"Aku percaya dalam Gereja yang Satu, Kudus, Katolik ...". Hari ini kita berhenti sejenak untuk merenungkan
Catatan Gereja ini : kekatolikannya. Apa artinya Katolik? Katolik berasal dari bahasa Yunani "kath'olon", yang berarti "mengikutkan semua orang", keseluruhan. Dalam arti apakah
keseluruhan ini digunakan bagi Gereja? Dalam arti apakah kita mengatakan bahwa Gereja bersifat Katolik? Saya akan membicarakan dalam tiga pokok penting.
1. Pertama. Gereja
bersifat Katolik karena merupakan daerah, rumah yang di dalamnya seluruh iman diberitakan, yang di dalamnya keselamatan Kristus membawa kita ditawarkan
kepada semua orang. Gereja menjadikan kita menjumpai belas kasih Allah yang mengubah kita, karena Yesus
Kristus hadir di dalamnya, yang memberinya pengakuan iman yang benar, kepenuhan kehidupan sakramental, keaslian pelayanan
tertahbis. Kita masing-masing menemukan dalam Gereja apa yang diperlukan untuk percaya, untuk hidup sebagai orang-orang Kristiani, untuk menjadi kudus, untuk berjalan di setiap tempat dan di setiap waktu.
Untuk memberikan suatu contoh, kita dapat mengatakan bahwa itu seperti dalam
kehidupan keluarga. Dalam keluarga, kita masing-masing diberi semua yang memungkinkan
kita tumbuh, menjadi dewasa, hidup. Kita
tidak dapat tumbuh pada diri kita sendiri, kita tidak dapat berjalan pada
diri kita sendiri, mengasingkan diri kita, tetapi kita
berjalan dan tumbuh dalam sebuah komunitas, dalam sebuah keluarga. Kita dapat mendengarkan Sabda
Allah dalam
Gereja, yakin bahwa itu adalah pesan yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Dalam Gereja kita dapat menjumpai Tuhan dalam Sakramen-sakramen, yang adalah
jendela yang
terbuka yang melaluinya kita diberi terang
Allah, aliran yang daripadanya kita mendapatkan kehidupan Allah yang
sesungguhnya. Dalam Gereja kita belajar untuk hidup dalam persekutuan, dalam kasih yang berasal dari Allah. Kita masing-masing dapat bertanya pada dirinya sendiri hari ini: bagaimana
saya hidup dalam Gereja? Bagaimana saya menerima karunia-karunia
yang ia tawarkan kepada saya, untuk tumbuh, untuk menjadi dewasa sebagai seorang
Kristiani? Apakah saya ambil bagian dalam kehidupan komunitas atau suatu pengurungan diri saya dalam masalah saya?
2 . Arti
kedua: Gereja bersifat Katolik
karena Gereja bersifat
universal; Gereja menyebar ke
seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada setiap pria dan setiap wanita. Gereja
bukanlah sebuah kelompok elit; Gereja tidak menyangkut dengan
beberapa orang saja. Gereja
tidak tertutup; Gereja diutus kepada keseluruhan orang dan keseluruhan umat manusia. Dan Gereja
yang satu hadir juga dalam bagian-bagian terkecilnya. Setiap
orang dapat mengatakan :
Gereja yang Katolik hadir dalam paroki saya, karena yang yerakhir adalah bagian dari Gereja universal, juga
merupakan kepenuhan karunia
Kristus, iman, Sakramen-sakramen, pelayanan. Berada dalam persekutuan dengan Uskup, dengan Paus dan
terbuka untuk semua orang,
tanpa perbedaan. Gereja
tidak hanya bayangan menara
lonceng kita, tetapi merangkul sebanyak-banyaknya orang, sebanyak-banyaknya orang yang mengakui iman yang sama, yang dipelihara oleh Ekaristi
yang sama, yang dilayani oleh para Pastor yang sama. Kita merasa dalam persekutuan dengan semua
Gereja, dengan seluruh
komunitas Katolik kecil dan
besar sedunia! Dan
kemudian kita merasa bahwa kita semua berada pada perutusan, komunitas kecil dan besar, kita semua harus
membuka pintu kami dan pergi keluar bagi Injil. Mari
kita bertanya kepada diri kita : apa yang harus saya lakukan untuk menyampaikan kepada orang lain sukacita mmenjumpai Tuhan, sukacita milik Gereja? Memberitakan dan bersaksi iman bukanlah perhatian akan beberapa orang, juga menyangkut saya, Anda, kita masing-masing!
3. Pemikiran ketiga dan terakhir : Gereja bersifat Katolik karena Gereja adalah "Rumah keselarasan" di mana kesatuan dan keragaman dapat
dipertemukan menjadi sebuah kekayaan. Kita berpikir tentang gambaran sebuah simfoni, yang berarti keserasian dan keselarasan, alat-alat yang berbeda bersuara bersama-sama, masing-masing mempertahankan warna nadanya dengan jelas dan karakteristik suaranya berada dalam keserasian dengan sesuatu yang sama. Lalu di sana ada orang yang memimpin, pengelola, dan dalam simfoni yang dilangsungkan seluruhnya secara
bersama-sama memiliki sebuah
"keselarasan", tetapi warna suara dari masing-masing alat, keunikan masing-masing tidak
ditiadakan, melainkan dihargai dengan sepenuhnya!
Merupakan sebuah gambaran indah yang diberitahukan kepada kita bahwa Gereja adalah seperti sebuah
orkestra agung yang di dalamnya ada keragaman;
ada keragaman di antara komponen-komponen, tetapi tidak ada perseteruan, tidak ada perlawanan. Merupakan sebuah keragaman yang memungkinkan dirinya didirikan dalam
keselasaran Roh Kudus; Dia adalah "Maestro" sejati, Dia sendiri adalah keselarasan. Dan di sini kita bertanya kepada diri kita sendiri: apakah kita menjalani keselarasan dalam konumitas kita? Apakah kita menerima orang lain, apakah
kita menerima bahwa hanya
ada sebuah
keragaman
atau apakah
kita cenderung membuat semuanya
seragam? Marilah kita berdoa kepada Roh Kudus untuk menjadikan kita semakin "Katolik"!
* * *
[Penutur]
Saudara dan saudari :
Dalam Syahadat, kita mengaku bahwa Gereja adalah "Katolik", dengan kata lain, ia bersifat
universal. Kita dapat memahami kekatolikan ini dalam tiga cara. Pertama,
Gereja bersifat katolik
karena ia mewartakan iman apostolik secara keseluruhan; ia adalah tempat di mana kita
bertemu Kristus dalam sakramen-sakramen dan menerima karunia-karunia rohani yang dibutuhkan untuk bertumbuh dalam kekudusan bersama-sama dengan
saudara dan saudari kita. Gereja
juga bersifat katolik karena persekutuannya mencakup seluruh umat manusia, dan ia diutus untuk membawa ke seluruh dunia sukacita
keselamatan dan kebenaran Injil. Akhirnya,
Gereja bersifat katolik
karena ia mendamaikan luar
biasanya keragaman karunia Allah
untuk membangun umat-Nya
dalam persatuan dan keselarasan. Mari
kita mohon kepada Tuhan untuk
menjadikan kita lebih katolik
- untuk memampukan kita,
seperti sebuah keluarga besar,
untuk tumbuh bersama dalam iman dan kasih, untuk menarik orang lain kepada
Yesus dalam persekutuan Gereja, dan untuk menyambut karunia dan sumbangsih setiap orang, dalam
rangka menciptakan sebuah simfoni yang penuh sukacita memuji Allah karena kebaikan-Nya, kasih
karunia-Nya, dan kasih penebusan-Nya.
[Paus Fransiskus dalam Bahasa Italia]
Dengan
hormat saya menyapa semua peziarah
berbahasa Inggris yang hadir pada Audiensi hari ini, di antaranya dari Inggris, Skotlandia, Irlandia, Denmark,
Swedia, Ghana, Nigeria, Australia, Indonesia, Filipina, Kanada dan Amerika Serikat. Sapaan khusus saya tertuju kepada para mahasiswa baru Pontifical Beda College. Terutama pada Anda semua, dan keluarga Anda, saya memohonkan berkat sukacita dan
damai Tuhan!
* * *
Saya menujukan sambutan ramah untuk para peziarah
berbahasa Italia. Saya menyapa paroki-paroki, Institut-institut Keagamaan, Lembaga-lembaga, anak-anak sekolah, kelompok-kelompok doa, keluarga-keluarga. Secara khusus, saya menyapa para peziarah dari Keuskupan Pinerolo, Piacenza-Bobbio, Viterbo,
Sulmona-Valva, Anagni-Alatri, Oria, yang didampingi para Uskup mereka. Saya
menyambut Tarekat Santa Ursula dan Putri-putri Santo Yosef, yang sedang mengadakan Babak Umum masing-masing. Saya menyambut Paroki-paroki Andria, Mede, San Giorgio del
Sannio, dan Institut Keagamaan Guru-guru Filippini dari L'Aquila, serta kelompok
dari Polentari Italia.
Akhirnya, saya menujukan pikiran saya kepada orang-orang muda, orang-orang sakit dan para pengantin baru. Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Anda pada pertemuan ini, mendorong Anda masing-masing untuk mendengarkan "luka-luka Yesus", melalui perawatan penuh hasrat pada yang paling lemah dan paling membutuhkan.
Dengan kasih sayang khusus saya menyambut para Uskup Gereja tradisi Aleksandria dari Ethiopia dan Eritrea, yang
kepadanya saya sangat dekat dalam doa dan dalam kesedihan bagi begitu banyak anak-anak dari tanah mereka yang kehilangan nyawa mereka
dalam tragedi Lampedusa.