Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS PADA DOA MALAIKAT TUHAN 26 JULI 2013

Berikut adalah wejangan yang disampaikan oleh Bapa Suci di kediaman Uskup Agung Rio de Janeiro pada Doa Malaikat Tuhan pada Pesta Santo Yoakim dan Santa Ana, orangtua Bunda Allah serta kakek dan nenek Yesus. Hari tersebut juga merupakan Hari Kakek Nenek di Brasil dan seluruh dunia.

***********************************

Saudara dan saudari terkasih,
Sahabat-sahabat terkasih,

Saya bersyukur kepada Penyelenggaraan Ilahi karena membawa saya ke sini ke kota Santo Sebastian Rio de Janeiro. Saya menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Uskup Agung Orani Tempesta dan Anda masing-masing untuk sambutan hangat Anda, yang menunjukkan kasih sayang Anda untuk Penerus Santo Petrus. Saya akan berbahagia jika kunjungan saya ke kota ini adalah untuk memperbaharui, dalam pribadi Anda masing-masing, kasih Anda bagi Kristus dan Gereja-Nya serta sukacita Anda dalam menjadi satu bersama Dia, milik Gereja dan berkomitmen untuk memberikan suatu kesaksian yang hidup bagi iman.

Doa Malaikat Tuhan adalah suatu ungkapan iman yang dikenal luas dan indah. Doa tersebut adalah doa yang sederhana, yang didaraskan pada tiga waktu tertentu sepanjang hari. Dengan demikian menyela irama kegiatan sehari-hari: di pagi hari, pada tengah hari, dan saat matahari terbenam. Tetapi doa tersebut adalah doa yang penting. Saya mendorong Anda masing-masing untuk mendaraskannya, bersama dengan Salam Maria. Hal ini mengingatkan kita akan sebuah peristiwa bercahaya yang mengubah sejarah: Penjelmaan, saat ketika Putra Allah menjadi manusia dalam diri Yesus dari Nazaret.

Hari ini Gereja merayakan orangtua Santa Perawan Maria, kakek-nenek dari Yesus, Santo Yoakim dan Santa Ana. Di rumah mereka, Maria datang ke dunia, disertai dengan misteri Dikandung Tanpa Dosa yang luar biasa. Maria dibesarkan di rumah Yoakim dan Ana, ia dikelilingi oleh kasih dan iman mereka: di rumah mereka ia belajar untuk mendengarkan Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya. Santo Yoakim dan Santa Ana adalah bagian dari rantai panjang orang-orang yang telah meneruskan kasih mereka kepada Allah, mengungkapkan dalam kehangatan dan kasih kehidupan keluarga, menurunkan kepada Maria, yang menerima Putra Allah dalam rahimnya dan yang memberikan Dia kepada dunia, kepada kita. Betapa berharganya keluarga sebagai tempat istimewa untuk penerusan iman! Berbicara tentang kehidupan keluarga, saya ingin mengatakan satu hal: hari ini, sebagaimana Brasil dan Gereja di seluruh dunia merayakan pesta Santo Yoakim dan Santa Ana ini, Hari Kakek Nenek juga sedang dirayakan. Betapa pentingnya kakek dan nenek bagi kehidupan keluarga, karena meneruskan warisan kemanusiaan dan kerohanian yang begitu penting bagi masing-masing dan setiap masyarakat! Betapa pentingnya memiliki pertukaran dan dialog antargenerasi, terutama dalam konteks keluarga. Dokumen Aparecida mengatakan, "Anak-anak dan kaum tua membangun masa depan masyarakat: anak-anak karena mereka memimpin sejarah ke depan, kaum tua karena mereka meneruskan pengalaman dan kebijaksanaan hidup mereka" (No. 447). Hubungan ini dan dialog antargenerasi ini adalah harta yang harus dipertahankan dan diperkuat! Dalam Hari Orang Muda Sedunia, orang-orang muda ingin mengakui dan menghormati kakek nenek mereka. Orang-orang muda memberi hormat kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan orang-orang muda berterima kasih kepada mereka karena kesaksian kebijaksanaan mereka yang berkelanjutan.

Dan sekarang, di lapangan ini, di semua jalan-jalan di sekitarnya, dan di rumah-rumah itu yang sedang mengalami saat doa ini bersama kita, kita merasa bagaikan satu keluarga besar, dan kita berpaling kepada Maria, agar ia dapat melindungi keluarga kita dan menjadikan mereka tempat iman dan kasih yang di dalamnya kehadiran Yesus Putranya dirasakan.