Hari ini adalah Pesta Pembaptisan
Tuhan. Pagi ini saya membaptis 32 bayi yang baru lahir. Saya bersyukur kepada Tuhan
bersama Anda untuk bayi-bayi ini dan untuk setiap kehidupan baru. Saya suka membaptis
anak-anak. Saya benar-benar menikmatinya! Setiap anak yang lahir adalah sebuah karunia
sukacita dan harapan, dan setiap anak yang dibaptis adalah keajaiban iman dan sebuah
perayaan bagi keluarga Allah.
Bacaan Injil hari ini menyoroti
fakta bahwa, ketika Yesus menerima baptisan dari Yohanes di Sungai Yordan,
"langit terbuka baginya" (Mat 3:16). Ini menggenapi nubuat-nubuat.
Kenyataannya, ada sebuah seruan liturgi yang kita ulangi selama Adven :
"Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun!" (Yes 64:1). Jika langit
tetap tertutup, cakrawala kita dalam kehidupan duniawi ini gelap, tanpa
harapan. Tetapi, merayakan Natal, iman sekali lagi telah memberi kita kepastian
bahwa langit telah dibuka oleh kedatangan Yesus. Dan pada hari pembaptisan
Kristus kita sekali lagi merenungkan langit terbuka. Perwujudan Putra Allah di
dunia adalah permulaan saat agung belas kasih setelah dosa telah menutupi
langit, membuat sebuah penghalang antara umat manusia dan Sang Pencipta mereka.
Dengan kelahiran Yesus langit terbuka! Allah memberikan kita di dalam Kristus
jaminan sebuah kasih yang tidak bisa dihancurkan. Sejak saat Sabda telah
menjadi manusia mungkinlah melihat
langit terbuka. Mungkinlah bagi para gembala di Betlehem, bagi orang majus dari
Timur, bagi Yohanes Pembaptis, bagi para rasul Yesus, bagi Santo Stefanus,
martir pertama, yang berseru: "Aku melihat langit terbuka" (Kis
7:56). Dan juga mungkin bagi kita masing-masing, jika kita membiarkan diri kita
dilanda oleh kasih Allah! Ini adalah saat agung belas kasihan! Jangan melupakannya.
Ini adalah saat agung belas kasihan!
Ketika Yesus menerima baptisan tobat
dari Yohanes Pembaptis, masuk ke dalam kesetiakawanan dengan orang-orang yang
bertobat - Ia yang tanpa dosa dan tanpa perlu bertobat - Allah Bapa menjadikan
suara-Nya terdengar dari surga : "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi.
Kepada-Nyalah Aku berkenan" (Mat 3:17). Yesus menerima pengesahan Bapa surgawi,
yang mengutus-Nya justru untuk berbagi keadaan kita, kemiskinan kita. Berbagi
adalah jalan yang benar untuk mengasihi. Yesus tidak memisahkan diri-Nya dari
kita. Ia menganggap kita saudara-saudara dan berbagi dengan kita. Dan dengan jalan
ini Ia menjadikan kita anak-anak, bersama-sama dengan-Nya, anak-anak Allah
Bapa. Ini adalah pewahyuan dan sumber kasih sejati. Dan ini adalah saat agung
belas kasihan!
Tidakkah terlihat bagi Anda bahwa
pada zaman kita ada sebuah kebutuhan untuk lebih berbagi persaudaraan dan kasih?
Tidakkah terlihat bagi Anda bahwa kita semua membutuhkan lebih banyak amal?
Saya tidak sedang berbicara tentang amal itu yang memuaskan dirinya dengan
bantuan tanpa persiapan dan tidak terlibat, tidak menempatkan dirinya ke dalam lakon,
tetapi amal yang berbagi itu, yang mengambil kesulitan dan penderitaan saudara kita.
Apa rasanya hidup ketika kita membiarkan diri kita dibanjiri dengan kasih
Allah!
Mari kita memohon kepada Perawan
Suci dengan perantaraannya untuk mendukung upaya kita mengikuti Kristus
sepanjang jalan iman dan amal, jalan yang ditelusuri oleh Pembaptisan kita.
[Setelah pendarasan Doa Malaikat Tuhan, Bapa Suci melanjutkan]
[Setelah pendarasan Doa Malaikat Tuhan, Bapa Suci melanjutkan]
Saudara dan saudari terkasih,
Saya memberikan Anda semua ucapan
tulus saya, terutama keluarga-keluarga dan umat beriman dari berbagai paroki di
Italia dan negara-negara lain bersama dengan lembaga-lembaga dan berbagai
kelompok yang hadir.
Hari ini saya ingin mengamanatkan sebuah pemikiran khusus bagi para orang tua yang telah membaptiskan anak-anak mereka dan mereka yang sedang mempersiapkan untuk baptisan anak. Saya bergabung dalam sukacita keluarga-keluarga ini, saya bersyukur kepada Tuhan bersama mereka, dan saya berdoa agar Pembaptisan anak-anak mereka dengan bantuan para orang tua mereka sendiri menemukan kembali keindahan iman dan kembali dalam sebuah jalan baru bagi sakramen-sakramen dan bagi komunitas.
Sebagaimana telah diumumkan, pada
tanggal 22 Februari (2014), Pesta Takhta Santo Petrus, saya akan memiliki
sukacita mengadakan konsistori, yang di dalamnya saya akan menggelari 16
kardinal baru, yang - berasal dari 12 negara dari setiap penjuru dunia -
mewakili hubungan gerejawi yang mendalam antara Gereja Roma dan Gereja lainnya yang
tersebar di seluruh dunia.
Sehari sesudahnya, 23 Februari
(2014) saya akan merayakan misa secara konselebrasi dengan para kardinal baru
tersebut. Sedangkan pada 20-21 Februari (2014) saya akan mengadakan konsistori
bersama seluruh kardinal untuk merenungkan tema keluarga.
Berikut adalah nama-nama para
kardinal baru:
1. Pietro Parolin, Uskup Agung
Tituler Acquapendente, Sekretaris Negara Kota Vatikan.
2. Lorenzo Baldisseri, Uskup
Agung Tituler Diocleziana, Sekretaris Jendral Sinode Para Uskup.
3. Gerhard Ludwig Műller, Uskup
Agung Emeritus Regensburg, Prefek Kongregasi untuk Ajaran Iman.
4. Beniamino Stella, Uskup Agung
Tituler Midila, Prefek Kongregasi untuk Klerus.
5. Vincent Nichols, Uskup Agung
Westminster (Inggris Raya).
6. Leopoldo José Brenes Solórzano,
Uskup Agung Managua (Nikaragua).
7. Gérald Cyprien Lacroix, Uskup
Agung Québec (Kanada).
8. Jean-Pierre Kutwa, Uskup Agung
Abidjan (Pantai Gading).
9. Orani João Tempesta, O.Cist.,
Uskup Agung Rio de Janeiro (Brasil).
10. Gualtiero Bassetti, Uskup Agung
Perugia-Città della Pieve (Italia).
11. Mario Aurelio Poli, Uskup
Agung Buenos Aires (Argentina).
12. Andrew Yeom Soo jung, Uskup
Agung Seoul (Korea Selatan).
13. Ricardo Ezzati Andrello,
S.D.B., Uskup Agung Santiago (Chili).
14. Philippe Nakellentuba Ouédraogo,
Uskup Agung Ouagadougou (Burkina Faso).
15. Orlando B. Quevedo, O.M.I.,
Uskup Agung Cotabato (Filipina).
16. Chibly Langlois, Uskup Les
Cayes (Haiti).
Bersama-sama mereka, saya menambahkan pada Dewan Kardinal tiga uskup agung emeritus yang terkemuka oleh pelayanan mereka untuk Takhta Suci dan untuk Gereja :
1. Loris Francesco Capovilla,
Uskup Agung Tituler Mesembria.
2. Fernando Sebastián Aguilar,
C.M.F., Uskup Agung Emeritus Pamplona.
3. Kelvin Edward Felix, Uskup
Agung Emeritus Castries, di Kepulauan Antiles.
Marilah kita mendoakan para kardinal baru sehingga, mengenakan keutamaan-keutamaan dan kepekaan perasaan Tuhan Yesus, Sang Gembala Baik, mereka dapat semakin efektif membantu Uskup Roma dalam pelayanannya bagi Gereja universal.
Saya mengharapkan setiap orang hari
Minggu yang baik dan makan siang yang baik. Sampai jumpa!