Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI YUBILEUM 30 Juni 2016 : TENTANG KARYA-KARYA KERAHIMAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Berapa kali, selama bulan-bulan pertama Yubileum ini, kita telah mendengar pembicaraan tentang karya-karya kerahiman! Hari ini Tuhan mengundang kita untuk melakukan sebuah pemeriksaan batin yang sungguh-sungguh. Bahkan, ada baiknya janganlah pernah lupa bahwa kerahiman bukanlah sebuah kata yang abstrak, tetapi sebuah gaya hidup : seseorang dapat bermurah hati atau tidak; ia adalah sebuah gaya hidup. Saya memilih untuk bermurah hati atau saya memilih untuk tidak bermurah hati. Yang satu berbicara tentang kerahiman dan lainnya mengamalkan kerahiman. Mengutip kata-kata Santo Yakobus Rasul (bdk. 2:14-17), kita dapat mengatakan : kerahiman tanpa perbuatan adalah mati di dalam dirinya sendiri. Pada kenyataannya seperti ini! Apa yang menjadikan kerahiman tetap hidup adalah dinamisme yang terus menerus dalam menemui kebutuhan dan keperluan dari semua orang yang berada dalam kesulitan rohani dan jasmani. Kerahiman memiliki mata untuk melihat, telinga untuk mendengarkan, tangan untuk menyelesaikan ...

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 29 Juni 2016 : TENTANG HARI RAYA SANTO PETRUS DAN PAULUS

Saudara dan saudari yang terkasih, selamat pagi!

Hari ini kita merayakan hari raya Rasul kudus Petrus dan Paulus, memuji Allah karena pewartaan mereka dan kesaksian mereka. Gereja Roma didirikan pada iman dua Rasul ini, yang selalu menghormati mereka sebagai Santo Pelindung. Namun, seluruh Gereja semesta yang memandang mereka dengan kekaguman, memikirkan mereka dua kolom dan dua lampu besar yang bersinar tidak hanya di langit Roma, tetapi di hati orang-orang percaya di Gereja Timur dan Gereja Barat.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 22 Juni 2016 : TENTANG MENJADI TAHIR KEMBALI

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku" (Luk 5:12) adalah permintaan yang kita dengar yang ditujukan kepada Yesus oleh seorang penderita kusta. Orang ini tidak hanya meminta untuk disembuhkan, tetapi "ditahirkan", yaitu, disembuhkan secara terpadu, dalam tubuh dan dalam hati. Pada kenyataannya, kusta dianggap semacam kutukan dari Allah, semacam kenajisan yang mendalam. Orang kusta harus menjauhkan dirinya dari semua orang; ia tidak bisa memasuki Bait Allah atau pelayanan ilahi apapun. Ia jauh dari Allah dan jauh dari orang-orang. Kehidupan yang menyedihkan dimiliki orang-orang ini!

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 19 Juni 2016 : TENTANG JAWABAN KITA TERHADAP PERTANYAAN "MENURUT KAMU, SIAPAKAH AKU INI?"

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi.

Teks Injil untuk hari Minggu ini (Luk 9:18-24) memanggil kita sekali lagi untuk menempatkan diri kita, boleh dikatakan, bertatapan muka dengan Yesus.

Dalam salah satu momen ketenangan yang langka ketika Ia mendapati diri-Nya bersama murid-murid-Nya, Yesus bertanya kepada mereka : ""Kata orang banyak, siapakah Aku ini?". Dan mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan : Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit".

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI YUBILEUM 18 Juni 2016 : PERTOBATAN SEJATI MEMBUKA KITA KEPADA ORANG-ORANG YANG PALING MEMBUTUHKAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri beberapa kali kepada para murid sebelum naik ke kemuliaan Bapa. Perikop Injil yang baru saja kita dengar (Luk 24:45-48) menceritakan tentang salah satu penampakan ini, yang di dalamnya Tuhan menunjukkan muatan dasariah pesan yang akan ditawarkan para rasul kepada dunia. Kita dapat memadukannya dengan dua kata : "pertobatan" dan "pengampunan dosa". Ini adalah dua aspek yang bermutu dari kerahiman Allah, yang memedulikan kita dalam kasih. Hari ini kita akan membahas pertobatan.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 15 Juni 2016 ; TENTANG PENYEMBUHAN ORANG BUTA DAN PENYEMBUHAN KITA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Suatu hari, mendekat ke kota Yeriko, Yesus membuat mukjizat mengembalikan penglihatan seorang buta yang sedang mengemis di pinggir jalan (bdk. Luk 18:35-43). Hari ini kita ingin mencamkan makna tanda ini, karena ia juga menyentuh kita secara langsung. Penginjil Lukas mengatakan orang buta tersebut sedang duduk di pinggir jalan mengemis (bdk. ayat 35). Seorang buta pada waktu itu - tetapi juga tidak sampai terlalu lama sebelumnya - hanya bisa hidup dari sedekah. Sosok orang buta ini mewakili banyak orang yang, hari ini juga, menemukan diri mereka terpinggirkan oleh karena ketidakberuntungan jasmani atau macam lainnya. Ia terpisahkan dari orang banyak; ia sedang duduk di sana sementara orang-orang sibuk lalu lalang, asyik dalam pikiran mereka sendiri dan dalam banyak hal ... Dan jalan tersebut, yang bisa menjadi sebuah tempat perjumpaan, baginya merupakan, sebaliknya, sebuah tempat kesendirian. Sekerumunan orang lewat ... dan ia sendirian.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 12 Juni 2016 : INGATLAH ORANG-ORANG SAKIT, ANAK-ANAK, BUDAK-BUDAK ANAK, PARA BEATO

Saudara dan saudari terkasih!

Kemarin, di Vercelli, imam Giacomo Abbondo, yang hidup pada abad kedelapan belas, dibeatifikasi. Ia berada dalam kasih bersama Allah, berpendidikan, dan selalu tersedia untuk umat parokinya. Kita berbagi sukacita dan syukur Keuskupan Vercelli. Dan juga sukacita dan syukur Keuskupan Monreale, di mana hari ini Suster Carolina Santocanale, pendiri Suster-suster Kapusin dari Yang Dikandung Tanpa Noda dari Lourdes, dibeatifikasi. Lahir dari keluarga bangsawan di Palermo, ia menyerahkan kenyamanannya dan menjadi miskin di antara orang miskin. Oleh Kristus, terutama dalam Ekaristi, ia menarik kekuatan untuk keibuan rohaninya dan kelembutannya dengan orang-orang yang terlemah.

BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2016 (GAGASAN PENDUKUNG)



GAGASAN PENDUKUNG BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2016
(oleh : Petrus C. Dogo, SVD - LEMBAGA BIBLIKA INDONESIA)

KELUARGA BERSAKSI DAN MEWARTAKAN SABDA ALLAH
“Hendaknya Terangmu Bercahaya” (Matius 5:16)

PENDAHULUAN
Tema Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2016 ini adalah Keluarga yang Bersaksi dan Mewartakan Sabda Allah. Tema ini mengajak semua orang beriman untuk menjadi pewarta Sabda Tuhan dan memberikan kesaksian tentang Sabda Tuhan itu dalam hidup harian. Dalam tradisi Gereja Katolik, aspek pewartaan ini seringkali disebut “kerigma” dan kesaksian disebut dengan “martiria.” Sebagai gambaran akan kedua aspek ini, berikut akan dijelaskan secara singkat tentang kerigma dan martiria dalam Kitab Suci.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 8 Juni 2016 : TENTANG PERKAWINAN DI KANA

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Sebelum memulai katekese, saya ingin menyapa sekelompok pasangan suami-istri, yang sedang merayakan hari ulang tahun perkawinan mereka yang kelima puluh. Ini benar-benar merupakan "anggur yang baik" dari keluarga! Hari ulang tahun perkawinan kalian merupakan sebuah kesaksian yang para pengantin baru - yang saya akan sapa kemudian - dan yang orang-orang muda harus pelajari. Ia adalah sebuah kesaksian yang indah. Terima kasih atas kesaksian kalian.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 5 Juni 2016 : TENTANG KANONISASI BEATA MARIA ELISABET HESSELBLAD DAN BEATO STANISLAUS DARI YESUS DAN MARIA


Saudara dan saudari terkasih,

Saya menyambut kalian semua yang telah ikut serta dalam perayaan ini. Secara khusus, saya berterima kasih kepada delegasi-delegasi resmi yang datang untuk kanonisasi : delegasi Polandia, yang dipimpin oleh Presiden Republik Polandia, dan delegasi Swedia. Semoga Tuhan, melalui perantaraan dua orang kudus baru tersebut, memberkati bangsa kalian.

Saya menyambut dengan kasih sayang banyak kelompok peziarah dari Italia dan negara-negara lain, khususnya umat dari Estonia, serta umat dari Keuskupan Bologna dan kelompok-kelompok musik yang hadir.

Semua bersama-sama, marilah kita kini berdoa kepada Bunda Maria, sehingga ia selalu membimbing kita di jalan menuju kekudusan dan mendukung kita, hari demi hari, dalam membangun keadilan dan perdamaian.

[Pendarasan doa Malaikat Tuhan]

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 1 Juni 2016 : TENTANG BERDOA DENGAN KERENDAHAN HATI

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Rabu lalu kita mendengarkan perumpamaan tentang hakim dan janda, tentang kebutuhan untuk berdoa dengan ketekunan. Hari ini, dengan perumpamaan lain, Yesus ingin mengajar kita sikap yang benar yang dengannya berdoa dan memohon kerahiman Bapa; bagaimana orang harus berdoa, sikap yang benar untuk berdoa. Ia adalah perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (bdk Luk 18:9-14).