Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!
Injil hari ini - Yohanes, Bab 15:9-17 - membawa kita kembali ke Ruang Atas, di mana kita mendengarkan perintah baru Yesus: "Inilah perintah-Ku - kata-Nya kepada para murid - yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" (ayat 12). Dan, memikirkan tentang pengorbanan Salib yang saat itu hampir dekat, Ia menambahkan : "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu" (ayat 13-14). Kata-kata ini, yang diucapkan pada Perjamuan Terakhir, merangkum seluruh pesan Yesus; memang, mereka merangkum semua yang telah dilakukan-Nya : Ia memberikan hidup-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. Sahabat-sahabat yang tidak memahami-Nya, yang dalam saat genting meninggalkan, mengkhianati dan menyangkal-Nya. Ini mengatakan kepada kita bahwa Allah mengasihi kita meskipun tidak layak demi kasih-Nya. Ini adalah betapa Yesus mengasihi kita.
Injil hari ini - Yohanes, Bab 15:9-17 - membawa kita kembali ke Ruang Atas, di mana kita mendengarkan perintah baru Yesus: "Inilah perintah-Ku - kata-Nya kepada para murid - yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" (ayat 12). Dan, memikirkan tentang pengorbanan Salib yang saat itu hampir dekat, Ia menambahkan : "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu" (ayat 13-14). Kata-kata ini, yang diucapkan pada Perjamuan Terakhir, merangkum seluruh pesan Yesus; memang, mereka merangkum semua yang telah dilakukan-Nya : Ia memberikan hidup-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. Sahabat-sahabat yang tidak memahami-Nya, yang dalam saat genting meninggalkan, mengkhianati dan menyangkal-Nya. Ini mengatakan kepada kita bahwa Allah mengasihi kita meskipun tidak layak demi kasih-Nya. Ini adalah betapa Yesus mengasihi kita.
Dengan cara ini, Yesus menunjukkan kepada kita cara untuk mengikuti jalan kasih. Perintah-Nya bukan merupakan sebuah aturan sederhana, yang selalu merupakan sesuatu yang lahiriah sehubungan dengan kehidupan. Perintah Kristus adalah baru karena Ia pertama-tama melaksanakannya, Ia memberikan daging-Nya, serta hukum kasih ditulis segera sesudahnya dan untuk semuanya di dalam hati manusia (bdk. Yer 31:33). Dan bagaimana itu ditulis? Ditulis dengan api Roh Kudus. Dan dengan Roh yang sama ini, yang diberikan Yesus kepada kita, kita bisa berjalan di jalan ini juga!
Sebuah jalan nyatalah yang menuntun kita bergerak di luar diri kita untuk menjangkau orang lain. Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kasih Allah diwujudkan dalam mengasihi sesama. Keduanya berjalan bersama-sama. Halaman-halaman Injil penuh akan kasih ini: Anak-anak dan orang dewasa, yang berpendidikan dan tidak berpendidikan, kaya dan miskin, orang-orang benar dan orang-orang berdosa telah disambut dalam hati Kristus.
Oleh karena itu, Sabda Allah ini memanggil kita untuk saling mengasihi, bahkan jika kita tidak selalu saling memahami, dan tidak selalu sepakat ... tetapi itulah tempat kita melihat kasih Kristiani. Sebuah kasih yang juga mewujudkan dirinya ketika ada perbedaan-perbedaan dalam pendapat atau karakter. Tetapi ada kasih yang lebih besar daripada perbedaan ini, kasih yang diajarkan Yesus kepada kita. Itu adalah sebuah kasih yang baru, karena itu diperbaharui oleh Yesus dan Roh-Nya. Itu adalah sebuah kasih yang dibebaskan dari egoisme yang memberi kita sukacita dalam hati kita, sebagaimana dikatakan Yesus sendiri : "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh" (ayat 11).
Kasih ini menarik kekuatannya dari Baptisannya, ketika oleh rahmat Allah dan iman Gereja, kita telah dicangkokkan ke dalam pokok anggur yang benar yaitu Kristus, melalui kematian menuju kehidupan, dan menjadi anak-anak angkat sehingga kita bisa berpaling kepada Allah sebagai Bapa (bdk. Rm 8:15). Kasih Kristus inilah, yang dicurahkan Roh Kudus ke dalam hati kita, untuk membuat keajaiban-keajaiban setiap hari dalam Gereja dan dalam dunia. Ada begitu banyak gerakan kecil dan besar yang mematuhi perintah Tuhan : "Saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" (Yoh 15:12). Gerakan kecil kedekatan kepada orang lanjut usia, seorang anak, orang sakit, orang yang sendirian dan menderita, tunawisma, pengangguran, imigran, pengungsi ... Berkat kekuatan Sabda Kristus, kita masing-masing bisa bertemu saudara dan saudari sebelah kita. Gerakan-gerakan kekariban, gerakan-gerakan kedekatan. Dalam gerakan-gerakan ini, kita mewujudkan kasih yang telah diajarkan Yesus kepada kita.
Bantulah kami dalam hal ini Bunda kami yang Terberkati, karena dalam kehidupan sehari-hari kami masing-masing kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama selalu bersatu.
[Sesudah pendarasan doa Ratu Surga]
Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!
Saya menyambut Anda semua, keluarga-keluarga, kelompok-kelompok paroki, lembaga-lembaga dan para peziarah dari Italia dan dari berbagai belahan dunia, terutama dari Madrid, dari Puerto Rico dan Kroasia. Saya menyambut umat Guidonia dan Portici; kelompok sekolah dari Carrara, Bitonto dan Lecco. Sebuah pikiran khusus tertuju kepada orang-orang muda dari Keuskupan Orvieto-Todi, yang didampingi gembala mereka Mgr. Tuzia : Jadilah orang-orang Kristen yang berani dan saksi-saksi pengharapan!
Saya menyambut Departemen Kehutanan Negara, yang menyelenggarakan Hari Nasional Cadangan Alam untuk penemuan kembali dan menghormati keindahan ciptaan; para peserta pada konferensi yang disponsori oleh Konferensi Wali Gereja Italia dalam mendukung sebuah sekolah mutu dan yang terbuka untuk keluarga-keluarga; delegasi para perempuan dari "Komen Italia", sebuah lembaga untuk melawan kanker payudara; dan mereka yang telah ambil bagian dalam prakarsa untuk kehidupan yang berlangsung pagi ini di Roma: sangatlah penting untuk bekerja bersama-sama untuk menjaga dan mempromosikan kehidupan.
Dan, berbicara tentang kehidupan, hari ini, di banyak negara, Hari Ibu dirayakan. Kita ingat dengan rasa syukur dan kasih sayang semua ibu. Sekarang saya beralih kepada semua ibu. Apakah ada beberapa dari mereka di sini, di sini di lapangan (Santo Petrus)? Ada? Tepuk tangan untuk para ibu di lapangan. Dan tepuk tangan ini mencakup semua ibu, semua ibu-ibu kita tercinta, orang-orang yang tinggal bersama kita secara jasmani, tetapi juga orang-orang yang hidup dengan kita secara rohani ... Semoga Tuhan memberkati mereka semua dan mari kita mempercayakan semua ibu bulan ini kepada Maria, Bunda Yesus, agar ia melindungi mereka.
Saya mengharapkan Anda semua hari Minggu yang baik. Dan tolong, jangan lupa mendoakan saya. Selamat makan siang dan sampai jumpa!