Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN DI PLAZA DE LA REVOLUCION, HAVANA, KUBA 20 September 2015 : TENTANG PERDAMAIAN DAN PENDAMAIAN

Saya berterima kasih kepada Jaime Kardinal Ortega y Alamino, Uskup Agung Havana, atas kata-kata ramahnya, dan saya menyambut semua uskup, imam, pelaku hidup bakti dan umat awam saudara-saudara saya. Saya juga menyambut Presiden dan seluruh aparat pemerintahan yang hadir.

Kita telah mendengar dalam Injil (Mrk 9:30-37) bagaimana para murid takut mempertanyakan Yesus ketika Ia berbicara kepada mereka tentang penderitaan dan kematian-Nya. Ia menakutkan mereka, dan mereka tidak bisa memahami gagasan melihat Yesus menderita di kayu salib. Kita juga tergoda untuk melarikan diri dari salib kita sendiri dan orang lain, untuk menarik diri dari orang-orang yang menderita. Dalam mengakhiri Misa Kudus ini, yang di dalamnya Yesus telah sekali lagi memberikan diri-Nya kepada kita dalam tubuh dan darah-Nya, marilah kita sekarang mengangkat pandangan kita kepada Perawan Maria, Bunda kita. Kita memintanya untuk mengajarkan kita berdiri di samping salib saudara dan saudari kita yang menderita. Belajar melihat Yesus dalam setiap orang membungkuk di jalan kehidupan, dalam semua saudara dan saudari kita yang lapar atau haus, yang telanjang atau dalam penjara atau sakit. Bersama Maria Bunda kita, di kayu salib kita dapat melihat siapa yang benar-benar "terbesar" dan apa artinya berdiri di samping Tuhan dan berbagi dalam kemuliaan-Nya.

Mari kita belajar dari Maria untuk menjaga hati kita berjaga-jaga dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Ketika pesta perkawinan di Kana mengajarkan kita, marilah kita peduli dengan rincian-rincian kecil kehidupan, dan janganlah kita bosan saling mendoakan, sehingga tak seorangpun akan kekurangan anggur baru cinta, sukacita tersebut yang dibawa Yesus kepada kita.

Pada saat ini saya merasa terikat untuk mengarahkan pikiran saya ke tanah Kolombia tercinta, "sadar akan kepentingan krusial saat ini ketika, dengan usaha yang diperbarui dan diilhami oleh harapan, putra dan putrinya sedang berusaha untuk membangun sebuah masyarakat yang penuh kedamaian". Semoga darah yang dicurahkan oleh ribuan orang yang tidak bersalah selama puluhan dekade perseteruan bersenjata, dipersatukan dengan darah Tuhan Yesus Kristus yang tersalib, mempertahankan semua upaya yang dilakukan, termasuk upaya-upaya di pulau yang indah ini, untuk mencapai pendamaian definitif. Jadi semoga malam panjang penderitaan dan kekerasan dapat, dengan dukungan dari semua orang Kolombia, menjadi hari keselarasan, keadilan, persaudaraan dan cinta yang tak berkesudahan, dalam rasa hormat terhadap lembaga-lembaga dan terhadap hukum nasional dan internasional, sehingga di sana ada perdamaian abadi. Tolong, kita tidak memiliki hak untuk membiarkan diri kita hingga kini kegagalan lain di jalan perdamaian dan pendamaian ini.

Terima kasih Bapak Presiden untuk semua yang Anda lakukan untuk mendapatkan pendamaian ini.

Saya meminta Anda sekarang untuk bergabung dengan saya dalam doa kepada Maria, sehingga kita dapat menempatkan semua kekhawatiran dan harapan kita di hadapan hati Kristus. Kita berdoa kepadanya khususnya bagi mereka yang telah kehilangan harapan dan menemukan tidak ada alasan untuk terus berjuang, dan bagi mereka yang menderita ketidakadilan, ditinggalkan dan kesepian. Kita berdoa untuk para lansia, orang yang sakit tua, anak-anak dan kaum muda, bagi semua keluarga yang mengalami kesulitan-kesulitan, agar Maria sudi mengeringkan air mata mereka, menghibur mereka dengan cinta seorang ibu, dan mengembalikan harapan dan sukacita mereka. Bunda Suci, saya menyerahkan kepadamu putra dan putrimu di Kuba. Semoga engkau tidak pernah meninggalkan mereka!