Dalam Injil hari Minggu ini (Mat 11:25-30) kita menemukan undangan Yesus : "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu" (Mat 11:28). Ia memiliki di hadapan-Nya orang-orang yang Ia temui setiap hari di jalan-jalan Galilea, banyak orang sederhana, orang-orang miskin, orang-orang sakit, orang-orang berdosa, orang-orang yang terpinggirkan ... Orang-orang ini selalu mengejar-ngejar-Nya untuk mendengarkan sabda-Nya - sebuah kata yang memberi harapan! - dan juga hanya menjamah ujung jubah-Nya. Yesus sendiri mencari orang banyak
yang dilecehkan dan
terlantar ini, yang seperti domba tanpa gembala (bdk. Mat 9:35-36), untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan banyak orang dalam tubuh dan dalam jiwa. Sekarang Ia memanggil mereka semua kepada diri-Nya : "Marilah
kepada-Ku", dan menjanjikan mereka kelegaan dan pelipur
lara.
Undangan Yesus
ini meluas sampai hari ini, mencapai banyak saudara dan saudari yang terbebani oleh keadaan kehidupan yang miskin, situasi kehidupan
yang sulit dan, kadang-kadang, tanpa titik acuan yang sah. Di negara-negara termiskin, tetapi juga di pinggiran-pinggiran kota negara-negara terkaya, ada banyak orang yang dilecehkan dan terlantar di bawah beban pembiaran dan ketidakpedulian
yang tak tertahankan. Di pinggiran-pinggiran masyarakat ada banyak pria dan wanita diuji oleh kemiskinan, tetapi juga suatu kehidupan ketidakpuasan dan frustrasi. Banyak yang dipaksa untuk pindah dari tanah air mereka, mempertaruhkan hidup mereka
sendiri. Banyak lagi, setiap hari, membawa beban sistem ekonomi yang
mengeksploitasi manusia, membebankan “kuk” yang tak tertahankan, dan bahwa beberapa hak
istimewa tidak ingin ditempuh. Kepada masing-masing anak-anak Bapa yang ada di surga ini, Yesus berkata, "Marilah kepada-Ku, kalian semua".
Namun Ia juga mengatakan ini kepada mereka yang
memiliki segalanya - namun hati mereka kosong, kosong, hati mereka kosong tanpa Allah. Yesus juga mengatakan kepada mereka, "Marilah kepada-Ku". Undangan Yesus adalah untuk semua
orang, tetapi khususnya bagi orang-orang yang paling menderita ini.
Yesus berjanji memberikan ketenangan kepada semua orang, tetapi ada juga suatu undangan, yang seperti sebuah perintah : "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati" (Mat 11:29). "Kuk" Tuhan terdiri dari tugas berat kasih persaudaraan. Setelah pelipur lara dan kenyamanan Kristus diterima, kita
dipanggil pada gilirannya menjadi pelipur lara dan kenyamanan bagi saudara-saudara
kita, dengan sebuah sikap lemah lembut dan rendah hati, dalam meneladan Sang Guru. Kelemahlembutan dan kerendahan hati ini membantu kita untuk tidak
hanya mengambil beban orang lain, tetapi juga tidak memaksakan kepada mereka pandangan-pandangan pribadi kita sendiri, penilaian-penilaian
kita dan kekritisan kita.
Kita memanggil Santa Perawan Maria, di bawah mantelnya yang menyambut semua orang yang dilecehkan dan terlantar, sehingga melalui sebuah iman yang tercerahkan, bersaksi dalam kehidupan, kita dapat menjadi
penyokong bagi mereka yang membutuhkan bantuan, kelembutan dan harapan.
***
Setelah pendarasan Doa Malaikat Tuhan:
Saudara
dan saudari terkasih, saya menyambut Anda semua dengan
hormat, umat Roma dan para
peziarah!
Saya menyambut umat paroki Salzano, di Keuskupan Treviso, di mana Don Giuseppe Sarto, yang kemudian menjadi Paus Pius X dan dinyatakan sebagai santo, adalah pastor paroki, dan yang menandai seratus tahun kematiannya.
Saya
menyambut Para
Misionaris Kecil Santa Paula Frassinetti, umat beriman Melia dan Sambatello (Reggio Calabria), sekolah pembibitan Paroki Verdellino, kelompok "Brenna 60" dan para
peserta dalam reli mobil kuno.
Jangan lupa mendoakan saya, dan saya akan mendoakan
Anda
juga.
Saya mengharapkan semua orang hari Minggu yang baik dan makan siang yang baik. Sampai jumpa!
Saya mengharapkan semua orang hari Minggu yang baik dan makan siang yang baik. Sampai jumpa!