Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 15 Agustus 2015 : TENTANG HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA

Pada hari Sabtu, 15 Agustus 2015, Paus Fransiskus menjadi Paus pertama dalam kurun waktu lebih dari 60 tahun yang memimpin Doa Malaikat Tuhan pada Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Dalam beberapa tahun terakhir, para Paus umumnya merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di kediaman musim panas kepausan di Castel Gandolfo; tahun lalu, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke Korea Selatan selama liburan musim panas tersebut. Paus terakhir yang merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di Lapangan Santo Petrus adalah Venerabilis Pius XII.

Berikut adalah wejangan lengkap Paus Fransiskus dalam Doa Malaikat Tuhan tersebut.

********

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi dan selamat Hari Raya Bunda Maria.

Hari ini Gereja merayakan salah satu hari raya paling penting yang didedikasikan untuk Santa Perawan Maria : Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga. Pada akhir kehidupan duniawinya, Bunda Kristus diangkat dengan jiwa dan raganya ke surga, yaitu, dalam kemuliaan kehidupan kekal, dalam persekutuan penuh dengan Allah.

Injil hari ini (Luk 1:39-56) menyajikan kepada kita Maria yang, bergegas setelah mengandung Yesus oleh kuasa Roh Kudus, pergi untuk melihat sepupunya yang sudah tua Elizabet, yang juga secara ajaib menantikan seorang anak laki-laki. Dalam pertemuan yang penuh Roh Kudus ini, Maria mengungkapkan sukacitanya dengan Kidung Magnificat, karena ia telah menyadari sepenuhnya arti dari hal-hal besar yang terjadi di hidupnya: melalui dia harapan umatnya terlaksana".

Tetapi Injil juga menunjukkan kepada kita apa alasan sesungguhnya kebesaran dan terberkatinya Maria : alasannya adalah iman. Bahkan, Elizabet menyapa dia dengan kata-kata ini : "Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana" (Luk 1:45). Iman adalah jantung dari seluruh sejarah Maria; ia adalah orang percaya, orang percaya yang besar; ia tahu - dan mengatakan - bahwa kekejaman orang-orang yang berkuasa, kesombongan orang-orang kaya, keangkuhan orang-orang yang arogan berat tercatat dalam sejarah. Selain itu, Maria percaya dan menyatakan bahwa Allah tidak meninggalkan anak-anak-Nya yang sederhana dan miskin, tetapi membantu mereka dengan belas kasihan, dengan kepedulian, menggulingkan orang-orang yang berkuasa dari takhta mereka, menceraiberaikan orang-orang yang sombong dari persekongkolan di dalam hati mereka. Ini adalah iman Bunda kita; ini adalah iman Maria!

Kidung Maria juga memungkinkan kita merasakan arti penuh kisah Maria : jika belas kasih Tuhan adalah penggerak sejarah, maka Ia tidak bisa "membiarkan dia yang menurunkan Tuhan kehidupan mengenal persekongkolan kubur" (Prefasi). Semua ini bukan hanya tentang Maria. "Hal-hal besar" yang dilakukan di dalam dirinya oleh Yang Maha Kuasa sangat menyentuh kita, ia berbicara tentang perjalanan kita dalam kehidupan, ia mengingatkan kita akan tempat tujuan yang menanti kita : rumah Bapa. Hidup kita, dilihat dalam terang Pengangkatan Maria ke surga, bukanlah sebuah pengembaraan tanpa makna, tetapi sebuah peziarahan yang, dengan segala ketidakpastian dan penderitaannya, memiliki sebuah tempat tujuan yang pasti: rumah Bapa kita, yang menanti kita dengan kasih. Indahnya memikirkan hal ini : bahwa kita memiliki seorang Bapa yang menanti kita dengan kasih, dan yang juga Maria Bunda kita ada di sana dan ia menanti kita dengan kasih.

Sementara itu, ketika kehidupan terus berjalan, Allah bersinar "bagi umat-Nya, seorang peziarah di bumi, sebuah tanda penghiburan dan harapan yang meyakinkan" (idem). Tanda itu memiliki sebuah wajah, tanda itu memiliki sebuah nama: wajah bercahaya Bunda Tuhan, nama terberkati Maria, orang yang penuh rahmat, karena ia percaya pada sabda Tuhan: orang percaya yang besar! Sebagai anggota-anggota Gereja, kita ditakdirkan untuk berbagi kemuliaan Bunda kita, sehingga, berkat Allah, kita juga dapat percaya pada pengorbanan Kristus di kayu Salib dan, melalui Pembaptisan, kita dimasukkan ke dalam misteri keselamatan ini.

Hari ini kita semua bersama-sama berdoa, sehingga, seraya jalan kita di bumi ini terhampar, ia sudi memalingkan kepada kita matanya yang penuh belas kasih, agar ia memperjelas bagi kita jalan tersebut, agar ia menunjukkan kepada kita tempat tujuan tersebut, dan agar ia menunjukkan kepada kita setelah pengungsian Yesus ini, buah terberkati rahimnya : Dan bersama-sama kita mengatakan : Ya Perawan Maria yang menunjukkan belas kasihan, ya Perawan Maria yang mengasihi, ya Perawan Maria yang manis!

[Setelah pendarasan Doa Malaikat Tuhan, Paus Fransiskus mengatakan berikut]

Pikiran saya tertuju keluar, pada saat ini, kepada penduduk kota Tianjin, di Tiongkok utara, di mana beberapa ledakan di kawasan industri telah menyebabkan banyak orang meninggal dan terluka, dan kerusakan yang luas. Saya meyakinkan doa-doa saya bagi mereka yang telah kehilangan nyawa mereka dan bagi semua orang yang sedang menderita bencana ini; Semoga Tuhan memberi mereka kenyamanan dan dukungan kepada semua pihak yang terlibat dalam meringankan penderitaan mereka.

Saya menyambut kalian semua, umat Roma dan para peziarah dari berbagai negara! Saya mempercayakan kalian kepada kepedulian keibuan Bunda kita, yang tinggal dalam kemuliaan Allah dan selalu menyertai jalan kita.

Dan akan betapa indahnya jika hari ini kalian bisa pergi untuk mengunjungi Bunda Maria, Sang Salus Populi Romani, di (Basilika) Santa Maria Maggiore: itu akan menjadi sebuah gerakan yang indah. Terima kasih atas kedatangan kalian dan saya mengharapkan kalian sebuah Hari Raya Bahagia dari Madonna. Jangan lupa untuk mendoakan saya. Selamat makan siang dan sampai jumpa.