Saudara-saudari yang terkasih, selamat siang!
Pesta liturgi hari ini merayakan
salah satu keajaiban kisah keselamatan : Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa
Noda. Meskipun ia diselamatkan oleh Kristus, tetapi dengan cara yang luar
biasa, karena Allah menghendaki bunda Putra-Nya tidak terjamah kesengsaraan
dosa sejak ia dikandung. Jadi, sepanjang hidupnya di dunia, Maria bebas dari
noda dosa, ia adalah "sang penuh rahmat" (Luk 1:28), sebagaimana
malaikat memanggilnya. Ia diistimewakan oleh tindakan tunggal Roh Kudus agar
senantiasa tetap dalam hubungan yang sempurna dengan Putranya, Yesus. Malahan,
ia adalah murid Yesus : bunda dan murid-Nya. Tetapi tidak ada dosa dalam
dirinya.
Dalam madah yang sangat indah yang
membuka surat kepada jemaat Efesus (lihat 1:3-6,11-12), Santo Paulus membuat
kita memahami bahwa setiap manusia diciptakan oleh Allah untuk kepenuhan
kekudusan, untuk keindahan yang dikenakan Bunda Maria sejak awal. Tujuan
panggilan kita tersebut juga merupakan rahmat Allah bagi kita, yang karenanya,
Rasul Paulus mengatakan bahwa Ia “telah memilih kita sebelum dunia dijadikan,
supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (ayat 4); Ia menentukan kita
(lihat ayat 5), di dalam Kristus untuk benar-benar bebas dari dosa suatu hari
nanti. Dan ini adalah rahmat, bersifat cuma-cuma, karunia Allah.
Dan apa yang dimiliki Maria sejak
awal, akan kita miliki pada akhirnya, setelah kita melewati “bejana” rahmat
Allah yang memurnikan. Rahmat Allah, yang kita terima dengan setia merupakan apa
yang membukakan pintu surga bagi kita. Tetapi, bahkan orang-orang yang paling
tidak berdosa sekalipun, ditandai oleh dosa asal dan berjuang dengan segenap
kekuatan mereka untuk melawan akibatnya. Mereka melewati “pintu sempit” menuju
kehidupan (lihat Luk 13:24). Dan tahukah kamu siapa orang pertama yang kita
yakini masuk surga? Tahukah kamu siapa? Seorang "penyamun" : salah
seorang dari dua penjahat yang disalibkan bersama Yesus. Dan ia berpaling
kepada Yesus dan berkata : "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja". Dan Ia menjawab : “Sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk 23:42-43). Saudara dan
saudari, rahmat Allah ditawarkan kepada semua orang; dan banyak orang yang
paling hina di bumi ini akan menjadi orang pertama berada di surga (lihat Mrk
10:31).
Tetapi berhati-hatilah. Tidak ada
gunanya pintar - terus-menerus menunda evaluasi yang sungguh-sungguh atas
kehidupan kita, mengambil keuntungan dari kesabaran Tuhan. Ia sabar. Ia menanti
kita, Ia senantiasa siap memberikan rahmat kepada kita. Kita mungkin bisa
menipu orang-orang, tetapi tidak bisa menipu Allah; Ia mengetahui hati kita
lebih baik daripada diri kita sendiri. Marilah kita memanfaatkan momen saat
ini! Ya, inilah pemahaman umat Kristiani tentang menggapai hari. Tidak
menikmati kehidupan di setiap momen yang berlalu - tidak, ini adalah pemahaman
duniawi. Tetapi menggapai hari ini, mengatakan "tidak" terhadap
kejahatan dan "ya" terhadap Allah, membuka diri kita terhadap
rahmat-Nya, mulai dari sekarang dan seterusnya berhenti memikirkan diri kita
sendiri, menyeret diri kita ke dalam kemunafikan dan menghadapi kenyataan kita
apa adanya - inilah kita apa adanya - menyadari bahwa kita belum mengasihi
Allah dan sesama sebagaimana seharusnya. Dan mengakuinya, inilah awal
perjalanan pertobatan, pertama-tama memohon pengampunan Tuhan dalam Sakramen
Rekonsiliasi, dan kemudian memulihkan kecemaran yang terjadi pada sesama.
Tetapi senantiasa terbuka terhadap rahmat : Tuhan mengetuk pintu kita, Ia
mengetuk hati kita untuk masuk ke dalam persahabatan dengan kita, dalam
persekutuan, memberikan keselamatan kepada kita.
Dan bagi kita, ini adalah jalan untuk
menjadi "kudus dan tak bercela". Keindahan Bunda kita yang tidak bernoda
tiada taranya, tetapi pada saat yang sama menarik kita. Marilah kita memercayakan
diri kita kepada Maria dan mengatakan "tidak" terhadap dosa dan
"ya" terhadap rahmat sekarang juga dan selamanya.
[Setelah pendarasan doa Malaikat
Tuhan]
Saya menyapa kalian semua, umat Roma,
dan para peziarah dari berbagai negara, serta saya menyapa kelompok
“Imakulata”, hari ini, pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda
: mereka luar biasa, mereka senantiasa berada di sini!
Hari ini, anggota Aksi Katolik Italia
memperbarui komitmen mereka terhadap Lembaga. Saya menyampaikan salam kepada
kalian dan mengharapkan yang terbaik untuk kalian. Saya juga berdoa agar
Kristus terbentuk di dalam diri kalian, seperti yang ditulis Santo Paulus, dan
agar kalian menjadi para pengrajin persaudaraan.
Saya menyapa perwakilan kota Rocca di
Papa yang hari ini, menurut tradisi, akan menyalakan bintang Natal di benteng
kota. Semoga terang Kristus senantiasa menerangi komunitas kalian.
Seperti yang kalian ketahui, sore ini
penghormatan tradisional terhadap Yang Dikandung Tanpa Noda di Piazza di Spagna
tidak akan berlangsung, untuk menghindari resiko berkumpulnya massa, seperti
yang ditetapkan oleh otoritas sipil, yang perlu kita patuhi. Tetapi hal ini
tidak menghalangi kita untuk mempersembahkan kepada Bunda kita bunga yang
paling disukainya : doa, penebusan dosa, hati yang terbuka terhadap rahmat.
Meskipun demikian, pagi-pagi sekali,
saya secara pribadi pergi ke Piazza di Spagna dan kemudian ke [Basilika] Santa
Maria Magiore untuk merayakan Misa.
Saya mengucapkan Selamat Hari Raya
Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda kepada semuanya. Dan, tolong jangan
lupa untuk mendoakan saya. Selamat menikmati makan siang, dan sampai jumpu!
_____
(Peter Suriadi - Bogor, 8 Desember 2020)