Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 27 November 2016 : SIAP SEDIA UNTUK LAWATAN TUHAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi.

Hari ini di Gereja kita memulai tahun liturgi yang baru, yaitu, sebuah perjalanan baru iman bagi umat Allah. Dan seperti biasa, kita memulai dengan Masa Adven.

Perikop Injil [hari ini : Mat 24:37-44] memperkenalkan kita salah satu tema yang paling mewakili dari Masa Adven : lawatan Tuhan kepada umat manusia. Kunjungan pertama dilakukan dengan Penjelmaan, kelahiran Yesus di kandang Betlehem. Kunjungan kedua adalah pada saat ini : Tuhan mengunjungi kita terus menerus setiap hari, Ia melakukan perjalanan di samping kita dan merupakan sebuah kehadiran yang menghibur. Dan pada akhirnya akan menjadi kunjungan terakhir, yang kita akui setiap kali kita mengucapkan Syahadat, "Dia akan datang kembali dalam kemuliaan untuk mengadili orang yang hidup dan mati". Tuhan hari ini berbicara kepada kita tentang lawatan-Nya yang terakhir ini, lawatan yang akan terjadi pada akhir jaman, dan Ia memberitahu kita di mana perjalanan kita akan berakhir.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 23 November 2016 : TENTANG PENDIDIKAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi! Yubileum telah berakhir, kita kembali hari ini ke normalitas, namun beberapa permenungan masih tetap pada karya-karya kerahiman, jadi kita melanjutkan tentang hal ini. Permenungan hari ini tentang karya-karya kerahiman rohani menyangkut dua tindakan sangat saling terhubung : menasehati orang yang ragu dan mengajar orang yang tidak tahu, yaitu, mereka yang tidak mengerti. Kata tidak tahu terlalu keras, tetapi itu berarti orang-orang yang tidak mengerti sesuatu dan yang harus diajarkan. Mereka adalah karya-karya yang dapat hidup baik dalam ranah keluarga, yang sederhana, dalam jangkauan setiap orang, dan - terutama karya kedua, karya mengajar - pada lingkup yang lebih melembaga, yang lebih terorganisir. Kita memikirkan, misalnya, semua anak-anak yang masih menderita buta huruf. Ini sulit dimengerti : di dunia di mana kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat tinggi, ada anak-anak buta huruf! Ini adalah ketidakadilan. Berapa banyak anak-anak menderita kekurangan pendidikan; itu adalah kondisi ketidakadilan yang besar yang benar-benar mempengaruhi martabat manusia. Tanpa pendidikan, kita kemudian menjadi mudah dimangsa eksploitasi dan berbagai bentuk kesulitan sosial.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 20 November 2016 : PENUTUPAN TAHUN YUBILEUM KERAHIMAN

Saudara dan saudari terkasih,

Pada akhir perayaan ini, kita memuji dan mengucap syukur kepada Allah atas karunia Tahun Suci Kerahiman bagi Gereja dan bagi begitu banyak orang yang berkehendak baik. Saya dengan penuh hormat menyambut Presiden Republik Italia dan para delegasi resmi yang hadir. Saya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada para pemimpin Pemerintahan Italia dan lembaga-lembaga lainnya atas kerjasama dan komitmen mereka. Terima kasih yang hangat tertuju kepada kepolisian, para pengelola fasilitas pengasuhan, pusat-pusat informasi, para tenaga dan relawan kesehatan dari segala usia dan latar belakang. Secara khusus, saya berterima kasih kepada Dewan Kepausan untuk Promosi Evangelisasi Baru, dan mereka yang telah bekerja sama dengan berbagai cara.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 16 November 2016 : APA YANG SEHARUSNYA KITA LAKUKAN TERHADAP ORANG-ORANG YANG MENJENGKELKAN KITA?

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kita mendedikasikan katekese hari ini untuk sebuah karya kerahiman yang kita semua kenal dengan sangat baik, tetapi itu mungkin kita tidak amalkan sebagaimana seharusnya : menanggung dengan sabar orang-orang yang mengganggu kita. Kita semua sangat baik dalam mengidentifikasi kehadiran yang dapat mengganggu kita : itu terjadi ketika kita bertemu seseorang di jalan, atau ketika kita menerima panggilan telepon ... kita langsung berpikir : "Akan berapa lamakah saya harus mendengar keluhan, pergunjingan, permintaan atau sesumbar orang ini?". Itu juga terjadi beberapa kali bahwa orang-orang menjengkelkan adalah mereka yang paling dekat dengan kita : antarkerabat selalu ada hal tersebut; hal itu ada di tempat kerja dan bahkan di waktu luang kita tak terkecuali. Apa yang seharusnya kita lakukan dengan orang-orang yang mengganggu itu? Tetapi kita juga berkali-kali mengganggu orang lain. Mengapa hal ini juga dimasukkan di antara karya-karya kerahiman? Menanggung dengan sabar orang-orang yang mengganggu kita?

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI YUBILEUM 12 November 2016 : TENTANG PENYERTAAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi! Dalam Audiensi Yubileum Sabtu yang terakhir ini, saya ingin memaparkan aspek penting kerahiman : penyertaan. Dalam rencana kasih-Nya Allah, pada kenyataannya, tidak ingin menelantarkan siapa pun, tetapi ingin menyertakan semua orang. Misalnya, melalui Pembaptisan Ia menjadikan kita anak-anak-Nya di dalam Kristus, anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu Gereja. Dan kita orang-orang kristiani diundang untuk menggunakan kriteria yang sama : kerahiman yaitu cara bertindak, gaya yang dengannya kita berusaha menyertakan orang lain dalam kehidupan kita, menghindari penarikan ke dalam diri kita dan keamanan-keamanan egoistis kita.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 13 November 2016 : TENTANG MENANTI AKHIR ZAMAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Injil hari ini memberi kita bagian pertama kata-kata Yesus tentang akhir zaman, sebagaimana diceritakan oleh Santo Lukas. Yesus berbicara tentang hal ini saat berada di depan Bait Allah di Yerusalem, tergambar dari seruan kekaguman orang-orang terhadap keindahan tempat kudus tersebut dan dekorasinya. Yesus kemudian berkata, "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat".

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 9 November 2016 : TENTANG MENGUNJUNGI ORANG SAKIT DAN ORANG YANG TERPENJARA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kehidupan Yesus, terutama dalam tiga tahun pelayanan publik-Nya, adalah sebuah perjumpaan yang tak henti-hentinya dengan orang-orang. Di antara orang-orang ini, orang sakit memiliki tempat khusus. Berapa banyak halaman Injil berbicara tentang perjumpaan-perjumpaan ini! Orang lumpuh, orang buta, orang kusta, orang yang kerasukan setan, orang sakit ayan, dan orang yang menderita segala macam penyakit yang tak terhitung jumlahnya ... Yesus menjadikan diri-Nya dekat dengan diri mereka masing-masing, dan Ia menyembuhkan mereka dengan kehadiran-Nya dan daya kekuatan penyembuhan-Nya. Oleh karena itu, di antara karya-karya kerahiman, mengunjungi dan membantu orang sakit tidak bisa tidak.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 6 November 2016 : TENTANG KEBANGKITAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Beberapa hari setelah Hari Raya Semua Orang Kudus dan Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman, Injil hari Minggu ini mengajak kita sekali lagi merenungkan misteri kebangkitan orang mati. Injil (Luk 20:27-38) menceritakan Yesus berhadapan dengan beberapa orang Saduki, yang tidak percaya pada kebangkitan, dan memahami hubungan dengan Allah hanya sebagai dimensi kehidupan duniawi. Serta kemudian, menertawakan kebangkitan dan menempatkan Yesus dalam kesulitan, saat ini Ia bersama kasus yang bertolak belakang dan tidak masuk akal : seorang perempuan yang memiliki tujuh suami, semuanya bersaudara satu sama lain, yang meninggal satu demi satu. Dan maka pertanyaan yang jahat ditujukan kepada Yesus : "Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan?" (ayat 33).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN DI MALMO, SWEDIA - 1 November 2016 : JADILAH GARAM DAN TERANG

Ketika kita mengakhiri perayaan ini, saya ingin mengungkapkan terima kasih saya kepada Uskup Anders Arborelius dari Stockholm untuk kata-katanya yang baik, dan kepada pihak berwenang sipil dan semua orang yang membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan kunjungan ini.

Saya menyampaikan sambutan ramah kepada Presiden dan Sekretaris Jenderal Federasi Lutheran Sedunia, serta Uskup Agung Gereja Swedia. Saya juga menyambut para anggota delegasi ekumenis dan korps diplomatik yang hadir pada kesempatan ini, dan semua orang yang telah bergabung dengan kita dalam perayaan Ekaristi ini.