Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 11 Januari 2015 : PEMBAPTISAN TUHAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan, yang mengakhiri Masa Natal. Injil menggambarkan apa yang terjadi di tepi sungai Yordan. Pada saat yang di dalamnya Yohanes Pembaptis membaptis Yesus, langit terbuka. "Pada saat Ia keluar dari air - Santo Markus mengatakan - Ia melihat langit terkoyak" (1:10). Permohonan dramatis nabi Yesaya datang ke pikiran: "Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun" (Yes 64:1). Teriakan ini terdengar dalam peristiwa pembaptisan Yesus. Jadi berakhirnya saat "langit tertutup", yang menunjukkan pemisahan antara Allah dan manusia, sebuah akibat dosa. Dosa mengasingkan kita dari Allah dan mengganggu tautan antara bumi dan langit, memastikan penderitaan kita dan kegagalan hidup kita. Langit terbuka menunjukkan bahwa Allah telah memberikan rahmat-Nya sehingga bumi dapat menghasilkan buah (bdk. Sal 85:3). Dengan demikian bumi telah menjadi tempat kediaman Allah di antara manusia dan kita masing-masing memiliki kemungkinan bertemu dengan Anak Allah, mengalami seluruh kasih dan belas kasih yang tak terbatas. Kita dapat menemukannya benar-benar hadir dalam Sakramen-sakramen, khususnya dalam Ekaristi. Kita bisa mengenalinya dengan bertemu saudara dan saudari kita, terutama dalam orang-orang miskin, orang-orang sakit, orang-orang yang dipenjara, para pengungsi: mereka adalah daging hidup dari Kristus yang menderita dan gambar yang kelihatan dari Allah yang tidak kelihatan.

Dengan Pembaptisan Yesus, tidak hanya langit yang terkoyak terbuka, tetapi Allah berbicara membuat suara-Nya bergema sekali lagi: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" (Mrk 1:11). Suara Bapa memberitakan misteri yang tersembunyi di dalam Orang yang dibaptis oleh Sang Perintis.

Dan kemudian Roh Kudus, dalam bentuk burung merpati: memungkinkan Kristus, Orang yang dikhususkan bagi Tuhan, untuk memulai perutusan-Nya, yaitu keselamatan kita. Roh Kudus: Pribadi agung yang terlupakan dalam doa-doa kita. Kita sering berdoa kepada Yesus; kita berdoa kepada Bapa, terutama dalam "Bapa Kami"; tetapi tidak sering kepada Roh Kudus, bukan? Ia adalah Pribadi yang terlupakan. Dan kita perlu meminta bantuan-Nya, kekuatan-Nya, ilham-Nya. Roh Kudus yang telah sepenuhnya menjiwai kehidupan dan pelayanan Yesus, itu adalah Roh yang sama yang hari ini memandu keberadaan Kristiani, keberadaan seorang pria dan seorang wanita yang mengatakan mereka ingin menjadi Kristiani. Tempatkan kehidupan Kristiani dan perutusan kita di bawah tindakan Roh Kudus, yang kita semua telah terima dalam keutamaan Pembaptisan kita, yang berarti menemukan keberanian apostolik untuk mengatasi mudahnya kenyamanan-kenyamanan duniawi. Sebaliknya, seorang Kristiani atau sebuah jemaat yang "tuli" terhadap suara Roh Kudus, yang mendorong kita untuk membawa Injil sampai ke ujung bumi dan masyarakat, menjadi juga seorang Kristiani atau sebuah jemaat yang "bisu" yang tidak tidak berbicara atau melakukan pengInjilan. Tetapi ingatlah hal ini: seringlah berdoa kepada Roh Kudus agar Ia dapat membantu kita, memberi kita kekuatan, memberi kita ilham dan membawa kita maju.

Semoga Maria, Bunda Allah dan Bunda Gereja, menemani jalan dari kita yang dibaptis. Semoga ia membantu kita untuk bertumbuh dalam kasih terhadap Allah dan dalam sukacita melayani Injil, untuk memberikan makna penuh bagi kehidupan kita.

[Setelah pendarasan Doa Malaikat Tuhan]
Saudara dan saudari terkasih,

Saya menyambut Anda semua, orang-orang Roma dan para peziarah! Saya menyambut sekelompok mahasiswa dari Amerika Serikat, serta Lembaga Awam Kasih yang Rahim. Ada begitu banyak kebutuhan hari ini untuk belas kasih, dan pentingnya umat awam menghayatinya dan membawanya ke berbagai lingkungan sosial. Majulah! Kita sedang hidup dalam masa belas kasih, ini adalah masa belas kasih. Besok saya akan berangkat untuk sebuah perjalanan apostolik ke Sri Lanka dan Filipina. Terima kasih atas keinginan-keinginan baik Anda yang tertulis pada spanduk itu, terima kasih banyak! Dan saya meminta Anda untuk menemani saya dengan doa-doa dan juga orang-orang Sri Lanka dan orang-orang Filipina yang ada di sini di Roma untuk berdoa terutama bagi saya dan bagi perjalanan ini. Terima kasih!

Saya mengharapkan Anda semua hari Minggu yang baik, bahkan jika cuaca sedikit buruk, tetapi ini adalah sebuah hari Minggu yang baik. Dan hari ini adalah sebuah hari untuk mengingat sukacita Pembaptisan Anda sendiri. Ingatlah apa yang saya minta Anda lakukan, untuk mencari tanggal Pembaptisan Anda, sehingga kita masing-masing dapat mengatakan: saya dibaptis pada hari itu. Semoga hari ini memberi kita sukacita Pembaptisan.

Jangan lupa untuk berdoa bagi saya.

Selamat makan siang dan sampai jumpa!