Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 29 April 2015 : TENTANG PERKAWINAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Setelah memikirkan dua kisah dari kitab Kejadian, permenungan kita tentang rancangan Allah yang sesungguhnya berkenaan pasangan laki-laki-perempuan kini ditujukan langsung kepada Yesus

Pada awal Injilnya, Yohanes Penginjil menceritakan kisah perkawinan di Kana, yang di dalamnya Perawan Maria dan Yesus, bersama murid-murid pertama-Nya, hadir (bdk. Yoh 2:1-11). Yesus tidak hanya ikut serta dalam perkawinan itu, tapi Ia "menyelamatkan perayaan" dengan mukjizat anggur-Nya! Oleh karena itu, tanda-tanda pertama-Nya yang menakjubkan, yang dengannya Ia menyatakan kemuliaan-Nya, Ia lakukan dalam konteks sebuah perkawinan, dan itu adalah sebuah sikap yang indah untuk keluarga yang baru lahir, yang dimohon dengan sangat oleh perhatian keibuan Maria. Hal ini membuat kita ingat Kitab Kejadian, ketika Allah menyelesaikan karya penciptaan dan membuat mahakarya-Nya; mahakarya tersebut adalah laki-laki dan perempuan. Dan di sini, pada kenyataannya, dengan mahakarya ini adalah tempat Yesus mengawali mujizat-Nya, dalam sebuah perkawinan, dalam sebuah pesta kawin : seorang laki-laki dan seorang perempuan. Jadi Yesus mengajarkan kita bahwa mahakarya masyarakat adalah keluarga : laki-laki dan perempuan yang saling mengasihi! Ini adalah mahakarya!

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 26 April 2015 : TENTANG MENGIKUTI SANG GEMBALA YANG BAIK

Saudara dan saudari, selamat pagi!

Hari Minggu Paskah IV ini, yang disebut "Hari Minggu Gembala yang Baik", setiap tahun mengundang kita untuk menemukan kembali bahkan lebih ketakjuban yang baru, definisi ini yang diberikan Yesus mengenai diri-Nya, membaca ke dalamnya dalam terang sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. "Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yoh 10:11): Kata-kata ini menjadi kenyataan ketika Kristus secara penuh, secara bebas menaati kehendak Bapa, mengorbankan diri-Nya di kayu Salib. Maka menjadi cukup jelas apa artinya bahwa Ia adalah "Sang Gembala yang Baik" : Ia memberi nyawa, Ia menawarkan nyawa-Nya sebagai korban bagi kita semua : bagi Anda, bagi Anda, bagi Anda, bagi saya, bagi semua orang! Dan ini adalah sang gembala yang baik!

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 22 April 2015 : TENTANG PRIA DAN WANITA SEBAGAI SAHABAT

Saudara dan saudari terkasih,

Dalam katekese sebelumnya tentang keluarga, saya merenungkan kisah pertama penciptaan manusia, dalam bab pertama Kitab Kejadian, di mana ada tertulis: "Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka" (1:27).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 19 April 2015 : MENJADI SAKSI BAGI KRISTUS YANG BANGKIT

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam bacaan-bacaan biblis liturgi hari ini, kata "saksi" berkumandang dua kali. Pertama kali adalah di bibir Petrus : ia, setelah penyembuhan orang lumpuh di pintu bait Allah di Yerusalem, berseru : Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi" (Kis 3:15). Kedua kalinya adalah di bibir Yesus yang bangkit : Ia, pada Paskah menjelang malam membuka pikiran para murid tentang misteri kematian dan kebangkitan-Nya dan berkata kepada mereka : "Kamu adalah saksi dari semuanya ini" (Luk 24:48). Para rasul, yang melihat dengan mata mereka sendiri Kristus yang Bangkit, tidak bisa berdiam diri mengenai pengalaman mereka yang luar biasa. Ia telah menyatakan diri-Nya kepada mereka sehingga kebenaran kebangkitan-Nya bisa mencapai semua orang melalui kesaksian mereka. Dan Gereja memiliki tugas untuk memperpanjang perutusan ini, setiap orang yang dibaptis dipanggil untuk memberikan kesaksian, dengan kata-kata mereka dan dengan kehidupan mereka, bahwa Yesus telah bangkit, bahwa Ia hidup dan hadir di antara kita. Kita semua dipanggil untuk memberikan kesaksian bahwa Yesus hidup! Kita bisa bertanya kepada diri kita sendiri: siapa saksinya? Saksinya adalah orang yang telah melihat, yang mengingat dan yang menceritakan. Melihat, mengingat dan menceritakan adalah tiga kata kerja yang menggambarkan jatidiri dan perutusan.

PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI DOA BAGI PANGGILAN SEDUNIA KE-52

PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI DOA BAGI PANGGILAN SEDUNIA KE-52

26 APRIL 2015 - HARI MINGGU PASKAH IV

TEMA : KELUARAN, SEBUAH PENGALAMAN DASARIAH PANGGILAN


Saudara dan saudari terkasih,

Hari Minggu Paskah IV menawarkan kita sosok Gembala yang Baik yang mengenal domba-domba-Nya : Ia memanggil mereka, Ia memberi mereka makan dan Ia menuntun mereka. Selama lebih dari lima puluh tahun Gereja semesta telah dirayakan hari Minggu ini sebagai Hari Doa Bagi Panggilan Sedunia. Dengan cara ini ia mengingatkan kita akan kebutuhan kita untuk berdoa, sebagaimana dikatakan Yesus sendiri kepada para murid-Nya, "Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" (Luk 10:2). Perintah Yesus datang dalam konteks pengutusan keluar para misionaris-Nya. Ia memanggil tidak hanya dua belas Rasul, tetapi tujuh puluh dua murid lainnya yang kemudian Ia utus keluar, berdua-dua, untuk perutusan (bdk. Luk 10:1-6). Karena Gereja "dasarnya bersifat misioner" (Ad Gentes, 2), panggilan Kristen harus lahir dari pengalaman perutusan. Mendengar dan mengikuti suara Kristus Sang Gembala yang Baik, berarti membiarkan diri kita tertarik dan dituntun oleh-Nya, dalam pengabdian kepada-Nya; itu berarti membiarkan Roh Kudus menarik kita ke dalam dinamisme misioner ini, membangkitkan di dalam diri kita keinginan, sukacita dan keberanian untuk menawarkan kehidupan kita sendiri dalam pelayanan Kerajaan Allah.

BULLA TAHUN YUBILEUM AGUNG KERAHIMAN "MISERICORDIAE VULTUS" (11 April 2015)



MISERICORDIAE VULTUS (WAJAH KERAHIMAN)

FRANSISKUS, USKUP ROMA, HAMBA DARI PARA HAMBA ALLAH KEPADA SEMUA ORANG YANG MEMBACA SURAT INI

RAHMAT, KERAHIMAN, DAN KEDAMAIAN

1. Yesus Kristus adalah wajah kerahiman Bapa. Kata-kata ini mungkin juga merangkum misteri iman Kristiani. Kerahiman telah menjadi hidup dan kasat mata dalam Yesus dari Nazaret, mencapai puncaknya dalam diri-Nya. Bapa, "kaya dengan kerahiman" (Ef 2: 4), setelah menyatakan nama-Nya kepada Musa sebagai "Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya" (Kel 34:6), tidak pernah berhenti menunjukkan, dalam berbagai cara sepanjang sejarah, kodrat ilahi-Nya. Dalam "kegenapan waktu" (Gal 4:4), ketika segalanya telah diatur sesuai dengan rencana keselamatan-Nya, Ia mengutus Putra-Nya ke dalam dunia, yang lahir dari Perawan Maria, untuk menyatakan kasih-Nya bagi kita dalam sebuah cara yang definitif. cara Siapapun yang melihat Yesus melihat Bapa (Yoh 14: 9). Yesus dari Nazaret, dengan kata-kata-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya, dan seluruh pribadi-Nya[1] menyatakan kerahiman Allah.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 15 April 2015 : TENTANG PRIA DAN WANITA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Katekese hari ini didedikasikan untuk aspek utama dari tema keluarga : aspek karunia agung yang Allah buat untuk umat manusia dengan penciptaan pria dan wanita serta dengan Sakramen Perkawinan. Katekese ini dan berikutnya berurusan dengan perbedaan dan saling melengkapi antara pria dan wanita, yang berada di puncak penciptaan ilahi; dua katekese berikutnya adalah tentang Perkawinan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 8 April 2015 : TENTANG PENDERITAAN YANG DIALAMI ANAK-ANAK

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kita menyelesaikan hari ini, katekese tentang keluarga, permenungan tentang anak-anak, yang merupakan buah berkat yang paling indah yang telah diberikan Sang Pencipta kepada laki-laki dan perempuan. Kita telah berbicara tentang karunia besar anak-anak; hari ini, sayangnya, kita harus berbicara tentang "kisah-kisah sengsara" yang dijalani banyak dari mereka.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 6 April 2015 : BIARKAN HIDUP KITA DITAKLUKKAN DAN DIUBAH OLEH KEBANGKITAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi dan kembali Selamat Paskah!

Pada hari Senin ini setelah Paskah, Injil (bdk. Mat 28:8-15) menyajikan kepada kita kisah para perempuan yang pergi ke kubur Yesus, mereka mendapatinya kosong dan melihat seorang malaikat yang memberitakan kepada mereka bahwa Ia telah bangkit. Dan sementara mereka berlari membawa kabar tersebut kepada para murid, mereka berjumpa Yesus sendiri yang mengatakan kepada mereka: "Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku" (ayat 10). Galilea adalah "pinggiran" tempat Yesus mengawali khotbah-Nya; dan dari sana Injil Kebangkitan akan dibagikan, sehingga ia dapat diberitakan kepada semua orang, dan masing-masing orang dapat berjumpa Dia, yang Bangkit, hadir dan aktif dalam sejarah. Bahkan hari ini Ia beserta kita, di sini di Lapangan (Santo Petrus).

PESAN PASKAH "URBI ET ORBI" PAUS FRANSISKUS (5 April 2015)

Saudara dan saudari terkasih,

Yesus Kristus telah bangkit!

Kasih telah menang atas kebencian, kehidupan telah mengalahkan kematian, terang telah mengusir kegelapan!

Karena kasih bagi kita, Yesus Kristus menelanjangi diri-Nya dari kemuliaan ilahi-Nya, mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba dan merendahkan diri-Nya sampai mati, mati di kayu salib. Karena alasan itu Allah meninggikan Dia dan menjadikan Dia Tuhan alam semesta. Yesus adalah Tuhan!

KHOTBAH PASTOR RANIERO CANTALAMESSA, OFM.CAP, PENGKHOTBAH RUMAHTANGGA KEPAUSAN, PADA IBADAT JUMAT AGUNG DI BASILIKA SANTO PETRUS, VATIKAN 3 April 2015 : "ECCE HOMO! (LIHATLAH MANUSIA ITU!)"; KITA SEMUA, LEMBAGA-LEMBAGA KITA BERESIKO MENJADI SEPERTI PILATUS, MENCUCI TANGAN KITA

Kita baru saja mendengar kisah pengadilan Yesus di hadapan Pilatus. Ada satu titik tertentu di dalam kisah itu di mana kita perlu berhenti sejenak.

Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya .... Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah Manusia itu!  [Ecce Homo!]" (Yoh 19:1-3,5).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 1 April 2015 : TENTANG TRIDUUM PASKAH

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Besok adalah hari Kamis Putih, dengan Misa Kudus yang disebut "Perjamuan Tuhan", yang mengawali Triduum Paskah Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Kristus, puncak dari seluruh Tahun Liturgi.

Triduum dibuka dengan peringatan Perjamuan Terakhir. Pada malam Sengsara-Nya, Yesus menawarkan kepada Bapa Tubuh-Nya dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur dan, memberikannya sebagai makanan yang bergizi kepada para Rasul, Ia memerintahkan mereka untuk mengabadikan tawaran tersebut sebagai kenangan akan Dia. Mengenang pembasuhan kaki, Injil perayaan ini mengungkapkan makna yang sama dari Ekaristi di bawah sudut pandang lain. Yesus - sebagai seorang hamba - mencuci kaki Simon Petrus dan sebelas murid lainnya (bdk. Yoh 13:4-5). Dengan gerakan kenabian ini, Ia mengungkapkan makna hidup-Nya dan sengsara-Nya, sebagai pelayanan kepada Allah dan kepada saudara-saudara : "Karena Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani" (Mrk 10:45).