Saudara-saudari
yang terkasih, selamat pagi!
Hari
ini, saat Lapangan [Santo Petrus] dibuka, kita dapat kembali; sebuah
kegembiraan!
Hari
ini kita merayakan Hari Raya Pentakosta, mengingat hembusan Roh Kudus pada
jemaat Kristen perdana. Bacaan Injil hari ini (bdk. Yoh 20:19-23), membawa kita
kembali ke malam Paskah dan menunjukkan kepada kita Yesus yang bangkit yang
muncul di Ruang Atas, tempat para murid mencari perlindungan. Mereka takut.
"Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan
berkata : 'Damai sejahtera bagi kamu!'" (ayat 19). "Kata-kata pertama
yang diucapkan oleh Yesus yang bangkit : “Damai sejahtera bagi kamu”, harus
dianggap lebih dari sekadar salam : kata-kata itu mengungkapkan pengampunan,
pengampunan yang diberikan kepada para murid yang, sejujurnya, telah
meninggalkan-Nya. Kata-kata tersebut merupakan kata-kata pendamaian dan
pengampunan. Dan kita juga, ketika kita menginginkan kedamaian bagi orang lain,
memberikan pengampunan dan juga memohon pengampunan. Yesus menawarkan damai
sejahtera-Nya kepada para murid yang takut, yang merasa sulit untuk memercayai
apa yang telah mereka lihat, yaitu makam kosong, dan meremehkan kesaksian Maria
Magdalena dan para perempuan lainnya. Yesus mengampuni, Ia selalu mengampuni,
dan Ia menawarkan kedamaian-Nya kepada para sahabat-Nya. Jangan lupa : Yesus
tidak bosan mengampuni. Kita adalah orang-orang yang bosan memohon pengampunan.