "Nostra Aetate". Pada awal audiensi, Paus Fransiskus menyambut orang-orang sakit dan para lansia yang berkumpul di Aula Paulus VI karena cuaca buruk.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 25 Oktober 2015

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Pagi ini, dengan Misa Kudus yang dirayakan di Basilika Santo Petrus, Sidang Umum Biasa Sinode para Uskup tentang keluarga berakhir. Saya mengundang semua orang untuk bersyukur kepada Allah atas tiga minggu kerja intens ini, yang dijiwai oleh doa dan semangat persekutuan sejati. Itu melelahkan, tetapi itu adalah karunia Allah yang sejati, yang pasti akan membawa ke depan banyak buah.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 21 Oktober 2015 : KESETIAAN PADA JANJI MERUPAKAN SEBUAH MAHAKARYA UMAT MANUSIA

Saudara dan saudari, selamat pagi!

Dalam permenungan terakhir kita merenungkan janji-janji penting yang dibuat para orang tua kepada anak-anak mereka, ketika mereka dipikirkan dalam kasih dan dikandung dalam rahim.

Kita dapat menambahkan bahwa, memandangnya dengan baik, kenyataan seluruh keluarga didirikan pada sebuah janji : pikirkanlah tentang hal ini dengan baik : jatidiri keluarga didirikan pada sebuah janji. Dapat dikatakan bahwa keluarga hidup dari janji kasih dan kesetiaan yang dibuat pria dan wanita satu sama lain. Ini berarti komitmen menerima dan mendidik anak-anak, tetapi juga dilakukan dalam merawat lansia, para orangtua, dalam melindungi dan membantu para anggota keluarga yang terlemah, dalam saling membantu untuk memenuhi sifat-sifatnya dan menerima keterbatasan-keterbatasannya.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 18 Oktober 2015

Saudara dan saudari terkasih,

Saya mengikuti dengan keprihatinan besar situasi ketegangan dan kekerasan yang menimpa Tanah Suci. Pada saat ini, ada kebutuhan akan banyaknya keberanian dan banyaknya ketabahan untuk mengatakan tidak kepada kebencian dan balas dendam serta membuat gerakan-gerakan perdamaian. Untuk ini, kita berdoa, agar Allah memperkuat dalam semua pemerintahan dan warga negara keberanian untuk menentang kekerasan dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mencairkan [situasi tersebut]. Dalam konteks Timur Tengah saat ini, lebih dari sebelumnya, sangatlah genting akan adanya perdamaian di Tanah Suci : hal ini kita mohonkan kepada Allah dan kebaikan umat manusia.

MUKJIZAT DI BALIK KANONISASI ORANGTUA SANTA TERESA DARI LISIEUX

Carmen, seorang gadis berusia tujuh tahun, memiliki cerita yang luar biasa. Oleh karena dia Beato Louis Martin dan Beata Zelie Guerin, orang tua dari Santa Teresa dari Lisieux, dikanonisasi pada hari Minggu, 18 Oktober 2015 di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Gadis kecil tersebut lahir prematur pada usia kandungan 6 bulan di Spanyol pada tahun 2008. Ia berjuang untuk hidup selama beberapa minggu oleh karena pendarahan otak dan penyakit berat lainnya. Tetapi orang-orang yang dicintainya dan banyak suster Karmelit ikut mendoakan kesembuhannya melalui perantaraan suami istri Martin tersebut. Vatikan mengakui kesembuhan bayi tersebut sebagai mukjizat.

Orang tua si kecil Carmen, ibunya Carmen dan ayahnya Santos, telah menceritakan kisahnya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Catholic News Agency. "Kami persis keluarga lain yang menerima mukjizat ini dengan tangan terbuka, seperti yang Anda harapkan. Tetapi kami dan Carmen adalah orang-orang normal seperti orang lain", kata Santos. "Putri kami lahir sulit pada enam bulan kehamilan, setelah kehamilan dengan komplikasi, dan organ-organ tubuhnya sangat terbelakang. Komplikasi terjadi dengan segera : pendarahan otak, infeksi bakteri ... situasinya semakin memburuk hingga titik kami sangat khawatir", Santos menjelaskan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 14 Oktober 2015 : TENTANG BERJANJI KEPADA ANAK-ANAK

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Ketika prakiraan cuaca yang agak tidak menentu dan hujan diperkirakan, Audiensi hari ini dibuat serentak di dua tempat : kita, di sini, di Lapangan (Santo Petrus) dan 700 orang sakit di Aula Paulus VI, yang sedang mengikuti Audiensi di layar raksasa. Kita semua bersatu dan kita menyambut mereka dengan tepuk tangan.

Kata Yesus hari ini kuat : "Celakalah dunia oleh karena skandal". Yesus realistis dan Ia mengatakan : "Tidak dapat dipungkiri bahwa skandal datang, tetapi celakalah orang yang menyebabkan skandal itu". Sebelum memulai katekese, atas nama Gereja saya ingin meminta maaf kepada kalian atas skandal-skandal yang telah terjadi di masa-masa belakangan ini, entah di Roma ataupun di Vatikan, yang karenanya saya meminta maaf.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 11 Oktober 2015 : TENTANG TATAPAN YESUS YANG PENUH KASIH

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi.

Injil hari ini, yang  diambil dari Injil Markus Bab 10, bemain dalam tiga adegan yang berbeda, yang ditandai oleh tiga tatapan Yesus.

Adegan pertama menyajikan perjumpaan antara Sang Guru dan seseorang tanpa nama yang, menurut perikop sejajar dalam Injil Matius, diidentifikasi sebagai seorang "pemuda". Perjumpaan Yesus dengan seorang pemuda. Pemuda tersebut berlari menuju Yesus, berlutut dan memanggil dia, "Guru yang baik". Kemudian, ia bertanya, "Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (ayat 17). Yakni, kebahagiaan. "Hidup kekal" tidak hanya kehidupan di luar sana, tetapi sebuah kehidupan yang penuh, sebuah kehidupan yang lengkap, yang tak terbatas.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 7 Oktober 2015 : TENTANG HUBUNGAN ANTARA GEREJA DAN KELUARGA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Beberapa hari yang lalu Sinode Para Uskup dimulai dengan tema "Panggilan dan perutusan keluarga dalam Gereja dan dalam dunia masa kini". Keluarga yang mengikuti jalan Tuhan secara dasariah adalah memberikan kesaksian kasih Allah dan jasa-jasanya, oleh karena itu, seluruh dedikasi yang mana Gereja mampu. Sinode diadakan untuk menafsirkan untuk hari ini perhatian dan kepedulian Gereja ini. Kita menyertai perjalanan Sinode terutama dengan doa kita dan perhatian kita. Dan dalam periode ini, katekese akan menjadi permenungan-permenungan yang diilhami oleh beberapa aspek hubungan - yang pasti bisa kita katakan tak terpisahkan! - antara Gereja dan keluarga, dengan cakrawala terbuka untuk kebaikan seluruh komunitas umat manusia.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 4 Oktober 2015

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Perayaan Ekaristi yang dengannya kita memulai Sidang Umum Sinode Para Uskup baru saja berakhir di Basilika Santo Petrus. Sinode Para Bapa, yang berasal dari setiap bagian dunia dan berkumpul di sekitar Pengganti Petrus, selama tiga minggu, akan merenungkan panggilan dan perutusan keluarga dalam Gereja dan dalam masyarakat, untuk kearifan rohani dan pastoral yang lebih cermat. Kita akan menjaga mata kita tertuju kepada Yesus untuk menemukan, atas dasar ajaran kebenaran dan belas kasih-Nya, jalan yang paling tepat untuk komitmen Gereja yang memadai Gereja bersama keluarga-keluarga dan untuk keluarga-keluarga, sehingga rencana awal Sang Pencipta bagi laki-laki dan perempuan dilaksanakan dan dapat beroperasi di dunia saat ini, di semua keindahan dan kekuatannya.