Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT 6 Januari 2018 : TENTANG HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini, Hari Raya Penampakan Tuhan, Injil menyajikan tiga sikap yang dengannya kedatangan Yesus dan pengejawantahannya ke dunia diterima: mencari dengan seksama, tidak peduli, takut.

Para Majus tidak ragu untuk berangkat mencari Mesias. Ketika mereka sampai di Yerusalem mereka bertanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia". Mereka telah melakukan perjalanan jauh dan sekarang mereka melakukan pencarian dengan seksama untuk menemukan di mana Raja yang baru lahir dapat ditemukan. Di Yerusalem mereka menyimpang kepada Raja Herodes, yang memintai keterangan para imam kepala dan para ahli Taurat di mana Mesias akan dilahirkan.

Pencarian seksama dari para Majus ini kontras dengan ketidakpedulian para imam kepala dan para ahli Taurat. Mereka mengetahui Kitab Suci dan dapat memberikan jawaban yang benar mengenai tempat kelahiran-Nya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi", tetapi mereka tidak perlu bersusah payah pergi dan mengunjungi Mesias. Betlehem hanya beberapa kilometer jauhnya, tetapi mereka tidak bergerak.

Yang lebih negatif lagi adalah sikap Herodes : ia takut bahwa Anak itu akan mengambil alih kekuasaannya. Ia memanggil para Majus dan meminta mereka memberitahukan kepadanya bilamana bintang itu menampakkan diri kepada mereka, lalu ia menyuruh mereka ke Betlehem dengan mengatakan: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia". Pada kenyataannya, Herodes ingin tahu di mana anak itu, bukan untuk menyembahnya, tetapi untuk mengenyahkan Dia, karena ia menganggap-Nya sebagai saingan. Lihatlah betapa ketakutan menimbulkan kemunafikan. Orang-orang munafik sesungguhnya seperti mereka karena mereka memiliki ketakutan di dalam hati mereka.

Inilah tiga sikap yang kita temukan dalam Injil: mencari dengan seksama, tidak peduli, takut. Dan kita juga harus memilih mana dari ketiga sikap tersebut yang akan diambil.

Keegoisan dapat membawa kita untuk memikirkan kedatangan Yesus dalam hidup kita sebagai ancaman. Jadi kita berusaha menekan atau membungkam pesan Yesus. Ketika kita mengikuti ambisi manusia, sudut pandang yang paling nyaman, kecenderungan jahat, kita menganggap Yesus sebagai penghalang.

Di sisi lain, godaan ketidakpedulian selalu hadir. Bahkan jika kita tahu bahwa Yesus adalah Juruselamat, kita lebih memilih untuk hidup seolah-olah bukan Dia: alih-alih bertalian erat dengan iman kristiani kita, kita mengikuti aturan-aturan dunia, yang cenderung untuk memenuhi kecondongan kita terhadap kesombongan, kehausan kita akan kekuasaan dan uang.

Malahan, kita dipanggil untuk mengikuti teladan para Majus : mencari dengan seksama, siap untuk pergi keluar dengan cara kita untuk bertemu dengan Yesus dalam kehidupan kita. Mencari Dia untuk menyembahnya, untuk mengenali bahwa Dialah Tuhan kita, Dia yang menunjukkan jalan yang benar untuk diikuti. Jika kita memiliki sikap ini, Yesus benar-benar menyelamatkan kita, dan kita dapat menjalani kehidupan yang indah, kita dapat bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih kepada Allah dan saudara-saudari kita.

Kita memohon pengantaraan Bunda Maria, bintang peziarahan umat manusia pada masanya. Dengan pertolongan keibuannya, semoga setiap orang menemukan Kristus, Sang Terang Kebenaran, dan semoga dunia berjalan maju di sepanjang jalan keadilan dan kedamaian.

[Setelah pendarasan doa Malaikat Tuhan]

Saudara dan saudari terkasih

Beberapa Gereja Timur, Katolik dan Ortodoks merayakan Natal pada saat ini. Saya menyapa terutama umat Gereja Ortodoks Koptik dan saudara saya Tawadros yang kepadanya saya mengucapkan selamat atas peristiwa yang menggembirakan peresmian Katedral baru di Kairo. Saya menyampaikan keinginan saya yang terbaik untuk seluruh Gereja ini: semoga perayaan yang penuh sukacita ini menjadi sumber semangat rohani dan persekutuan yang baru di antara kita semua umat kristiani, yang mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Hari Raya Penampakan Tuhan menandai Hari Misioner Orang Muda, yang tahun ini mengundang para misionaris muda untuk menjadikan pandangan Yesus pandangan mereka, sehingga pandangan itu dapat membimbing komitmen mereka terhadap doa, persaudaraan dan berbagi dengan orang-orang muda seusia mereka yang membutuhkan.

Saya menyampaikan salam ramah kepada kalian semua, para peziarah perorangan, keluarga-keluarga, kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga paroki, yang datang dari Italia dan berbagai negara. Secara khusus, saya menyapa umat Lavello dan umat San Martino di Rio, Suster Santo Yosef dari Penampakan, dan para calon penerima Sakramen Krisma dari Bonate Sotto dan Romano di Lombardia.

Sebuah sajian terutama parade sejarah-cerita rakyat yang menggalakkan nilai-nilai Penampakkan Tuhan dan yang tahun ini didedikasikan untuk wilayah Pegunungan Prenestini. Saya juga ingin menyebutkan prosesi para Majus yang berlangsung di berbagai tempat di Polandia dan melihat keikutsertaan besar keluarga-keluarga dan lembaga-lembaga.

Saya mengucapkan selamat hari raya. Tolong jangan lupa untuk mendoakan saya. Selamat menikmati makan siang dan selamat tinggal!