Hari ini Gereja sekali lagi mengalami ketakjuban akan Perawan Maria, Santo Yosef dan para gembala Betlehem, karena mereka merenungkan Sang Anak yang baru lahir yang diletakkan di dalam palungan : Yesus, Sang Juruselamat.
Pada hari penuh cahaya ini, pewartaan kenabian bergema :
Kuasa Sang Anak ini, Anak Allah dan Anak Maria, bukanlah kuasa dunia ini, yang berdasarkan keperkasaan dan kekayaan; ia adalah kuasa kasih. Ia adalah kuasa yang menciptakan langit dan bumi, yang memberikan kehidupan kepada segala ciptaan : kepada bahan tambang, tumbuhan dan hewan; ia adalah kuasa yang menarik pria dan wanita, dan membuat mereka satu daging, satu keberadaan tunggal; ia adalah kuasa yang melahirkan baru, pengampunan kesalahan-kesalahan, mendamaikan musuh-musuh, dan mengubah kejahatan menjadi kebaikan. Ia adalah kuasa Allah. Kuasa kasih ini menuntun Yesus Kristus melucuti diri-Nya dari kemuliaan-Nya dan menjadi manusia; ia menuntun-Nya memberikan nyawa-Nya di kayu salib dan bangkit dari antara orang mati. Ia adalah kuasa pelayanan, yang meresmikan di dunia kita Kerajaan Allah, sebuah kerajaan keadilan dan perdamaian.
Karena alasan ini, kelahiran Yesus diiringi madah para malaikat sebagaimana mereka wartakan :
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Luk 2:14).
Hari ini pesan ini berjalan keluar sampai ke ujung bumi untuk menjangkau semua orang, terutama orang-orang yang terluka oleh perang dan perseteruan-perseteruan yang bengis yang tampaknya lebih kuat dari kerinduan untuk perdamaian.
Perdamaian bagi pria dan wanita di negeri Suriah yang tercabik-cabik oleh perang, di mana terlalu banyak darah telah tumpah. Terutama di kota Aleppo, tempat kejadian pertempuran-pertemputan yang paling mengerikan dalam beberapa pekan terakhir, sangatlah mendesak agar bantuan dan dukungan terjamin untuk rakyat sipil yang kepayahan, dengan menghormati hukum kemanusiaan. Sudah saatnya senjata-senjata dienyahkan selamanya, dan masyarakat internasional secara aktif mencari sebuah penyelesaian yang dirundingkan, sehingga hidup berdampingan sipil dapat dipulihkan di negara tersebut.
Perdamaian bagi wanita dan pria Tanah Suci tercinta, tanah yang dipilih dan disukai oleh Allah. Semoga Israel dan Palestina memiliki keberanian dan tekad untuk menulis sebuah halaman sejarah yang baru, di mana kebencian dan balas dendam memberi jalan kepada keinginan untuk membangun bersama-sama sebuah masa depan saling pengertian dan keselarasan bersama. Semoga Irak, Libya dan Yaman - di mana rakyat mereka menderita perang dan kebrutalan terorisme - dapat sekali lagi menemukan kesatuan dan kerukunan.
Perdamaian bagi pria dan wanita di berbagai bagian Afrika, terutama di Nigeria, di mana terorisme fundamentalis mengeksploitasi bahkan anak-anak untuk melanggengkan perasaan ketakutan dan kematian. Perdamaian di Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo, sehingga perpecahan-perpecahan dapat disembuhkan dan semua orang yang berkehendak baik dapat mengusahakan jalan pembangunan dan berbagi, lebih memilih budaya dialog ketimbang pola pikir perseteruan.
Perdamaian bagi wanita dan pria yang sampai hari ini menderita akibat-akibat perseteruan di Ukraina Timur, di mana ada kebutuhan mendesak terhadap sebuah keinginan bersama untuk membawa bantuan bagi penduduk sipil dan mengamalkan komitmen yang telah diambil.
Kita sangat memohonkan keselarasan bagi rakyat Kolombia yang terkasih, yang berusaha memulai jalan dialog dan pendamaian yang baru dan teguh. Semoga keteguhan seperti juga memotivasi negara Venezuela tercinta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri ketegangan-ketegangan saat ini, serta bersama-sama membangun sebuah masa depan harapan bagi seluruh penduduk.
Perdamaian bagi semua orang yang, di berbagai daerah-daerah, sedang mengalami penderitaan karena bahaya-bahaya yang terus menerus dan ketidakadilan yang langgeng. Semoga Myanmar memperkuat upaya-upayanya untuk mempromosikan hidup berdampingan yang penuh kedamaian dan, dengan bantuan masyarakat internasional, memberikan perlindungan dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan bagi semua orang yang sungguh-sungguh dan sangat membutuhkannya. Semoga semenanjung Korea melihat ketegangan-ketegangan tersebut dialami dengan diatasi dalam sebuah semangat kerjasama yang diperbarui.
Perdamaian bagi mereka yang telah kehilangan orang terkasih mereka sebagai akibat tindakan-tindakan brutal terorisme, dan bagi mereka yang telah menaburkan ketakutan dan kematian ke dalam hati begitu banyak negara dan kota.
Perdamaian - bukan sekedar kata, tetapi sebuah perdamaian yang nyata dan berwujud - bagi saudara dan saudari kita yang terbuang dan terlantar, bagi mereka yang menderita kelaparan dan bagi seluruh korban kekerasan. Perdamaian bagi orang-orang buangan, para migran dan para pengungsi, bagi semua orang yang di zaman kita takluk pada perdagangan manusia. Perdamaian bagi orang-orang yang menderita oleh karena ambisi-ambisi ekonomi segelintir orang, oleh karena ketamakan dan penyembahan berhala akan uang belaka, yang mengarah kepada perbudakan. Perdamaian bagi mereka yang terkena dampak kerusuhan sosial dan ekonomi, dan bagi mereka yang menanggung akibat-akibat gempa bumi atau bencana-bencana alam lainnya.
Perdamaian bagi anak-anak, pada hari istimewa ini yang padanya Allah menjadi seorang anak, terutama mereka yang terampas sukacita masa kanak-kanaknya oleh karena kelaparan, perang atau keegoisan orang-orang dewasa.
Perdamaian di bumi bagi pria dan wanita yang berkendak baik, yang bekerja dengan tenang dan sabar setiap hari, dalam keluarga-keluarga mereka dan dalam masyarakat, untuk membangun sebuah dunia yang lebih manusiawi dan adil, yang ditopang oleh keyakinan bahwa hanya dengan perdamaian ada kemungkinan akan sebuah masa depan yang lebih sejahtera untuk semua orang.
Saudara dan saudari terkasih,
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita" : Ia adalah "Raja Damai". Marilah kita menyambut-Nya!
[Setelah berkat "Urbi et Orbi"]
Bagi Anda, saudara dan saudari terkasih, yang telah berkumpul di Lapangan (Santo Petrus) ini dari setiap bagian dunia, dan bagi orang-orang di berbagai negara yang tertaut dengan kita melalui radio, televisi dan alat-alat komunikasi lainnya, saya menyampaikan salam saya.
Pada hari sukacita ini, kita semua dipanggil untuk merenungkan Kanak-kanak Yesus, yang sekali lagi memberikan harapan bagi setiap orang di muka bumi. Oleh kasih karunia-Nya, marilah kita dengan suara-suara kita dan tindakan-tindakan kita memberikan kesaksian terhadap kesetiakawanan dan perdamaian. Selamat Natal semuanya!