Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 3 Desember 2014 : TENTANG KUNJUNGAN APOSTOLIK KE TURKI


Selamat pagi.
Hari ini Anda berada di sini karena cuaca agak buruk, dan di dalam sini tidak hujan, Syukur kepada Allah. Kemudian Anda dapat melihat audiensi di layar lebar. Terima kasih banyak atas kunjungan Anda dan saya meminta Anda untuk mendoakan saya.

[Paus mendekati mereka dan menyapa mereka]
Sekarang Anda akan tinggal di sini, mengikuti audiensi di layar lebar, tanpa hujan, di sini, dengan tenang. Sekarang kita akan berdoa kepada Bunda Maria untuk memohon berkatnya.

Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

[Berkat]
Dan marilah kita mempersiapkan diri untuk Natal, memikirkan kedatangan Yesus. Saya berharap agar Yesus datang ke hati Anda masing-masing, dan semoga Ia memberkati Anda dan memberi Anda kekuatan untuk maju. Doakan saya! Terima kasih!
*******

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Tidak terlihat seperti hari yang benar-benar baik, cuaca agak buruk. Tetapi Anda sangat berani untuk berada di sini tersenyum pada pagi hujan ini, dan kita terus! Audiensi ini akan berlangsung di dua tempat berbeda, seperti yang kita lakukan saat hujan: di sini di lapangan dan kemudian ada orang sakit di Aula Paulus VI. Saya sudah bertemu dengan mereka, dan menyapa mereka. Mereka sedang mengikuti audiensi melalui layar lebar karena mereka sakit dan tidak bisa berada di bawah hujan. Mari kita menyambut mereka dengan tepuk tangan.

Hari ini saya ingin berbagi dengan Anda beberapa hal tentang peziarahan saya hari Jumat hingga hari Minggu lalu di Turki. Seperti yang saya minta itu dipersiapkan dan didukung oleh doa, sekarang saya mengajak Anda untuk bersyukur kepada Tuhan untuk realisasinya, dengan harapan bahwa buah-buah dialog akan mengalir dalam hubungan kita dengan saudara-saudara Ortodoks kita, dalam hubungan kita dengan umat Islam, dalam jalan menuju perdamaian di antara bangsa-bangsa.

Pertama-tama, saya ingin memperbaharui ungkapan terima kasih saya kepada Presiden Republik Turki, Perdana Menteri, kepada Presiden untuk Urusan Agama dan kepada penguasa lain yang menerima saya dengan hormat dan menjamin ketertiban yang baik dari peristiwa-peristiwa tersebut. Hal ini membutuhkan banyak pekerjaan dan mereka melakukannya dengan senang hati.

Secara persaudaraan saya berterima kasih kepada para Uskup Gereja Katolik di Turki, Presiden Konferensi Waligereja, yang sangat baik, karena komitmen mereka, serta Patriark Ekumenis, Yang Mulia Bartolomeus I, atas sambutan ramahnya. Beato Paulus VI dan Santo Yohanes Paulus II, yang keduanya pergi ke Turki, dan Santo Yohanes XXIII, yang merupakan Delegasi Kepausan dalam bangsa itu, melindungi peziarahan saya dari surga, yang berlangsung delapan tahun setelah pendahulu saya Benediktus XVI. Tanah itu adalah kekasih bagi setiap orang Kristen, terutama karena telah melahirkan Rasul Paulus, karena telah menjadi tuan rumah tujuh Konsili pertama, terutama karena telah kehadiran, dekat ke Efesus, dekat "rumah Maria". Tradisi mengatakan kepada kita bahwa Bunda Maria tinggal di sana, setelah kedatangan Roh Kudus.

Pada hari pertama perjalanan apostolik saya disambut para penguasa negara tersebut, mayoritas Muslim yang besar, tetapi yang undang-undangnya menegaskan sekularisme negara bagian. Dan dengan para penguasa saya berbicara tentang kekerasan. Hal ini, pada kenyataannya, sedang melupakan Allah, dan bukan pemuliaan-Nya, yang menghasilkan kekerasan. Oleh karena itu, saya bersikeras tentang pentingnya bahwa orang-orang Kristen dan Muslim berkomitmen bersama bagi kesetiakawanan, perdamaian dan keadilan, menegaskan bahwa setiap negara bagian harus menjamin bagi warganya dan komunitas-komunitas agama kebebasan penyembahan yang sesungguhnya.

Hari ini sebelum menyapa orang-orang sakit, saya bersama sekelompok orang-orang Kristen dan Muslim yang berada pada sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh dikasteri untuk Dialog Antaragama, di bawah bimbingan Kardinal Tauran, dan mereka juga telah mengungkapkan keinginan ini untuk melanjutkan dialog persaudaraan di kalangan umat Katolik, Kristen dan Muslim ini.

Pada hari kedua, saya mengunjungi beberapa tempat - simbol iman keagamaan yang berbeda-beda yang ada di Turki. Saya begitu mendengar dalam hati saya seruan Tuhan, Allah Langit dan Bumi, Bapa yang penuh belas kasih dari seluruh umat manusia. Pusat hari tersebut adalah Perayaan Ekaristi, yang dihadiri di Katedral para gembala dan umat dari ritus-ritus Katolik yang berbeda yang ada di Turki. Kami juga dibantu oleh Patriark Ekumenis, Vikaris Pattriark Apostolik Armenia, para anggota Metropolitan Siro-Ortodoks dan Protestan. Bersama-sama kami memanggil Roh Kudus, Ia yang menyebabkan kesatuan Gereja: kesatuan dalam iman, kesatuan dalam amal, kesatuan dalam kepaduan batin. Dalam kekayaan tradisi-tradisi dan pelafalan-pelafalan mereka, Umat Allah dipanggil untuk membiarkan diri mereka dibimbing oleh Roh Kudus, dalam sebuah sikap keterbukaan, sikap kepatuhan dan sikap ketaatan yang berkesinambungan. Dalam jalan dialog ekumenis kita dan juga dalam kesatuan kita, jalan Gereja Katolik kita, Roh Kuduslah yang melakukan segalanya. Kita seharusnya membiarkan Dia melakukannya, menerima dan mengikuti inspirasi-inspirasiNya.

Hari ketiga dan terakhir, Pesta Santo Andreas, menawarkan konteks yang ideal untuk mengkonsolidasikan hubungan persaudaraan antara Uskup Roma, Penerus Santo Petrus, dan Patriark Ekumenis Konstantinopel, Gereja yang didirikan, menurut tradisi, oleh Rasul Andreas, saudara Simon Petrus. Bersama Yang Mulia Bartolomeus I, saya memperbarui komitmen bersama untuk terus di jalan menuju pembentukan kembali persekutuan penuh antara umat Katolik dan Ortodoks. Bersama-sama kami menandatangani sebuah Deklarasi Bersama, sebuah langkah lebih lanjut di jalan ini. Sangat pentinglah bahwa tindakan ini terjadi pada akhir liturgi resmi Pesta Santo Andreas, yang saya hadiri dengan sukacita yang besar, dan yang dilanjutkan dengan berkat ganda yang diberikan oleh Patriark Konstantinopel dan Uskup Roma. Doa, pada kenyataannya, adalah dasar untuk semua dialog ekumenis yang berbuah di bawah bimbingan Roh Kudus yang, seperti yang saya katakan, adalah satu-satunya yang membuat kesatuan.

Pertemuan terakhir - yang indah dan menyakitkan - adalah bersama sekelompok kaum muda pengungsi, tamu-tamu dari Salesian. Sangatlah penting bagi saya untuk bertemu dengan beberapa pengungsi dari daerah-daerah peperangan di Timur Tengah, itu untuk mengungkapkan kepada mereka kedekatan saya dan kedekatan Gereja, itu untuk menekankan nilai keramahtamahan, yang di dalamnya juga sungguh dilakukan Turki. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Turki sekali lagi karena menerima begitu banyak pengungsi dan saya dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada Salesian Istanbul. Para Salesian ini bekerja dengan para pengungsi, mereka luar biasa. Saya juga bertemu dengan para imam lainnya, seorang Yesuit Jerman dan lain-lainnya yang bekerja dengan para pengungsi. Tetapi kefasihan berkhotbah Salesian untuk para pengungsi itu adalah sesuatu yang indah, merupakan sebuah karya yang tersembunyi. Saya dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang bekarya bersama para pengungsi. Dan kita berdoa untuk semua pengungsi dan orang-orang terlantar, sehingga penyebab-penyebab luka yang menyakitkan ini dapat terhapus.

Saudara dan saudari terkasih, semoga Allah Yang Mahakuasa dan Maharahim terus melindungi rakyat Turki, para penguasanya dan para perwakilan agama-agama yang berbeda. Semoga mereka bisa bersama-sama membangun sebuah masa depan perdamaian, sehingga Turki mampu mewakili sebuah tempat hidup berdampingan yang penuh damai di antara agama-agama dan budaya-budaya yang berbeda. Selain itu kita berdoa, melalui perantaraan Bunda Maria, agar Roh Kudus sudi membuat perjalanan apostolik ini berbuah dan memelihara dalam semangat perutusan Gereja untuk mewartakan kepada semua orang, dalam hormat dan dalam dialog persaudaraan, bahwa Tuhan Yesus adalah Kebenaran, Damai Sejahtera and Kasih. Ia sendiri adalah Tuhan. Terima kasih.
********

Penutur:
Saudara dan saudara terkasih:
Saya bersyukur kepada Allah atas berkat peziarahan saya baru-baru ini ke Turki, dan saya berdoa agar itu akan memberikan kontribusi bagi dialog dan hubungan dengan saudara dan saudari kita umat Ortodoks dan Muslim yang lebih berbuah. Turki adalah sebuah tanah terkasih untuk kita karena sejarah Kristennya yang kaya. Keyakinan keagamaan memiliki sebuah tempat yang penting dalam kehidupan bangsa yang mayoritas Muslim ini. Dalam kunjungan saya ke Ankara, saya ingin menekankan pentingnya memastikan pelaksanaannya yang bebas oleh semua orang, dan kebutuhan bagi umat Kristen dan Muslim untuk bekerja sama dalam mempromosikan kesetiakawanan, perdamaian dan keadilan. Di Istanbul, pada Misa bersama umat Katolik dan para pemimpin dari berbagai komunitas Kristen Turki, kita memohonkan bimbingan lanjutan Roh Kudus dan bantuan bagi usaha-usaha kita untuk bertumbuh dalam kesatuan dan kesetiaan. Pada hari Minggu, pada liturgi resmi Pesta Santo Andreas, saya bergabung dengan Patriark Ekumenis Bartolomeus dalam menandatangani sebuah Deklarasi Bersama menegaskan kembali komitmen kami untuk pemulihan persekutuan penuh. Saya meminta Anda untuk bergabung dengan saya dalam berdoa untuk intensi-intensi ini dan untuk semangat Gereja dalam mewartakan, dalam dialog penuh hormat dan persaudaraan, pesan kebenaran, damai sejahtera dan kasih Kristus.

Paus Fransiskus dalam Bahasa Italia:
Saya menyambut para peziarah dan pengunjung berbahasa Inggris yang ambil bagian dalam Audiensi hari ini, termasuk berbagai kelompok dari Inggris, Malaysia, Nigeria, Australia dan Amerika Serikat. Atas Anda semua, dan keluarga-keluarga Anda, saya memanjatkan sukacita dan damai sejahtera dalam Tuhan Yesus. Tuhan memberkati Anda semua!
***********

Saya memberikan sambutan ramah untuk para peziarah berbahasa Italia. Saya menyambut Gerekan Perutusan Afrika, yang didampingi oleh Uskup Piacenza-Bobbio, Monsignor Ambrosio, dan oleh Uskup Moroto, Monsignor Guzzetti; Kelompok Senior Rai, Rotary Club dari Ancona dan masyarakat Capodarco Bapa Gigi Movia. Saya menyambut para peserta dalam Kongres Keluarga dan Karya; para penyelenggara Creche keliling dari Pavullo dan Jaringan Kota Pallio, serta para tentara bergranat dari Sardinia.

Semoga waktu yang mempersiapkan kita untuk Natal memelihara dalam semua orang sebuah komitmen yang diperbaharui dari kepatuhan kepada Kristus dan kesetiakawanan dengan saudara-saudara kita yang paling membutuhkan.

Sebuah pikiran khusus
tertuju kepada orang-orang muda, orang-orang sakit dan para pengantin baru. Hari ini kita merayakan Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Pelindung Misi. Orang-orang muda yang terkasih, khususnya Anda para mahasiswa Sogliano dan Institut Maestre Pie Filippini dari Nettuno, semoga kekuatan rohaninya merangsang Anda untuk membawa iman dengan sungguh-sungguh dalam hidup Anda; semoga keyakinannya dalam Kristus Sang Juruselamat mendukung Anda, orang-orang sakit yang terkasih, di saat-saat kesulitan terbesar; semoga dedikasi apostoliknya mengingatkan Anda, para pengantin baru yang terkasih, kebutuhan pemberian diri timbal balik dalam hubungan suami-istri Anda.