Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 31 Desember 2017: TENTANG PESTA KELUARGA KUDUS


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Pada hari Minggu pertama setelah Natal ini, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus dari Nazaret, dan Injil mengajak kita untuk merenungkan pengalaman yang dijalani oleh Maria, Yosef dan Yesus, seraya mereka tumbuh bersama sebagai sebuah keluarga yang saling mengasihi dan percaya kepada Allah. Ungkapan percaya ini adalah ritual yang dipenuhi oleh Maria dan Yosef dengan mempersembahkan Yesus putra mereka kepada Allah : "Mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan" (Luk 2:22), sebagaimana disyaratkan oleh Hukum Musa. Kedua orang tua Yesus pergi ke Bait Suci untuk memperlihatkan bahwa putra mereka adalah milik Allah dan mereka adalah wali kehidupan-Nya dan bukan pemilik. Dan ini membuat kita merenung. Semua orang tua adalah penjaga kehidupan anak-anak mereka, bukan pemilik, dan mereka harus membantu anak-anak tersebut tumbuh, menjadi dewasa.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 27 Desember 2017 : TENTANG MAKNA NATAL

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini saya ingin merenungkan bersama kalian tentang makna kelahiran Tuhan Yesus, yang sedang kita hayati hari-hari ini dalam iman dan dalam perayaan-perayaan. Mendirikan kandang Natal dan, terutama liturgi, dengan bacaan-bacaan biblisnya dan lagu-lagu tradisionalnya, telah membuat kita menghidupkan kembali "hari ini" yang di dalamnya "telah lahir bagi kita Sang Juruselamat" (Luk 2:11).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 26 Desember 2017 : TENTANG PESTA SANTO STEFANUS

Saudara dan saudari terkasih, buongiorno!

Setelah merayakan kelahiran Yesus di dunia, hari ini kita merayakan kelahiran Santo Stefanus ke surga. Bahkan terlihat sekilas bahwa tidak ada kaitan antara kedua kejadian tersebut, sebenarnya ada, dan sangat kuat.

Kemarin, dalam liturgi Natal, kita mendengar diwartakan, "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita" (Yoh 1:14). Santo Stefanus menciptakan sebuah kemelut bagi para pemimpin jemaat karena "penuh iman dan Roh Kudus", (Kis 6:5), ia dengan teguh percaya dan mengakui kehadiran baru Allah di antara manusia; ia tahu bahwa kini bait Allah yang sesungguhnya adalah Yesus, Sang Sabda kekal datang untuk diam di antara kita, menjadi seperti kita dalam segala hal kecuali dosa. Tetapi Stefanus dituduh memberitakan kehancuran Bait Suci Yerusalem. Tuduhan yang mereka lakukan terhadapnya adalah dengan mengatakan bahwa "Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita" (Kis 6:14).

PESAN NATAL DAN BERKAT "URBI ET ORBI" PAUS FRANSISKUS PADA 25 DESEMBER 2017

Saudara dan saudari terkasih, selamat Natal!

Di Betlehem, Yesus lahir dari Perawan Maria. Ia dilahirkan bukan atas kehendak manusia, melainkan atas karunia kasih Allah Bapa kita, yang "begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16).

Peristiwa ini diperbaharui hari ini dalam Gereja, peziarah pada masanya. Karena iman umat kristiani menghidupkan kembali dalam liturgi Natal misteri Allah yang datang, yang mengambil rupa kedagingan manusiawi kita yang fana, dan yang merendahkan diri dan menjadi miskin untuk menyelamatkan kita. Dan hal ini menggerakkan kita secara mendalam, kepada agungnya kelembutan Bapa kita.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 24 Desember 2017 : MARIA ADALAH REKAN KERJA YANG SEMPURNA DALAM RENCANA ALLAH

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Pada hari Minggu ini, tepat sebelum Natal, kita mendengar Injil tentang Kabar Sukacita (bdk. Luk 1:26-38). Dalam perikop Injil ini, kita mencatat kontras antara janji Malaikat dan jawaban Maria. Kontras ini diwujudkan dalam dimensi dan isi ungkapan kedua tokoh utama tersebut. Malaikat berkata kepada Maria, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Putra Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan" (ayat 30-33). Inilah pewahyuan yang panjang, yang menyingkapkan rencana yang tak pernah terdengar sebelumnya. Anak yang akan lahir dari gadis Nazaret yang rendah hati ini akan disebut Putra Allah Yang Mahatinggi : tidaklah mungkin mengandung dengan martabat yang lebih tinggi daripada ini. Dan, setelah pertanyaan Maria, yang dengannya ia meminta penjelasan, pewahyuan Malaikat bahkan menjadi lebih rinci dan menakjubkan.

PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI PERDAMAIAN SEDUNIA KE-51 (1 Januari 2018)


Migran dan Pengungsi : Laki-laki dan Perempuan Pencari Kedamaian

1.        Harapan yang tulus akan kedamaian
Damai bagi semua orang dan bagi semua bangsa di bumi! Damai yang diwartakan oleh para malaikat kepada para gembala pada malam Natal[1] adalah cita-cita terdalam bagi siapapun, bagi setiap pribadi dan bagi semua orang, dan terutama bagi orang-orang yang amat merasakan pedihnya penderitaan akibat tiadanya kedamaian. Di antara mereka yang selalu menjadi pokok perhatian dan doa saya, sekali lagi saya akan sebutkan, yaitu lebih dari 250 juta migran di seluruh dunia, 22,5 juta di antaranya adalah para pengungsi. Paus Benediktus XVI, pendahulu saya yang terkasih, menyebut mereka sebagai "laki-laki dan perempuan, anak-anak, kaum muda dan kaum lanjut usia, yang sedang mencari tempat tinggal untuk hidup dengan damai".[2] Untuk mencapai kedamaian tersebut, mereka bersedia mengambil resiko atas hidup mereka untuk menempuh perjalanan yang sering kali panjang dan berbahaya, menanggung kesulitan dan penderitaan, serta menghadapi pagar dan tembok yang dibangun untuk mencegah mereka mencapai tujuan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 20 Desember 2017 : TENTANG RITUS PEMBUKA MISA KUDUS

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini saya berkeinginan sampai pada pokok Perayaan Ekaristi. Misa terdiri dari dua bagian, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi, yang begitu erat berhubungan, sehingga merupakan satu tindakan ibadat (bdk. Sacrosanctum Concilium, 56; PUMR, 28). Diawali dengan beberapa ritus persiapan dan diakhiri dengan ritus lainnya, perayaan tersebut adalah, oleh karena itu, satu tubuh dan tidak dapat dipisahkan; tetapi, untuk semakin memahaminya, saya akan mencoba menjelaskan saat-saatnya, di mana masing-masing saat mampu menyentuh dan melibatkan matra kemanusiaan kita. Untuk menghayati Misa sepenuhnya dan menikmati seluruh keindahannya perlu mengetahui tanda-tanda suci ini.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 17 Desember 2017 : TENTANG HARI MINGGU GAUDETE

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Pada hari-hari Minggu yang lalu, liturgi telah menekankan apa artinya bersikap waspada, dan apa yang secara nyata diperlukan untuk mempersiapkan jalan Tuhan. Pada Hari Minggu Adven III ini, yang disebut "Hari Minggu Sukacita", liturgi mengajak kita untuk menerima semangat yang dengannya semua ini terjadi, yaitu, tepatnya, sukacita. Santo Paulus mengajak kita untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan mengambil tiga sikap. Dengarkan baik-baik : tiga sikap : pertama, terus menerus bersukacita; kedua, tekun berdoa dan ketiga, terus menerus bersyukur - terus-menerus bersukacita, tekun berdoa dan terus-menerus bersyukur.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 13 Desember 2017 : TENTANG MENGAPA PERGI KE MISA HARI MINGGU

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Membahas rangkaian katekese tentang Misa, hari ini kita bertanya kepada diri kita : Mengapa pergi ke Misa hari Minggu?

Perayaan Ekaristi hari Minggu merupakan pusat kehidupan Gereja (bdk. Katekismus Gereja Katolik, no. 2177). Kita umat kristiani pergi ke Misa pada hari Minggu untuk berjumpa Tuhan yang bangkit, atau, lebih baik, membiarkan diri kita dijumpai oleh-Nya, mendengarkan sabda-Nya, bersantap di meja-Nya, dan dengan demikian menjadi Gereja, yaitu, Tubuh Mistik-Nya yang hidup dalam dunia saat ini.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 10 Desember 2017 : TENTANG TEMA HARI MINGGU ADVEN II

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari Minggu lalu kita memulai Masa Adven dengan undangan untuk berjaga-jaga. Hari ini, hari Minggu kedua masa persiapan Natal ini, Liturgi menunjukkan muatan yang benar: masa Adven adalah masa untuk mengenali kekosongan-kekosongan yang harus diisi dalam kehidupan kita, menghaluskan kekasaran harga diri dan memberi ruang bagi Yesus yang akan datang.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 8 Desember 2017 : TENTANG HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA NODA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi dan selamat hari raya!

Hari ini kita merenungkan eloknya Maria yang dikandung tanpa noda. Injil, yang menceritakan Kabar Sukacita, membantu kita untuk memahami apa yang sedang kita rayakan, terutama melalui salam Malaikat. Ia berbicara kepada Maria dengan sebuah kata yang tidak mudah diterjemahkan, yang berarti "dipenuhi dengan rahmat", "diciptakan oleh rahmat", "penuh rahmat" (Luk 1:28). Sebelum menyebutnya Maria, ia menyebutnya penuh rahmat, dan dengan demikian ia mengungkapkan nama baru yang telah diberikan Allah kepadanya, yang lebih sesuai bainya ketimbang nama yang diberikan kepadanya oleh orang tuanya. Kita juga menyebutnya demikian, dengan setiap Salam Maria.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 6 Desember 2017 : MERENUNGKAN PERJALANAN APOSTOLIKNYA KE MYANMAR DAN BANGLADESH

Saudara dan saudari terkasih,

Hari ini saya ingin berbicara tentang Perjalanan Apostolik yang saya lakukan beberapa hari yang lalu ke Myanmar dan Bangladesh. Perjalanan tersebut merupakan karunia Allah yang luar biasa, dan maka saya bersyukur kepada-Nya atas segalanya, terutama atas pertemuan-pertemuan yang bisa saya lakukan. Saya memperbarui ungkapan rasa terima kasih saya kepada para penguasa kedua negara tersebut dan kepada para uskup masing-masing negara, atas seluruh karya persiapan dan atas sambutan yang diberikan kepada saya dan kepada para sejawat saya. Saya ingin mengucapkan "terima kasih" yang tulus kepada rakyat Myanmar dan kepada rakyat Bangladesh yang menunjukkan kepada saya begitu banyak iman dan begitu banyak kasih sayang; terima kasih!

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 3 Desember 2017 : TENTANG MAKNA MASA ADVEN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini kita memulai perjalanan Adven, yang akan berpuncak pada Natal. Adven adalah waktu yang diberikan kepada kita untuk menyambut Tuhan yang datang untuk menemui kita, memeriksa keinginan kita akan Allah, melihat ke depan dan mempersiapkan diri kita untuk kedatangan Kristus. Ia akan datang kepada kita pada hari raya Natal, ketika kita akan mengingat kedatangan-Nya yang bersejarah dalam kesederhanaan keadaan manusiawi; tetapi, Ia datang ke dalam diri kita setiap kali kita berketetapan hati menerima-Nya, dan Ia akan datang kembali pada akhir zaman untuk "menghakimi orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati". Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan menanti-nantikan Tuhan dengan harapan bertemu dengan-Nya. Liturgi hari ini memaparkan kepada kita, pada kenyataannya, tema kewaspadaan dan pengharapan yang menggugah pemikiran ini.