Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 23 Juli 2017 : PERUMPAMAAN TENTANG BENIH YANG BAIK DAN LALANG

Perikop Injil hari ini menawarkan tiga perumpamaan yang dengannya Yesus mengatakan tentang Kerajaan Surga kepada orang banyak. Saya akan merenungkan perumpamaan yang pertama : perumpamaan tentang benih yang baik dan lalang, yang menggambarkan masalah kejahatan di dunia dan menyoroti kesabaran Allah (bdk. Mat 13:24-30.36-43). Betapa sabarnya Allah! Kita masing-masing juga bisa mengatakan hal ini : "Betapa sabarnya Allah terhadapku!". Cerita membentang di sebuah lapangan dengan dua tokoh utama yang berseberangan. Di satu pihak, tuan ladang, yang mewakili Allah dan menabur benih yang baik; di pihak lain musuh, yang mewakili Setan dan menabur lalang.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 16 Juli 2017 : PERUMPAMAAN TENTANG PENABUR

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Ketika Yesus berbicara Ia mempergunakan bahasa yang sederhana dan juga mempergunakan gambaran-gambaran, yang merupakan contoh-contoh yang diambil dari kehidupan sehari-hari, agar mudah dipahami oleh semua orang. Oleh karena itu, mereka mendengarkan-Nya dengan senang hati dan menghargai pesan-Nya, yang langsung masuk ke dalam hati mereka : dan pesan-Nya bukanlah bahasa yang tidak rumit untuk dipahami, seperti yang dipergunakan oleh para ahli Taurat pada masa itu, yang tidak dipahami dengan baik tetapi penuh kekakuan dan menjauhkan orang-orang. Dan dengan bahasa ini, Yesus membuat misteri Kerajaan Allah dipahami, bahasa Yesus bukanlah suatu teologi yang rumit. Dan contohnya adalah apa yang disampaikan Injil hari ini : perumpamaan tentang penabur (Mat 13:1-23).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 9 Juli 2017 : MENEMUKAN KELEGAAN SEJATI DI DALAM TUHAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam Injil hari ini, Yesus mengatakan : "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Mat 11:28). Tuhan tidak menyimpan ungkapan ini untuk beberapa sahabat-Nya, tidak, Ia menyampaikannya kepada "semua" orang yang letih lesu dan tertekan oleh kehidupan. Dan siapa yang bisa merasa terkecualikan dari undangan ini? Tuhan tahu betapa beratnya beban kehidupan. Ia tahu bahwa banyak hal yang membuat hati letih lesu : kekecewaan dan luka masa lalu, beban yang dibawa dan kesalahan yang ditanggung saat ini, ketidakpastian dan kekhawatiran akan masa depan.

BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2017 (GAGASAN PENDUKUNG)



KABAR GEMBIRA DI TENGAH GAYA HIDUP MODERN


Arus zaman dunia modern melanda seluruh bangsa manusia termasuk Gereja. Banyak hal positif yang dihasilkannya. Arus aman teknologi, misalnya, membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Informasi dan komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Kemudahan dan kecepatannya menjadikan dunia bagaikan satu desa kecil. Itulah sebabnya, Gereja dianjurkan juga untuk menggemakan Sabda Allah tidak hanya melalui media cetak, tetapi juga melalui bentuk-bentuk komunikasi yang lain terutama internet.

Namun, tidak sedikit pula hal negatif yang dimunculkan oleh arus zaman modern sehingga perlu diteliti secara cermat agar bisa diperbaiki. Hal ini disebut oleh Paus Fransiskus dalam himbauan apostoliknya, Evangelii Gaudium, suka cita injil. Dalam himbauan apostolik tersebut dilukiskan masalah besar yang melanda dunia modern yang akhirnya ikut melanda Gereja juga. Masalah-masalah besar itu terkait dengan mentalitas negatif budaya modern seperti konsumerisme, hedonisme, sekularisme, individualisme, kesenjangan sosial, dan fundamentalisme agama. Maka, Paus Fransiskus menyerukan kepada semua komunitas untuk selalu meneliti dengan cermat tanda-tanda zaman dan menanggapinya secara efektif.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 2 Juli 2017 : MISIONARIS MEMBAWA YESUS, BUKAN DIRINYA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Liturgi hari ini menyajikan kepada kita bagian terakhir wacana misioner Injil Matius bab 10 (ayat 37-42), yang dengannya Yesus memerintahkan kedua belas rasul, pada saat yang di dalamnya Ia mengutus mereka untuk pertama kalinya ke desa-desa di Galilea dan Yudea. Dalam bagian terakhir ini, Yesus menekankan dua aspek penting bagi kehidupan murid misioner : pertama, bahwa ikatannya dengan Yesus lebih kuat daripada ikatan lainnya; kedua, bahwa misionaris tidak membawa dirinya sendiri tetapi Yesus, dan melalui Dia kasih Bapa surgawi. Kedua aspek ini terhubung, karena semakin Yesus berada di pusat hati dan kehidupan murid, semakin murid tersebut "tembus pandang" terhadap kehadiran-Nya. Keduanya berjalan bersama-sama.