Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 30 April 2017

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kabar tragis tanpa henti mengenai situasi di Venezuela dan memburuknya bentrokan tersebut, dengan banyak korban tewas, terluka dan ditangkap. Seraya saya mempersatukan diri dengan kesedihan keluarga-keluarga para korban, yang kepadanya saya memastikan serangkaian doa, saya menyampaikan seruan yang tulus kepada Pemerintah dan kepada semua komponen masyarakat Venezuela untuk menghindari segala bentuk kekerasan lebih lanjut; semoga hak asasi manusia dihormati dan dapat dirundingkan penyelesaian yang diusahakan untuk krisis besar kemanusiaan, sosial, politik dan ekonomi yang membuat penduduk tertekan. Kita mempercayakan kepada Bunda Maria yang Mahakudus intensi perdamaian, pendamaian dan demokrasi di negara terkasih itu. Dan kita mendoakan seluruh negara yang sedang mengalami kesulitan besar, saya sedang memikirkan terutama hari-hari ini Republik Makedonia.

PESAN PAUS FRANSISKUS KEPADA PARA KLERUS, PELAKU HIDUP BAKTI DAN SEMINARIS PADA SAAT KUNJUNGAN PASTORALNYA KE MESIR (KAIRO, 29 April 2017) : TUJUH GODAAN BAGI KAUM RELIGIUS

Yang Berbahagia,
Saudara dan saudari terkasih,

Assalamu'alaikum! Damai selalu besertamu!

"Inilah hari yang telah dijadikan Tuhan, marilah kita bersukacita karena Dia! Kristus selamanya menang atas kematian, marilah kita bersukacita di dalam Dia!"

Saya senang berada bersama kalian di rumah pembentukan untuk para imam ini, yang merupakan jantung Gereja Katolik di Mesir. Saya senang menyambut kalian, para imam dan para pelaku hidup bakti dari kawanan kecil umat Katolik di Mesir, sebagai "ragi" yang sedang dipersiapkan Allah untuk negeri yang terberkati ini, sehingga, bersama dengan saudara dan saudari Ortodoks kita, Kerajaan-Nya dapat meningkat di tempat ini (bdk. Mat 13:13).

DEKLARASI BERSAMA PAUS FRANSISKUS DAN PAUS TAWADROS II

1. Kami, Fransiskus, Uskup Roma dan Paus Gereja Katolik, dan Tawadros II, Paus Alexandria dan Patriark Takhta Santo Markus, bersyukur kepada Allah dalam Roh Kudus karena telah menganugerahkan kami kesempatan yang penuh sukacita untuk bertemu sekali lagi, untuk menukar pelukan persaudaraan dan untuk bergabung kembali dalam doa bersama. Kami memuliakan Yang Maha Kuasa karena ikatan persaudaraan dan persahabatan yang ada di antara Takhta Santo Petrus dan Takhta Santo Markus. Keistimewaan bersama-sama di sini di Mesir adalah tanda bahwa keeratan hubungan kita sedang meningkat dari tahun ke tahun, dan bahwa kita sedang bertumbuh dalam kedekatan, iman dan kasih akan Kristus, Tuhan kita. Kita bersyukur kepada Allah atas Mesir yang tercinta ini, "tanah air yang hidup di dalam diri kita", sebagaimana biasanya dikatakan oleh Bapa Suci Paus Shenouda III, "bangsa yang diberkati oleh Allah" (bdk. 19:25) dengan peradaban kuno Firaun, warisan Yunani dan Romawi, tradisi Koptik dan kehadiran Islaminya. Mesir adalah tempat di mana Keluarga Kudus menemukan tempat berlindung, tanah para martir dan orang-orang kudus.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 26 April 2017 : TENTANG JANJI ALLAH YANG MEMBERI PENGHARAPAN


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

"Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20). Kata-kata terakhir Injil Matius mengingatkan pemberitaan kenabian yang kita temukan pada permulaan : "Mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita. (Mat 1:23; bdk. Yes 7:14). Allah akan menyertai kita, setiap hari, sampai akhir zaman. Seluruh Injil diliputi dua kutipan ini, kata-kata yang menyampaikan misteri Allah yang namanya, yang jatidirinya adalah beserta : Ia bukanlah Allah yang terasing; Ia adalah Allah beserta, khususnya, beserta kita, yaitu, beserta makhluk manusia. Allah kita bukanlah Allah yang tak hadir, terasing di surga yang sangat jauh; sebaliknya, Ia adalah Allah yang "bergairah" terhadap manusia, dengan lembut sangat mencintai sehingga tidak mampu memisahkan diri-Nya daripadanya. Kita manusia pandai dalam memutuskan ikatan dan jembatan. Ia, sebaliknya, tidak. Jika hati kita menjadi dingin, berdiam-Nya selalu berpijar; Allah kita selalu menyertai kita, bahkan jika, sayangnya, kita melupakan Dia. Secara pasti pada bubungan yang memisahkan keragu-raguan dari iman adalah penemuan dikasihi dan disertai oleh Bapa kita, tidak pernah ditinggalkan oleh Dia.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 23 April 2017 : TENTANG HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Setiap hari Minggu kita mengenang kebangkitan Tuhan Yesus, namun dalam masa setelah Paskah ini, hari Minggu ini memiliki makna yang sungguh lebih menerangi. Dalam tradisi Gereja, hari Minggu ini, hari Minggu pertama setelah Paskah, disebut "in albis". Apa artinya ini? Ungkapan tersebut dimaksudkan untuk mengingat kembali ritus yang dilakukan oleh semua orang yang menerima Pembaptisan di Malam Paskah. Masing-masing orang diberi pakaian putih - "alba" - "putih" - untuk menunjukkan martabat baru mereka sebagai anak-anak Allah. Hal ini juga dilakukan hari ini : bayi-bayi yang baru lahir diberi baju simbolis kecil, sedangkan orang-orang dewasa memakai baju yang pantas dan sesuai, seperti yang kita lihat di Malam Paskah. Dan, di masa lalu, pakaian putih itu dipakai selama seminggu. Sampai hari Minggu ini, dan dari inilah berasal nama in albis deponendis, yang berarti hari Minggu yang di dalamnya pakaian putih dicopot. Dan dengan demikian, pakaian putih dilepas, orang-orang yang baru dibaptis memulai kehidupan baru mereka dalam Kristus dan dalam Gereja.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 19 April 2017 : KRISTUS YANG BANGKIT, PENGHARAPAN KITA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kita bertemu hari ini dalam terang Paskah, yang kita rayakan dan terus rayakan dengan Liturgi. Dalam perjalanan katekese kita tentang pengharapan kristiani, hari ini saya ingin berbicara kepada kalian tentang Kristus yang Bangkit, pengharapan kita, sebagaimana Santo Paulus memaparkan-Nya dalam Surat Pertama kepada jemaat di Korintus (bdk. Bab 15).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 17 April 2017



Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam perayaan hari Senin ini, yang disebut “Senin Malaikat”, liturgi telah mengumandangkan maklumat Kebangkitan yang diwartakan kemarin : “Kristus Bangkit, Aleluya!”.

Dalam perikop Injil hari ini (Mat 28:8-15) kita dapat mengambil gema kata-kata Malaikat yang ditujukan kepada para perempuan yang mendekati kubur : “Segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati’”(Mat 28:7). Kita juga merasa ditujukan kepada kita undangan “segeralah pergi” untuk mewartakan kepada laki-laki dan perempuan masa kita pesan sukacita dan pengharapan ini. Berkenaan pengarapan tertentu, karena, sejak fajar hari ketiga, Yesus yang disalibkan dibangkitkan, kata terakhir bukan lagi kata kematian tetapi kata kehidupan! Dan inilah kepastian kita. Kubur bukanlah kata terakhir, ia bukanlah kematian; Ia adalah kehidupan! Oleh karena itu, kita banyak mengulangi : "Kristus Bangkit”, karena di dalam Dia kubur dikalahkan dan kehidupan dilahirkan.

PESAN PASKAH PAUS FRANSISKUS DAN BERKAT "URBI ET ORBI" (Minggu, 16 April 2017)

Saudara dan saudari terkasih,

Selamat Hari Paskah!

Hari ini, di seluruh dunia, Gereja menggemakan sekali lagi pesan mencengangkan murid-murid pertama : “Yesus telah bangkit!” - “Ia sungguh bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya!"

Pesta Paskah kuno, peringatan pembebasan orang-orang Ibrani dari perbudakan, di sini menemukan pemenuhan. Dengan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kematian, dan telah membuka di hadapan kita jalan menuju kehidupan kekal.

KHOTBAH PASTOR RANIERO CANTALAMESSA OFMCAP DALAM IBADAT JUMAT AGUNG YANG DIPIMPIN OLEH PAUS FRANSISKUS DI BASILIKA SANTO PETRUS, VATIKAN, 14 April 2017 : O CRUX, AVE SPES UNICA (SALIB, SATU-SATUNYA PENGHARAPAN DUNIA

Kita telah mendengarkan kisah Sengsara Kristus. Ternyata tidak lebih dari kisah kematian akibat kekerasan, dan berita kematian akibat kekerasan jarang terlewatkan dalam berita malam. Bahkan dalam beberapa hari terakhir ada banyak berita, termasuk berita 38 orang Kristen Koptik di Mesir yang tewas pada hari Minggu Palma. Macam-macam laporan tersebut saling mengikuti dengan kecepatan seperti itu sehingga kita melupakan satu hari berita-berita kemarin. Lalu mengapa kita berada di sini untuk memperingati kematian seorang yang hidup 2000 tahun yang lalu? Alasannya adalah bahwa kematian ini telah mengubah selamanya wajah kematian yang sesungguhnya dan memberikannya sebuah makna baru. Marilah kita merenungkannya sejenak.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 12 April 2017 : PENGHARAPAN YANG TAK HABIS-HABISNYA LAHIR DARI SALIB

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari Minggu lalu kita mengingat masuknya Yesus ke Yerusalem, di antara sambutan meriah penuh sorak sorai para murid dan orang banyak. Orang-orang itu menaruh banyak pengharapan di dalam diri Yesus : begitu banyak mukjizat dan tanda besar yang diharapkan daripada-Nya, pengejawantahan kuasa dan bahkan kebebasan dari para musuh yang menjajah. Siapakah dari mereka yang akan membayangkan bahwa dari sanalah tak lama lagu Yesus malahan akan dipermalukan, dikutuk dan dibunuh di kayu salib? Pengharapan duniawi orang-orang itu runtuh di hadapan salib. Tetapi kita percaya bahwa tepatnya dalam diri Dia yang Tersalib pengharapan kita terlahir kembali. Pengharapan duniawi runtuh di hadapan salib, tetapi pengharapan baru terlahir kembali, pengharapan yang bertahan selamanya. Itulah pengharapan yang berbeda dari pengharapan yang runtuh, dari pengharapan dunia. Tetapi jenis pengharapan apakah ini? Pengharapan apa yang terlahir dari salib?

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 9 April 2017

Pada akhir perayaan (Minggu Palma) ini, saya menyambut dengan hangat kalian semua yang hadir di sini, terutama mereka yang telah mengambil bagian dalam pertemuan internasional menyongsong Sidang Sinode tentang Kaum Muda, yang diselenggarakan oleh Dikasteri untuk Awam, Keluarga dan Kehidupan, bekerjasama dengan Sekretariat Umum Sinode Para Uskup. Salam ini diperluas kepada semua orang muda yang sedang merayakan hari ini, bersama para Uskup mereka, Hari Orang Muda Sedunia di seluruh keuskupan di dunia. Ini adalah tahapan lain peziarahan agung, yang diprakarsai oleh Santo Yohanes Paulus II, yang tahun lalu mengumpulkan kita di Krakow dan yang memanggil kita untuk berkumpul di Panama pada bulan Januari 2019.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 5 April 2017 : KASIH ALLAH ADALAH LANDASAN PENGHARAPAN KITA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Surat Pertama Rasul Petrus luar biasa kayanya. Kita harus membacanya sekali, dua kali, tiga kali untuk memahami maknanya yang luar biasa : ia berhasil membawa penghiburan dan perdamaian yang besar, menunjukkan bagaimana Tuhan selalu di samping kita dan tidak pernah meninggalkan kita, terutama dalam saat-saat kehidupan kita yang paling lemah dan paling sulit. Tetapi apa "rahasia” Surat ini, dan khususnya perikop yang baru saja kita dengar (bdk. 1 Ptr 3:8-17)? Ini adalah sebuah pertanyaan. Saya tahu bahwa kalian akan mengambil Perjanjian Baru, mencari Surat Pertama Petrus dan membacanya perlahan-lahan, untuk memahami rahasia dan kekuatan Surat ini. Apa rahasia Surat ini?

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN DI CARPI, ITALIA - 2 April 2017 : KEPADA MARIA, KITA MENYAMPAIKAN SUKACITA KITA, DUKACITA KITA DAN PENGHARAPAN KITA

Saudara dan saudari terkasih,

Saya ingin mengucapkan terima kasih karena berada di sini dalam Misa ini. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang bekerja untuk “maraton” ganda ini : hari Minggu lalu [untuk peresmian Katedral yang dipugar] dan ini. Terima kasih banyak! Dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian, orang-orang sakit. Ada 4.500 orang sakit di sini! Terima kasih, bahwasanya dengan bantuan kalian Gereja yang sedang menderita, membantu membawa salib Kristus. Terima kasih! Banyak terima kasih kepada kalian!