Pada hari-hari terakhir,
seperti yang Anda ketahui, saya pergi berziarah ke Tanah Suci. Itu merupakan
sebuah karunia agung bagi Gereja, yang karenanya
saya berterima kasih kepada Allah. Ia menuntun saya ke Tanah terberkati itu, yang menjadi
saksi kehadiran bersejarah Yesus dan
di mana peristiwa-peristiwa pokok Yudaism, Kekristenan dan Islam terjadi. Saya ingin
memperbaharui terima kasih ramah saya bagi Yang
Berbahagia, Patriarch Fouad
Twal, bagi para Uskup dari
berbagai ritus, bagi para imam dan bagi
para Fransiskan pemelihara Tanah Suci. Para Fransiskan ini luar biasa! Karya yang mereka lakukan adalah yang terindah! Pikiran penuh syukur saya tertuju ke Yordania, Israel dan Palestina. Pihak berwenang,
yang menerima saya dengan sangat
santun, saya
juga akan mengatakan dengan
persahabatan, serta kepada semua orang yang bekerja sama untuk pelaksanaan kunjungan
tersebut.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA DI LAPANGAN PALUNGAN BETLEHEM 25 Mei 2014
Saudara dan Saudari terkasih,
Ketika kita mempersiapkan untuk mengakhiri perayaan kita, pikiran kita beralih kepada Maria yang Tersuci, yang di sini, di Betlehem, melahirkan Yesus Putranya. Bunda kita adalah orang yang, lebih dari orang lain manapun, merenungkan Allah dalam wajah manusia Yesus. Dibantu oleh Santo Yosef, ia membungkus-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya di dalam palungan.
Ketika kita mempersiapkan untuk mengakhiri perayaan kita, pikiran kita beralih kepada Maria yang Tersuci, yang di sini, di Betlehem, melahirkan Yesus Putranya. Bunda kita adalah orang yang, lebih dari orang lain manapun, merenungkan Allah dalam wajah manusia Yesus. Dibantu oleh Santo Yosef, ia membungkus-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya di dalam palungan.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 21 Mei 2014 : KARUNIA PENGENALAN
Hari ini saya ingin menyoroti karunia Roh Kudus lainnya, karunia pengenalan. Ketika kita
berbicara tentang pengenalan, kita segera berpikir tentang kemampuan manusia untuk mempelajari
lebih lanjut tentang kenyataan yang mengelilinginya dan menemukan hukum-hukum yang mengatur alam dan semesta. Pengenalan yang berasal dari Roh Kudus,
namun, tidak terbatas pada pengenalan manusiawi : merupakan sebuah karunia khusus, yang memungkinkan kita untuk memahami,
melalui Penciptaan, kebesaran dan kasih Allah dan hubungan-Nya yang mendalam dengan
setiap ciptaan.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 18 Mei 2014 : DIBIMBING OLEH ROH KUDUS
Hari ini bacaan dari Kisah Para
Rasul (6:1-7) membuat kita melihat bahwa dalam Gereja perdana pun ketegangan-ketegangan
dan perbedaan-perbedaan pendapat. Ada konflik-konflik dalam kehidupan dan
masalah bagaimana menghadapi mereka. Sampai saat itu kesatuan jemaat Kristiani
telah terbantu oleh kenyataan bahwa para anggotanya berasal dari kelompok etnis
yang sama, budaya yang sama. Mereka semua orang Yahudi. Tetapi ketika
Kekristenan - yang oleh kehendak Yesus diperuntukkan bagi semua orang - terbuka
untuk budaya Yunani, keseragaman ini menghilang dan kesulitan-kesulitan pertama
terjadi. Pada saat itu orang yang tidak senang meluas, ada keluhan-keluhan, beredarnya
desas-desus sikap pilih kasih dan perlakuan yang tidak sama. Hal ini terjadi di
paroki-paroki kita juga! Bantuan jemaat terhadap orang-orang yang membutuhkan -
para janda, anak yatim dan orang-orang miskin secara umum - tampak memberi hak
istimewa kepada orang-orang Kristiani keturunan Yahudi dibanding orang-orang Kristiani
lainnya.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 14 Mei 2014 : TENTANG KARUNIA KEPERKASAAN
Dalam katekese belakangan ini, kita
membahas tiga karunia
pertama Roh Kudus
: kebijaksanaan, pengertian dan nasihat.
Hari ini kita berpikir
tentang apa yang Tuhan lakukan, Ia selalu datang untuk mendukung kita
dalam kelemahan kita dengan sebuah karunia khusus, karunia
keperkasaan.
1. Ada sebuah perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus, yang membantu kita untuk memahami pentingnya karunia ini. Seorang penabur keluar untuk menabur; tetapi tidak semua benih yang ia taburkan menghasilkan buah. Benih
yang jatuh di jalan dimakan oleh burung-burung; benih yang jatuh
di tanah berbatu atau di antara
duri-duri bersemi, tetapi segera
digersangkan oleh sinar matahari atau tercekik oleh duri-duri. Hanya benih yang jatuh di tanah
yang baik dapat tumbuh dan
menghasilkan buah (bdk. Mrk 4:3-9//Mat 13:3-9//Luk
8:4-8). Seperti
dikatakan Yesus sendiri kepada para murid-Nya, Bapa
adalah si penabur, yang menabur
benih Sabda-Nya dengan
melimpah. Tetapi,
benih sering bertentangan dengan kegersangan hati kita dan, bahkan ketika disambut, kemungkinan
akan tetap mandul. Malahan dengan karunia keperkasaan
tersebut Roh Kudus membebaskan tanah hati kita dari mati
suri, ketidakpastian dan semua
ketakutan yang bisa
menghentikannya, sehingga Sabda Allah dapat diterapkan, dengan suatu cara yang otentik dan penuh sukacita. Ini adalah
sebuah
pertolongan nyata, karunia
keperkasaan ini memberi kita kekuatan dan
membebaskan kita dari banyak hambatan.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 11 Mei 2014 : TENTANG GEMBALA YANG BAIK
Tentang Hari Minggu Paskah IV ini. Yohanes Penginjil menyajikan kepada kita gambaran Yesus Sang Gembala yang Baik. Merenungkan bagian Injil
ini, kita dapat memahami apa jenis hubungan yang
dimiliki Yesus bersama murid-murid ini : sebuah
hubungan yang berdasarkan kelembutan, kasih, pengetahuan
bersama dan janji sebuah karunia yang tak
terkira : "Aku datang”, kata Yesus, “supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam
segala kelimpahan" (Yoh 10:10). Hubungan semacam itu adalah model hubungan di antara orang-orang Kristiani dan hubungan
persaudaraan
manusia.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 7 Mei 2014 : KARUNIA NASIHAT
Dalam bacaan Kitab
Mazmur kita mendengar ayat yang mengatakan
: "Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu
malam hati nuraniku mengajari aku"(Mzm 16:7). Dan ini adalah karunia Roh Kudus
lainnya : karunia nasihat.
Kita tahu betapa pentingnya, di
saat-saat yang paling tidak
kasat mata, dapat mengandalkan
saran-saran orang-orang bijaksana yang mengasihi kita. Sekarang,
melalui karunia nasihat, adalah Allah sendiri, dengan
Roh-Nya, yang menerangi hati kita, membuat kita mengerti cara yang tepat berbicara dan berperilaku serta cara mengikuti. Tetapi, bagaimana
karunia ini bertindak dalam diri kita?
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 4 Mei 2014 : PERJALANAN IMAN
Injil untuk hari Minggu ini, yang merupakan Hari Minggu Paskah Ketiga, adalah tentang murid-murid Emaus (lihat. Luk 24:13-35). Ini adalah dua murid Yesus, yang, setelah kematian-Nya dan segera setelah lewatnya hari Sabat, meninggalkan Yerusalem dan kembali, dengan sedih dan putus asa, ke desa mereka yang bernama Emaus. Sepanjang jalan, Yesus yang bangkit datang berjalan di samping mereka, tetapi mereka tidak mengenali-Nya. Melihat kesedihan mereka, Ia pertama-tama membantu mereka untuk memahami bahwa penderitaan dan kematian Mesias diramalkan dalam rencana Allah dan dinubuatkan dalam Kitab Suci dan, dengan demikian, menyalakan
lagi api pengharapan dalam hati mereka.