Saudara dan saudari terkasih,
Setelah merefleksikan sosok ibu dan ayah, dalam katekese tentang keluarga ini saya ingin berbicara tentang anak atau, lebih baik, anak-anak. Saya mengambil isyarat saya dari sebuah gambaran yang indah dari Yesaya. Sang Nabi menulis : "anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati" (60:4-5a). Ini adalah sebuah gambaran yang indah dari kebahagiaan yang diwujudkan dalam reuni para orang tua dan anak-anak, yang berjalan bersama menuju sebuah masa depan kebebasan dan perdamaian, setelah waktu yang lama perampasan serta pemisahan, ketika orang-orang Ibrani menemukan diri mereka jauh dari tanah air mereka.
Setelah merefleksikan sosok ibu dan ayah, dalam katekese tentang keluarga ini saya ingin berbicara tentang anak atau, lebih baik, anak-anak. Saya mengambil isyarat saya dari sebuah gambaran yang indah dari Yesaya. Sang Nabi menulis : "anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati" (60:4-5a). Ini adalah sebuah gambaran yang indah dari kebahagiaan yang diwujudkan dalam reuni para orang tua dan anak-anak, yang berjalan bersama menuju sebuah masa depan kebebasan dan perdamaian, setelah waktu yang lama perampasan serta pemisahan, ketika orang-orang Ibrani menemukan diri mereka jauh dari tanah air mereka.