Ekaristi berarti “ucapan syukur” dan
di akhir perayaan ini, yang mengakhiri Kongres Ekaristi dan kunjungan saya ke
Budapest, dari lubuk hati saya ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih
kepada keluarga besar umat Kristiani Hungaria, yang ingin saya rangkul dalam ritusnya,
dalam sejarahnya, dalam saudara dan saudarinya yang beragama Katolik dan dalam
pengakuan-pengakuan iman lainnya, semuanya menuju kesatuan penuh. Dalam hal
ini, dengan hormat saya menyapa Patriark Bartholomew, seorang saudara yang
menghormati kita dengan kehadirannya. Terima kasih, khususnya, kepada
saudara-saudaraku para Uskup yang terkasih, kepada para imam, para pelaku hidup
bakti, dan kepada kamu semua, umat beriman yang terkasih! Terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada mereka yang bekerja keras untuk melaksanakan Kongres
Ekaristi dan hari ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada otoritas sipil dan keagamaan yang menyambut saya, saya ingin mengucapkan
köszönöm [terima kasih] : terima kasih, rakyat Hungaria. Madah yang
mengiringi Kongres Ekaristi menyapamu demikian : "Selama seribu tahun
salib adalah pilar keselamatanmu, bahkan sekarang semoga bagimu tanda Kristus
menjadi janji masa depan yang lebih baik". Saya mengharapkan hal ini terhadapmu,
semoga salib menjembatani masa lalu dan masa depanmu! Rasa keagamaan adalah
urat nadi bangsa ini, begitu melekat pada akarnya. Tetapi salib, yang
dipancangkan di tanah, selain mengundang kita untuk berakar dengan baik,
mengangkat dan mengulurkan tangannya ke arah semua orang : salib menasihati
kita untuk menjaga akar kita tetap teguh, tetapi tanpa pengkubuan; menarik dari
sumber, membuka diri terhadap dahaga masa kita. Saya mengharapkan kamu seperti
ini : membumi dan terbuka, membumi dan penuh hormat. Isten eltessen! [Allah
memberkatimu!] "Salib Perutusan" adalah lambang Kongres ini : semoga
salib menuntunmu untuk mewartakan dengan hidupmu Injil yang membebaskan dari
kelembutan Allah yang tak terbatas untuk setiap orang. Dalam paceklik kasih
dewasa ini, salib adalah gizi yang ditunggu manusia.
Hari ini, tidak jauh dari sini, di
Warsawa, dua orang saksi Injil dinyatakan sebagai beato dan beata : Stefan
Kardinal Wyszyński dan Elisabetta Czacka, pendiri tarekat Suster-suster
Fransiskan Pelayan Salib. Dua tokoh yang sangat mengenal salib : Sang pembesar
Gereja Polandia, ditangkap dan diasingkan, selalu menjadi gembala yang
pemberani seturut hati Kristus, pemberita kebebasan dan martabat manusia;
Suster Elizabeth, yang kehilangan penglihatannya saat masih sangat muda,
mengabdikan seluruh hidupnya untuk membantu orang buta. Teladan dari sang beato
dan beata baru merangsang kita untuk mengubah kegelapan menjadi terang dengan
kekuatan cinta.
Akhirnya kita berdoa Malaikat Tuhan,
pada hari kita memuliakan nama Santa Maria. Di zaman dahulu, untuk menaruh
hormat, kamu orang Hungaria tidak mengucapkan nama Maria, tetapi memanggilnya
dengan gelar kehormatan yang digunakan untuk ratu. Semoga "Ratu Yang
Terberkati, pelindungmu sejak dahulu" menyertai dan memberkatimu! Berkat
saya, dari kota besar ini, ingin menjangkau semua orang, terutama anak-anak dan
kaum muda, kaum tua dan orang-orang sakit, orang-orang miskin dan orang-orang
yang terpinggirkan. Bersamamu dan kepadamu saya ucapkan : Isten, áldd meg a
magyart! [Allah memberkati rakyat Hungaria!]
_____
(Peter Suriadi - Bogor, 13 September 2021)