Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 4 Desember 2019 : TENTANG KISAH PARA RASUL (20:32-35) - BAGIAN 16


Saudara-saudari yang terkasih, selamat pagi!

Perjalanan Injil berlanjut tanpa jeda dalam Kisah Para Rasul, dan perjalanan tersebut melintasi kota Efesus mengejawantahkan segenap ruang lingkup keselamatannya. Syukur kepada Paulus, sekitar dua belas orang menerima Pembaptisan dalam nama Yesus dan mengalami pencurahan Roh Kudus, yang memperbaharui diri mereka (bdk. Kis 19:1-7). Kemudian, beberapa mukjizat terjadi melalui Rasul Paulus : orang-orang sakit disembuhkan dan orang-orang yang kerasukan roh-roh jahat dibebaskan (bdk. Kis 19:11-12). Ini terjadi karena murid itu seperti Gurunya (bdk. Luk 6:40) dan menjadikan-Nya hadir dengan menyampaikan kepada saudara seiman kehidupan baru yang telah ia terima daripada-Nya.


Kuasa Allah, yang tiba-tiba berkobar di Efesus, membuka kedok mereka yang ingin menggunakan nama Yesus untuk melakukan pengusiran roh jahat tetapi tanpa memiliki wewenang rohani untuk melakukannya (bdk. Kis 19:13-17), dan mengungkapkan kelemahan ilmu jampi, yang ditinggalkan oleh sejumlah besar orang yang memilih Kristus dan meninggalkan ilmu jampi tersebut (bdk. Kis 19:18-19). Pembalikan yang nyata untuk sebuah kota seperti Efesus, yang merupakan pusat terkenal praktek jampi! Lukas dengan demikian menekankan ketidakcocokan antara iman kepada Kristus dan jampi. Jika kamu memilih Kristus, kamu tidak dapat mengambil jalan lain dengan menjadi seorang tukang jampi : iman adalah bebas mempercayakan diri pada tangan Allah yang dapat diandalkan, yang menjadikan diri-Nya dikenal bukan melalui praktik gaib tetapi melalui pewahyuan dan dengan kasih yang cuma-cuma. Mungkin beberapa dari kamu akan berkata kepada saya : "Ah, ya, perkara jampi ini adalah sesuatu yang kuno : dewasa ini, hal ini tidak terjadi dalam peradaban kristiani". Tetapi, hati-hati! Saya bertanya kepadamu : berapa banyak dari kamu pergi untuk terlibat dalam kartu tarot, berapa banyak dari kamu pergi ke peramal untuk dibaca tanganmu atau dibacakan kartumu. Dan terhadap pertanyaan : "Jika kamu percaya kepada Yesus Kristus, tetapi mengapa kamu pergi ke tukang jampi, kepada peramal, kepada semua orang ini?" Jawabannya : "Saya percaya kepada Yesus Kristus tetapi untuk keberuntungan saya juga pergi kepada mereka". Tolong, jampi tidak kristiani! Hal-hal yang dilakukan untuk mengilahikan masa depan atau mengilahikan begitu banyak hal atau mengubah situasi kehidupan ini, tidak kristiani. Rahmat Kristus mengantar kamu semua : berdoa dan percayakan dirimu kepada Tuhan.

Penyebaran Injil di Efesus menghancurkan perdagangan perajin perak - masalah lain -, yang membuat patung dewi Artemis dan pengultusan dewi ini (bdk. Kis 19:23-28).

Paulus kemudian meninggalkan Efesus langsung menuju Yerusalem dan tiba di Miletus (bdk. Kis 20:1-6). Di sini ia memerintahkan memanggil para penatua Gereja Efesus - para penatua jemaat : mereka akan menjadi para imam - untuk menyerahkan kiriman "pastoral" (Kis 20:17-35). Kita berada pada tahap akhir dari pelayanan kerasulan Paulus dan Lukas memberi kita khotbah perpisahannya, semacam wasiat rohani yang disampaikan olehnya kepada mereka yang, setelah kepergiannya, harus membimbing jemaat Efesus. Dan inilah salah satu perikop yang paling indah dari Kitab Kisah Para Rasul : Saya menyarankanmu untuk mengambil Perjanjian Baru hari ini, Kitab Suci, Bab 20 dan membaca Paulus undur diri dari para penatua Efesus - dan ia melakukannya di Miletus. Inilah cara untuk memahami bagaimana para Rasul undur diri dan juga bagaimana para penatua dewasa ini harus undur diri, dan juga bagaimana segenap umat kristiani harus undur diri. Itu adalah sebuah perikop yang paling indah.

Pada bagian nasehat, Paulus mendorong para pemimpin jemaat yang ia tahu ia sedang lihat untuk terakhir kalinya. Dan apa yang ia katakan kepada mereka? "Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan”. Inilah pekerjaan seorang gembala : berjaga-jaga, menjaga dirinya dan kawanan domba. Gembala harus berjaga-jaga, pastor paroki harus berjaga-jaga, waspada, para imam harus berjaga, para uskup dan Paus harus berjaga-jaga. Mereka harus berjaga-jaga untuk menjaga kawanan domba, dan juga menjaga diri mereka, memeriksa hati nurani mereka dan melihat bagaimana tugas untuk berjaga-jaga ini dipenuhi. “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Putra-Nya sendiri" (Kis 20:28), demikian kata Santo Paulus. Diminta kepada para uskup adalah sebisa mungkin dekat dengan kawanan domba, yang ditebus dengan darah Kristus yang berharga, dan tepat waktu dalam membelanya dari "serigala-serigala" (ayat 29). Para uskup harus sangat dekat dengan umat, membela mereka; mereka tidak boleh terpisah dari umat. Setelah mempercayakan tugas ini kepada para pemimpin Efesus, Paulus menempatkan mereka di tangan Allah dan menyerahkan mereka "kepada sabda kasih karunia-Nya" (ayat 32), meragikan segenap pertumbuhan dan jalan kekudusan dalam Gereja, mengundang mereka untuk bekerja dengan tangan mereka, seperti dia, agar tidak menjadi beban bagi orang lain, membantu orang-orang yang lemah dan mengalami bahwa "lebih berbahagia memberi dari pada menerima" (ayat 35).

Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita mohon kepada Tuhan untuk memperbaharui di dalam diri kita kasih bagi Gereja dan simpanan iman yang ia jaga, dan membuat kita semua bertanggung jawab bersama dalam menjaga kawanan domba, mendukung para gembala dalam doa, sehingga mereka mengejawantahkan ketegasan dan kelembutan Sang Gembala Ilahi.

[Sambutan dalam bahasa Italia]

Sambutan hangat tertuju kepada para peziarah berbahasa Italia. Secara khusus, saya menyapa para guru besar Seminari-seminari Wilayah Misi, yang sedang ambil bagian dalam kursus yang diselenggarakan oleh Kongregasi untuk Penginjilan Bangsa-Bangsa; dan kelompok-kelompok paroki. Saya menyambut, terutama, para peserta dalam Sidang Umum Nasional Federasi Italia untuk Kegiatan Pendidikan; para remaja Calusco d'Adda; Pusat Lansia Galatone; dan Para Pengibar Bendera Dan Musisi Kota Foligno. Akhirnya, saya menyapa kaum muda, kaum tua, orang-orang sakit dan para pengantin baru. Hari Jumat depan adalah Peringatan Santo Nikolas dari Bari. Marilah kita meneladan kebajikannya, belajar untuk mendahulukan amal yang merupakan kebutuhan yang terbesar, mencari di dalam dirinya wajah Allah yang menjadikan diri-Nya manusia.

[Ringkasan dalam bahasa Inggris yang disampaikan oleh seorang penutur]

Saudara-saudari yang terkasih :

Dalam katekese kita tentang Kisah Para Rasul, kita sekarang melihat Kabar Baik diberitakan di Efesus, di mana Paulus melakukan banyak keajaiban : menyembuhkan orang-orang sakit dan membebaskan orang-orang yang dirasuki oleh roh-roh jahat. Di sini, di sebuah kota di mana praktek jampi tersebar luas, Paulus memberitakan keselamatan yang dibawa oleh iman kepada Tuhan Yesus. Dalam perjalanannya kembali ke Yerusalem, Paulus berhenti di Miletus dan mengutus para penatua gereja Efesus. Ia mendorong mereka, yang akan membimbing jemaat setelah kepergiannya, untuk berjaga-jaga terhadap guru-guru ajaran palsu, membimbing kawanan domba yang dipercayakan pada pemeliharaan mereka di jalan kekudusan, serta menunjukkan kemurahan hati dan kepedulian terhadap orang-orang miskin. Sahabat-sahabat yang terkasih, marilah kita berdoa agar di setiap zaman Allah sudi mendukung para gembala Gereja dengan iman yang dalam dan semangat untuk pertumbuhan jemaat Kristiani dalam kesetiaan yang penuh sukacita kepada Injil.

Saya menyambut para peziarah dan para pengunjung berbahasa Inggris yang ambil bagian dalam Audiensi hari ini, terutama kelompok-kelompok yang berasal dari Malta, Indonesia, Malaysia, Singapura, Kanada, dan Amerika Serikat. Saya berdoa agar kalian masing-masing, dan keluarga-keluarga kalian, dapat mengalami bahagia Adven, dalam persiapan untuk kedatangan Juruselamat yang baru lahir saat Natal. Semoga Allah memberkati kalian!