Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 28 Februari 2016 : TIDAK PERNAH TERLALU TERLAMBAT UNTUK BERTOBAT

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Setiap hari, sayangnya, surat kabar melaporkan berita-berita buruk : pembunuhan, kecelakaan, bencana ... dalam perikop Injil hari ini, Yesus mengacu pada dua kejadian tragis zaman-Nya yang telah menyebabkan suatu kegemparan : penindasan kejam yang dilakukan oleh tentara Romawi di Bait Allah, dan runtuhnya menara Siloam di Yerusalem, yang telah mengakibatkan 18 orang tewas (bdk. Luk 13:1-5).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 24 Februari 2016 : KERAHIMAN SEDANG MENGUBAH SEJARAH

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Kita melanjutkan dengan katekese tentang kerahiman dalam Kitab Suci. Dalam beberapa perikop ada pembicaraan tentang orang-orang yang berkuasa, raja-raja, orang-orang yang "di atas sana", dan juga tentang kesombongan mereka dan tentang penyalahgunaan kekuasaan mereka. Kekayaan dan kekuasaan adalah kenyataan yang dapat menjadi baik dan berguna untuk kebaikan bersama, jika diletakkan pada pelayanan orang miskin dan semua orang, dengan keadilan dan cinta kasih. Namun, ketika terlalu sering terjadi, jika mereka dihayati sebagai hak istimewa, dengan egoisme dan arogansi, mereka berubah menjadi alat korupsi dan kematian. Inilah apa yang terjadi di kebun anggur Nabot, yang digambarkan dalam Kitab 1 Raja-raja, bab 21, yang padanya kita merenungkan hari ini.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 20 Februari 2016 : TENTANG KOMITMEN KITA DALAM MENELADAN KERAHIMAN ALLAH YANG MENDALAM

 Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Yubileum Kerahiman adalah suatu kesempatan yang sesungguhnya untuk masuk secara mendalam ke dalam misteri kebaikan dan kasih Allah. Dalam Masa Prapaskah ini, Gereja mengundang kita untuk mengenal Tuhan Yesus dengan sungguh lebih baik, dan menghayati iman secara keterkaitan, dengan gaya hidup yang mengungkapkan kerahiman Bapa. Ini adalah sebuah komitmen sehingga kita dipanggil untuk memikul tanggung jawab menawarkan kepada semua orang yang kita temui tanda nyata kedekatan Allah. Hidupku, sikapku, caraku menjalani hidup harus menjadi, pada kenyataannya, tanda nyata fakta bahwa Allah dekat dengan kita. Gerak-gerak isyarat kecil kasih, kelembutan, kepedulian, yang membuat kita berpikir bahwa Tuhan beserta kita, bahwa Ia dekat dengan kita, dan dengan demikian pintu kerahiman terbuka.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 21 Februari 2016 : TENTANG PERJALANAN APOSTOLIK KE MEKSIKO

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Perjalanan apostolik yang saya ambil beberapa hari lalu ke Meksiko untuk kita semua merupakan sebuah pengalaman transfigurasi. Bagaimana demikian?

Tuhan telah menunjukkan kepada kita cahaya kemuliaan-Nya melalui tubuh Gereja, tubuh umat-Nya yang kudus yang hidup di negeri ini - tubuh yang begitu sering terluka, umat yang begitu sering tertindas, dihina, dilanggar dalam martabatnya.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN DI ECATEPEC, MEKSIKO 14 Februari 2016


Saudara dan saudari terkasih,

Dalam bacaan pertama hari Minggu ini, Musa menawarkan suatu petunjuk kepada umat. Pada masa panen, masa kelimpahan dan buah-buah pertama, jangan melupakan awalmu. Bersyukur adalah sesuatu yang lahir dan tumbuh di antara suatu umat yang mampu mengingat. Ia berakar di masa lalu, dan melalui masa-masa baik dan buruk, ia membentuk masa sekarang. Pada saat-saat tersebut ketika kita dapat bersyukur kepada Allah atas bumi memberi kita buah-buahnya dan dengan demikian membantu kita membuat roti, Musa mengajak umatnya untuk mengingat dengan memperhitungkan situasi-situasi sulit yang melaluinya telah ia lalui (bdk. Ul 26:5-11).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 10 Februari 2016 : TENTANG MEMBERIKAN KEKAYAAN KITA UNTUK BERBAGI DENGAN ORANG-ORANG MISKIN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi dan selamat menjalani Prapaskah!

Baik dan juga penting memiliki Audiensi ini bertepatan pada hari Rabu Abu ini. Kita memulai perjalanan Prapaskah kita dan hari ini kita berhenti sejenak pada pranata kuno "Yubileum"; ia adalah suatu hal yang kuno, yang diperlihatkan dalam Kitab Suci. Kita menemukannya khususnya dalam Kitab Imamat, yang menyajikannya sebagai saat puncak kehidupan keagamaan dan sosial orang-orang Israel.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 7 Februari 2016 : PERCAYA AKAN SABDA ALLAH


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Injil hari Minggu ini dari Santo Lukas berbicara tentang panggilan murid-murid pertama Yesus (Luk 5:1-11). Peristiwa ini berlangsung dalam konteks kehidupan sehari-hari : ada beberapa nelayan di tepi Danau Galilea, yang, setelah bekerja sepanjang malam tanpa menangkap apa-apa, sedang membasuh dan menata jala mereka. Yesus naik ke perahu salah satu dari mereka, perahu Simon yang disebut Petrus, dan meminta dia untuk menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai dan Ia mulai memberitakan Sabda Allah kepada orang banyak yang telah berkumpul. Ketika Ia selesai berbicara, Ia berkata kepada Petrus untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala untuk menangkap ikan. Simon sudah mengenal Yesus dan mengalami kuasa menakjubkan Sabda-Nya, dan karena itu, menjawab : "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (ayat 5). Dan iman ini tidak mengecewakan : pada kenyataannya, mereka telah menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka koyak (bdk. ayat 6).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 3 Februari 2016 : KEADILAN DAN KERAHIMAN SALING MELENGKAPI

Kitab Suci memaparkan Allah kepada kita sebagai kerahiman yang tak terbatas, tetapi juga sebagai keadilan yang sempurna. Bagaimana mendamaikan keduanya? Bagaimana kenyataan kerahiman diartikulasikan dengan kemendesakan keadilan? Mungkin tampaknya mereka adalah dua kenyataan yang saling bertentangan ; pada kenyataannya tidaklah demikian, karena ia sebenarnya merupakan kerahiman Allah yang membawa keadilan sejati kepada penggenapan. Tetapi keadilan seperti apakah?