Saudara dan saudari yang terkasih, selamat pagi!
Saya bersyukur kepada Tuhan atas
kesempatan berada di antaramu pagi ini. Saya telah menantikan saat bersama ini.
Saya berterima kasih kepada Yang Terberkati Patriark Ignace Youssif Younan atas
kata-kata sambutannya, serta Nyonya Doha Sabah Abdallah dan Pastor Ammar Yako
atas kesaksian mereka. Saat saya melihatmu, saya dapat melihat keragaman budaya
dan agama penduduk Qaraqosh, dan ini menunjukkan sesuatu dari keindahan yang
dilestarikan oleh seluruh wilayah ini hingga masa mendatang. Kehadiranmu di
sini adalah pengingat bahwa keindahan bukanlah monokromatik, tetapi bersinar
dalam keragaman dan perbedaan.
Pada saat yang sama, dengan sangat
sedih, kita melihat sekeliling dan melihat tanda-tanda lain, tanda-tanda
kekuatan yang menghancurkan dari kekerasan, kebencian dan peperangan. Berapa
banyak yang telah dirobohkan! Berapa banyak yang perlu dibangun kembali!
Pertemuan kita di sini hari ini menunjukkan bahwa terorisme dan kematian tidak
pernah berakhir. Kata terakhir adalah milik Allah dan Putra-Nya, penakluk dosa
dan maut. Bahkan di tengah kerusakan akibat terorisme dan peperangan, kita
dapat melihat, dengan mata iman, kemenangan kehidupan atas maut. Kamu memiliki
di hadapanmu teladan ayah dan ibumu dalam iman, yang menyembah dan memuji Allah
di tempat ini. Mereka bertahan dengan harapan yang tak tergoyahkan di sepanjang
perjalanan duniawi mereka, percaya kepada Allah yang tidak pernah mengecewakan
dan yang terus-menerus menopang kita dengan rahmat-Nya. Warisan spiritual besar
yang mereka tinggalkan terus hidup di dalam dirimu. Rangkullah warisan ini! Itu
adalah kekuatanmu! Sekarang adalah waktunya untuk membangun kembali dan memulai
kembali, dengan mengandalkan rahmat Allah, yang membimbing takdir semua
individu dan bangsa. Kamu tidak sendirian! Seluruh Gereja dekat denganmu,
dengan doa dan amal nyata. Dan di wilayah ini, begitu banyak orang membukakan
pintu untukmu pada saat dibutuhkan.
Para sahabat, ini saatnya memugar
bukan hanya bangunan tetapi juga ikatan komunitas yang mempersatukan berbagai
komunitas dan keluarga, tua dan muda bersama-sama. Nabi Yoel berkata,
"Maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu
yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan" (bdk. Yl 2:28). Ketika yang tua dan yang muda
bersatu, apa yang terjadi? Mimpi tua bermimpi, mereka memimpikan masa depan
untuk kaum muda. Dan kaum muda dapat mengambil mimpi dan nubuat itu,
menjadikannya kenyataan. Ketika yang tua dan yang muda berkumpul, kita
melestarikan dan meneruskan karunia yang diberikan Allah. Kita memandang
anak-anak kita, mengetahui bahwa mereka akan mewarisi tidak hanya tanah, budaya
dan tradisi, tetapi juga buah-buah iman yang hidup yang merupakan berkat Allah
atas tanah ini. Jadi saya mendorongmu : jangan melupakan siapa dirimu dan dari
mana asalmu! Jangan lupakan ikatan yang mempertahankanmu bersama-sama! Jangan
lupa untuk melestarikan akarnya!
Tentunya akan ada saat-saat di mana
iman bisa goyah, ketika seolah-olah Allah tidak melihat atau bertindak. Ini
benar bagimu di hari-hari tergelap peperangan, dan juga berlaku di hari-hari
krisis kesehatan global dan ketidakamanan yang luar biasa ini. Pada saat-saat
seperti ini, ingatlah bahwa Yesus ada di sampingmu. Jangan berhenti bermimpi!
Jangan menyerah! Jangan kehilangan harapan! Dari surga orang-orang kudus
menjaga kita. Marilah kita berdoa kepada mereka dan jangan pernah bosan
memohonkan pengantaraan mereka. Ada juga orang kudus pintu sebelah "yang
hidup dekat dengan kita, mencerminkan ke hadiran Allah" (Gaudete et Exsultate,
7). Tanah ini memiliki banyak orang kudus pintu sebelah, karena merupakan tanah
dari banyak orang kudus. Biarkan mereka menyertaimu menuju masa depan yang
lebih baik, masa depan harapan.
Satu hal yang dikatakan Doha sangat
menyentuh saya. Ia mengatakan bahwa pengampunan dibutuhkan dari pihak mereka
yang selamat dari serangan teroris. Pengampunan; itulah kata kuncinya.
Pengampunan diperlukan untuk tetap berada dalam kasih, untuk tetap kristiani.
Jalan menuju pemulihan penuh mungkin masih panjang, tetapi saya mohon, jangan
berkecil hati. Selain kemampuan untuk mengampuni, juga dibutuhkan keberanian
untuk tidak menyerah. Saya tahu ini sangat sulit. Tetapi kitq percaya bahwa
Allah bisa membawa perdamaian ke negeri ini. Kita percaya kepada-Nya dan, bersama
dengan semua orang yang berkehendak baik, kita mengatakan "tidak"
terhadap terorisme dan manipulasi agama.
Pastor Ammar, mengingat semua yang
terjadi selama serangan teroris dan peperangan, kamu bersyukur kepada Tuhan
yang selalu memenuhi dirimu dengan sukacita, di saat-saat baik maupun buruk,
dalam sakit maupun sehat. Rasa syukur lahir dan tumbuh saat kita mengingat
karunia dan janji Allah. Kenangan masa lalu membentuk masa kini dan menuntun
kita maju ke masa depan.
Setiap saat, marilah kita bersyukur
kepada Allah atas kasih karunia-Nya dan memohon kepada-Nya untuk memberikan
perdamaian, pengampunan dan persaudaraan di negeri ini dan rakyatnya. Marilah
tanpa lelah kita mendoakan pertobatan hati dan kemenangan budaya hidup,
rekonsiliasi dan kasih persaudaraan di antara semua manusia, dengan menghormati
perbedaan dan beragam tradisi keagamaan, dalam upaya membangun masa depan
persatuan dan kerjasama antara semua orang yang berkehendak baik. Kasih
persaudaraan yang mengakui “nilai-nilai dasar kemanusiaan kita bersama,
nilai-nilai yang di dalam namanya kita dapat dan harus bekerjasama, membangun
dan berdialog, mengampuni dan bertumbuh” (Fratelli Tutti, 283).
Ketika saya tiba di helikopter, saya
melihat patung Maria di Gereja Imakulata ini. Kepadanya saya mempercayakan
kelahiran kembali kota ini. Bunda Maria tidak hanya melindungi kita dari tempat
tinggi, tetapi turun kepada kita dengan kasih seorang Ibu. Di sini gambarnya
telah bertemu dengan penganiayaan dan penghinaan, namun wajah Bunda Allah terus
memandang kita dengan kasih. Karena itulah yang dilakukan para ibu : mereka
menghibur, mereka melipur lara dan mereka memberikan kehidupan. Saya ingin
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua ibu dan wanita di negeri ini,
para wanita pemberani yang terus memberikan kehidupan, terlepas dari kesalahan
dan penderitaan. Semoga para wanita dihormati dan dilindungi! Semoga mereka
dihormati dan diberi kesempatan!
Dan sekarang, marilah kita berdoa
bersama kepada Bunda kita, memohon pengantaraannya untuk kebutuhan dan rencana
masa depanmu. Saya menempatkan kamu semua di bawah pengantaraannya. Dan saya
mohon, jangan lupa untuk mendoakan saya.
_____
(Peter Suriadi - Bogor, 7 Maret 2021)