Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 30 Maret 2016 : ALLAH LEBIH BESAR DARIPADA DOSA-DOSA KITA


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini kita menyelesaikan katekese tentang kerahiman dalam Perjanjian Lama, dan kita melakukannya dengan merenungkan Mazmur 51, yang dikenal sebagai Miserere. Ini adalah sebuah doa pertobatan yang di dalamnya permintaan akan pengampunan didahului oleh pengakuan kesalahan yang di dalamnya Pemazmur, memungkinkan dirinya dimurnikan oleh kasih Tuhan, menjadi ciptaan baru, yang mampu taat, mampu teguh dalam roh dan mampu memuji dengan tulus.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 28 Maret 2016 : KERAHIMAN DAN KASIH TELAH MENGALAHKAN DOSA PADA PASKAH

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam hari Senin setelah Paskah ini, yang disebut "Senin Paskah" hati kita masih dipenuhi dengan sukacita Paskah. Setelah masa penyesalan dan masa pertobatan Prapaskah, Gereja telah menghayati dengan intensitas tertentu dalam Tahun Suci Kerahiman ini; setelah perayaan Trihari Suci yang menarik perhatian; kita berdiri hari ini di depan kubur kosong Yesus, dan merenungkan dengan heran dan syukur misteri agung Kebangkitan Tuhan.

PESAN URBI ET ORBI (UNTUK KOTA DAN DUNIA) BAPA SUCI PAUS FRANSISKUS (MINGGU PASKAH, 27 Maret 2016)

"Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya" (Mzm 136:1)

Saudara dan saudari terkasih, Selamat Paskah!

Yesus Kristus, penjelmaan kerahiman Allah, demi cinta untuk kita, wafat di kayu salib, dan demi cinta Ia bangkit dari antara orang mati. Itulah sebabnya kita mewartakan hari ini : Yesus adalah Tuhan!

HOMILI PASTOR RANIERO CANTALAMESSA, OFMCAP (PENGKHOTBAH RUMAH TANGGA KEPAUSAN) DALAM IBADAT JUMAT AGUNG DI BASILIKA SANTO PETRUS YANG DIPIMPIN OLEH PAUS FRANSISKUS 25 Maret 2016 : DIDAMAIKAN DENGAN ALLAH


Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami ... dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu! (2 Kor 5:18–6:2).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 23 Maret 2016 : TRIHARI SUCI BERBICARA TENTANG KASIH DAN KERAHIMAN ALLAH


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Permenungan kita tentang kerahiman Allah memperkenalkan kita hari ini kepada Trihari Suci. Kita akan menjalani Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci sebagai momen-momen yang intens, yang memungkinkan kita untuk semakin masuk ke dalam misteri agung iman kita : Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Segala sesuatunya dalam tiga hari ini berbicara tentang kerahiman, karena ia membuat terlihat titik yang dapat dicapai kasih Allah. Kita akan mendengarkan kisah hari-hari terakhir kehidupan Yesus. Penginjil Yohanes menawarkan kita kunci untuk memahami makna mendalam tersebut : "Ia mengasihi milik-Nya di dunia dan Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya" (Yoh 13:1). Kasih Allah tak memiliki batas. Sebagaimana sering diulangi oleh Santo Agustinus, ia adalah suatu kasih yang berjalan "menuju akhir tanpa akhir". Allah benar-benar menawarkan diri sepenuhnya untuk kita masing-masing dan tidak menyayangkan diri-Nya dalam apa hal pun. Misteri yang kita sembang dalam Pekan Suci ini adalah suatu kisah kasih yang agung yang tidak mengenal rintangan. Sengsara Yesus berlangsung sampai akhir dunia, karena ia merupakan suatu kisah ikut serta dengan penderitaan seluruh umat manusia dan suatu kehadiran tetap dalam peristiwa-peristiwa kehidupan pribadi kita masing-masing. Singkatnya, Trihari Suci adalah peringatan dari sebuah drama kasih yang memberi kita kepastian bahwa kita tidak akan pernah terlantar dalam cobaan-cobaan hidup.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 20 Maret 2016

Saya menyambut kalian semua yang ikut serta dalam perayaan ini dan semua orang yang telah bergabung dengan kita melalui televisi, radio dan media lainnya.

Hari ini, kita merayakan Hari Orang Muda Sedunia yang ke-31, yang akan memuncak pada akhir Juli dalam pertemuan besar sedunia di Krakow. Temanya adalah "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan" (Mat 5:7). Sambutan khusus saya tertuju kepada orang-orang muda yang hadir di sini, dan meluas ke seluruh orang muda di seluruh dunia. Saya berharap bahwa banyak dari kalian bisa datang ke Krakow, tanah kelahiran Santo Yohanes Paulus II, pendiri Hari Orang Muda Sedunia. Kepada perantaraannya, kita mempercayakan bulan-bulan persiapan terakhir untuk peziarahan ini, dalam konteks Tahun Suci Kerahiman, akan menjadi Yubileum Orang Muda di tingkat Gereja semesta.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 16 Maret 2016 : TENTANG PENGHIBURAN


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi.

Dalam Kitab nabi Yeremia, Bab 30 dan 31 dikatakan orang-orang "penghiburan", karena di dalam diri mereka, kerahiman Allah dipaparkan dengan seluruh kapasitas-Nya untuk menghibur dan membuka hati orang-orang yang menderita kepada harapan. Hari ini kita juga ingin mendengarkan pesan penghiburan ini.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 13 Maret 2016 : TENTANG KITA MENJADI CIPTAAN BARU

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Injil Hari Minggu Prapaskah V ini (Yoh 8:1-11) begitu indah, saya benar-benar suka membacanya dan kembali membacanya. Ia menyajikan kisah perempuan yang berzinah, menyoroti tema kerahiman Allah, yang tidak pernah menginginkan kematian orang berdosa, tetapi agar ia bertobat dan hidup. Adegan berlangsung di pelataran Bait Allah. Bayangkan [seolah-olah] di sana, di Lapangan Basilika [Santo Petrus]. Yesus sedang mengajar orang-orang, dan di sini datanglah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi, menyeret di hadapan-Nya seorang wanita yang terjebak dalam perzinahan. Wanita itu berada di tengah, di antara Yesus dan orang banyak (bdk. ayat 3), di antara kerahiman Putra Allah dan kekerasan, kemarahan para penuduhnya. Bahkan, mereka tidak datang kepada Guru meminta pendapat-Nya - karena mereka adalah orang-orang yang jahat - tetapi mencoba menjebak-Nya. Bahkan, jika Yesus akan mengikuti kerasnya hukum, menyetujui merajam wanita itu, Ia akan kehilangan reputasi-Nya akan kelembutan dan kebaikan yang begitu mempesona orang-orang; jika Ia ingin bermurah hati, Ia harus menentang hukum, sebab Ia sendiri mengatakan Ia tidak ingin meniadakannya, tapi menyempurnakannya (bdk. Mat 5:17). Dan Yesus ditempatkan ke dalam situasi ini.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 12 Maret 2016 : KASIH ADALAH PELAYANAN TERSEMBUNYI YANG KITA PERBUAT UNTUK ORANG LAIN


Dalam audiensi umum khusus Tahun Yubileum Kerahiman, hari Sabtu 12 Maret 2016, Paus Fransiskus mengatakan bahwa kasih adalah lebih dari sekedar mengucapkan kata-kata yang baik dan melakukan berbagai hal - ia berarti melupakan dirinya sendiri dan melayani orang lain, seperti yang Yesus lakukan ketika Ia membasuh kaki para rasul.

"Dengan membasuh kaki para rasul, Yesus ingin mengungkapkan bagaimana Allah bertindak terhadap kita, dan memberikan contoh 'perintah baru' saling mengasihi ini karena Ia telah mengasihi kita; yaitu, memberikan hidup-Nya untuk kita, Paus Fransiskus mengatakan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 6 Maret 2016 : PULANG DENGAN PELUKAN YANG PENUH KASIH

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam Bab 15 dari Injil Lukas, kita menemukan tiga perumpamaan tentang kerahiman : perumpamaan tentang domba (ayat 4-7), perumpamaan tentang dirham yang ditemukan (ayat 8-10), dan perumpamaan yang luar biasa tentang anak yang hilang, atau lebih tepatnya, bapa yang penuh kerahiman (ayat 11-32). Hari ini, akan ada baiknya kita lakukan masing-masing membuka Injil, bab 15 dari Injil Lukas ini, dan membaca ketiga perumpamaan tersebut. Di dalam perjalanan Masa Prapaskah, Injil tersebut menyajikan kepada kita perumpamaan terakhir ini tentang Bapa yang penuh kerahiman, menampilkan seorang bapa dengan dua putranya. Cerita tersebut membuat kita memahami beberapa sifat bapa ini sebagai seseorang yang selalu siap untuk mengampuni dan berharap-harap. Itu mempengaruhi terutama toleransinya di hadapan keputusan putra bungsunya untuk meninggalkan rumah : ia bisa menolak, mengetahui bahwa dia masih belum dewasa, seorang anak muda, atau mencari beberapa pengacara untuk tidak memberikan warisannya, selama masih hidup. Sebaliknya, ia memperbolehkannya pergi, telah memperkirakan beberapa resiko yang mungkin. Allah berkarya dengan kita seperti ini : Ia membiarkan kita bebas, bahkan membuat kesalahan, karena dalam menciptakan kita, Ia telah memberi kita karunia agung kebebasan. Bagi kitalah itu ditempatkan untuk dipergunakan dengan baik. Karunia kebebasan ini yang diberikan Allah kepada kita selalu mengagumkan saya!

KHOTBAH PAUS FRANSISKUS DALAM PERAYAAN TOBAT 24 JAM BAGI TUHAN DI BASILIKA SANTO PETRUS - VATIKAN 4 Maret 2016 : ALLAH TIDAK MENCIPTAKAN KITA TETAP DIHANCURKAN OLEH DOSA

Sebagai bagian dari perayaan lanjutan selama Tahun Yubileum Kerahiman, pada hari Jumat sore 4 Maret 2016 diadakan "Perayaan Tobat" yang dipimpin oleh Paus Fransiskus. Kegiatan tersebut diadakan dalam rangka kegiatan tahunan "24 Jam Bagi Tuhan", yang berlangsung setiap tahun pada hari Jumat dan Sabtu keempat dalam Masa Prapaskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Sebagai sebuah prakarsa seluruh dunia yang dipimpin oleh Paus Fransiskus, kegiatan tersebut mengarah pada pengakuan dosa sebagai jalan utama untuk mengalami pelukan Allah yang penuh kerahiman. Kegiatan ini diluncurkan pada tahun 2014 di bawah naungan Dewan Kepausan untuk Promosi Evangelisasi Baru.

Para kardinal, para uskup, para imam dan para pelaku hidup bakti diundang oleh Vatikan untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan berkumpul di sekitar Altar Pengakuan di dalam Basilika Santo Petrus.

Sebagai bagian dari pelayanan tobat, Paus Fransiskus pergi ke ke kamar pengakuan untuk mengaku dosa sebelum beliau memberikan pelayanan sakramen tobat kepada sejumlah orang.

Mengikuti pelayanan di Vatikan, Gereja-gereja di seluruh Roma akan tetap terbuka selama 24 jam untuk memberikan kepada para peziarah kesempatan mengaku dosa dan ambil bagian dalam Adorasi Ekaristi.

Berikut adalah khotbah Paus Fransiskus dalam perayaan tobat tersebut.

**********

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 2 Maret 2016 : TENTANG KERAHIMAN DAN PERBAIKAN


Saudara dan saudara terkasih, selamat pagi!

Dalam berbicara tentang kerahiman ilahi, kita sering membangkitkan sosok ayah dari sebuah keluarga, yang mengasihi anak-anaknya, yang membantu mereka, yang mengurus mereka, yang mengampuni mereka. Dan, sebagai ayah, ia mendidik mereka dan memperbaiki mereka ketika mereka keliru, mendorong pertumbuhan mereka dalam kebaikan.