Saudara
dan saudari yang terkasih, selamat pagi!
Hari
ini saya akan merenungkan bersama kalian perjalanan apostolik yang saya lakukan
dalam beberapa hari terakhir ke Panama. Saya mengajak kalian untuk mengucapkan
syukur kepada Tuhan bersama saya, atas rahmat ini yang atas perkenan-Nya
diberikan kepada Gereja dan kepada rakyat negara yang terkasih tersebut. Saya
berterima kasih kepada Bapak Presiden Panama dan pihak berwenang lainnya, para
uskup dan saya berterima kasih kepada seluruh relawan - ada begitu banyak -
atas sambutan mereka yang hangat dan ramah, sama seperti yang kita lihat pada
orang-orang di mana-mana, yang bergegas menyambut kami dengan penuh iman dan
antusiasme. Sesuatu yang sangat mengejutkan saya : orang-orang mengangkat
anak-anak dengan tangan mereka seolah-olah mengatakan : "Inilah kebanggaanku,
inilah masa depanku!". Dan mereka membuat kita melihat anak-anak tersebut,
tetapi ada begitu banyak! Dan para ayah dan para ibu bangga akan anak itu. Saya
berpikir : betapa bermartabatnya gerak isyarat ini, dan betapa mengesankannya
musim dingin demografis yang sedang kita jalani di Eropa! Anak-anak adalah
kebanggaan keluarga. Anak-anak adalah jaminan untuk masa depan. Musim dingin
demografis, tanpa anak-anak, menyulitkan!