Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 25 AGUSTUS 2013

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi.

Injil hari ini (Luk 13:22-30) mengajak kita untuk merenungkan tema keselamatan. Yesus sedang menanjak dari Galilea ke kota Yerusalem, dan sepanjang jalan, kata Santo Lukas Sang Penginjil, seseorang bertanya kepada-Nya, "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" (13:23). Yesus tidak menjawab pertanyaan tersebut secara langsung: tidaklah penting mengetahui berapa banyak yang diselamatkan, tetapi lebih penting mengetahui apa jalan keselamatan. Maka Yesus menanggapi pertanyaan itu dengan mengatakan, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat" (ayat 24). Apakah yang Yesus maksudkan? Pintu apakah yang kita masuki? Dan mengapa Yesus berbicara tentang pintu yang sesak?

Gambaran pintu berulang beberapa kali dalam Injil dan mengingatkan akan rumah dan kediaman, di mana kita menemukan keselamatan, kasih dan kehangatan. Yesus mengatakan kepada kita bahwa ada sebuah pintu yang memungkinkan kita masuk ke dalam keluarga Allah, ke dalam kehangatan rumah Allah, kehangatan persekutuan dengan-Nya. Pintu ini adalah Yesus sendiri (bdk. Yoh 10:9). Dia adalah pintu. Dia adalah pintu gerbang menuju keselamatan. Dia menuntun kita kepada Bapa. Dan pintu yang adalah Yesus tidak pernah tertutup, pintu ini tidak pernah tertutup, selalu terbuka dan terbuka untuk semua orang, tanpa pembedaan, tanpa pengecualian, tanpa hak istimewa. Karena, Anda tahu, Yesus tidak mengecualikan siapa pun. Beberapa dari Anda mungkin berkata, "Tetapi Bapa, pasti saya tidak termasuk, karena saya seorang pendosa besar. Saya telah melakukan begitu banyak hal dalam hidup saya". Tidak, Anda tidak dikecualikan! Justru karena alasan itu Anda dipilih, karena Yesus memilih orang berdosa, selalu, untuk mengampuninya, untuk mengasihinya. Yesus sedang menunggu Anda, merangkul Anda, mengampuni Anda. Jangan takut: Dia sedang menunggu Anda. Bersemangatlah, miliki keberanian untuk masuk melalui pintu-Nya. Semua diundang untuk melewati pintu ini, untuk melewati pintu iman, untuk masuk ke dalam hidup-Nya, dan untuk memperkenan-Nya masuk ke dalam hidup kita, karena Dia mengubahnya, memperbaharuinya, karunia sukacita penuh dan abadi.

Dewasa ini kita melewati banyak pintu yang mengundang kita masuk, yang menjanjikan suatu kebahagiaan yang kemudian akhirnya kita sadari cuma sesaat, yang merupakan sebuah akhir dalam dirinya dan tidak memiliki masa depan. Tetapi saya bertanya: pintu mana ysng ingin kita masuki? Dan siapa yang kita inginkan untuk melewati pintu kehidupan kita? Saya ingin mengatakan dengan tegas: jangan takut untuk melewati pintu iman dalam Yesus, biarkan Dia semakin masuk ke dalam kehidupan kita, pergi keluar dari keegoisan kita, ketertutupan diri kita, ketidakpedulian kita terhadap orang lain. Karena Yesus menerangi hidup kita dengan sebuah cahaya yang tak pernah padam. Bukan suatu kembang api, bukan satu "kilasan"! Tidak, sebuah cahaya lembut yang selalu menahan dan yang memberi kita kedamaian. Itulah cahaya yang kita temui jika kita masuk melewati pintu Yesus.

Tentu saja, sebuah pintu sesak, pintu Yesus, bukan karena sebuah kamar penyiksaan. Tidak, bukan karena itu! Tetapi karena meminta kita membuka hati kita kepada-Nya, mengenali diri kita sebagai orang berdosa, yang membutuhkan keselamatan-Nya, pengampunan-Nya, kasih-Nya, membutuhkan kerendahan hati untuk menerima kerahiman-Nya dan diperbaharui oleh-Nya. Yesus dalam Injil memberitahu kita bahwa menjadi seorang Kristiani tidak sedang memiliki sebuah "label"! Saya bertanya kepada Anda, apakah Anda orang-orang Kristiani karena sebuah label, atau dalam kebenaran? Dan untuk setiap orang jawabannya adalah dalam pikiran. Bukan orang-orang Kristiani, tidak pernah orang-orang Kristiani karena sebuah label! Orang-orang Kristiani dalam kebenaran, dalam hati. Menjadi orang Kristiani adalah hidup dan bersaksi bagi iman dalam doa, dalam karya amal, dalam menggalakkan keadilan, dalam melakukan kebaikan. Sehingga pintu sesak yang adalah Kristus harus masuk ke dalam seluruh kehidupan kita.

Kita memohon kepada Perawan Maria, Pintu Surga, untuk membantu kita melewati pintu iman, untuk memperkenankan Putranya mengubah keberadaan kita sebagaimana Dia mengubah keberadaannya, untuk membawakan semua orang sukacita Injil.

[Setelah Doa Malaikat Tuhan, Bapa Suci memohon untuk perdamaian di Suriah]

Dengan penderitaan dan keprihatinan saya terus mengikuti situasi di Suriah. Peningkatan kekerasan dalam perang antar saudara, dengan bertambah cepatnya pembantaian dan kekejaman, sehingga kita semua telah mampu melihat dalam gambar hari-hari ini yang mengerikan, membuat saya sekali lagi mengangkat suara saya sehingga dentingan senjata dapat berhenti. Bukan konfrontasi yang menawarkan harapan untuk menyelesaikan masalah, melainkan kemampuan bertemu dan berdialog.

Dari lubuk hati saya, saya ingin mengungkapkan kedekatan saya dalam doa dan solidaritas dengan semua korban konflik ini, dengan semua orang yang menderita, terutama anak-anak, dan saya mengundang Anda untuk tetap menghidupkan harapan akan perdamaian. Saya mohon kepada masyarakat internasional sehingga dirinya lebih peka terhadap situasi tragis ini dan melakukan segala upaya untuk membantu bangsa Suriah tercinta mencari suatu penyelesaian untuk perang yang menabur kehancuran dan kematian.

Semua bersama-sama marilah kita berdoa. . . Semua bersama-sama marilah kita berdoa kepada Bunda Maria, Ratu Perdamaian:
Maria, Ratu Perdamaian, doakanlah kami!
Semua orang: Maria, Ratu Perdamaian, doakanlah kami!

[Lalu Bapa Suci mulai menyapa para peziarah yang hadir di Lapangan Santo Petrus]

Saya dengan penuh kasih sayang menyapa semua peziarah yang hadir: keluarga-keluarga, berbagai kelompok dan Associazione Albergoni. Secara khusus saya menyapa Suster-suster Santa Dorotea, kaum muda Verona, Syracuse, Nave, Modica dan Trento, para calon penerima Sakramen Krisma Pastorale Unita dari Angarano dan Val Liona, para seminaris dan para imam Perguruan Tinggi Kepausan Amerika Utara, para pekerja dari Cuneo dan para peziarah dari Verrua Po, San Zeno Naviglio, Urago d'Oglio, Varano Borghi dan Sao Paulo. Bagi banyak orang, hari ini menandai akhir periode liburan musim panas. Saya mengharapkan Anda semua kembali kepada hidup biasa sehari-hari yang damai dan berkomitmen menatap masa depan dengan harapan.

Saya mengharapkan Anda semua hari Minggu yang baik dan seminggu yang baik! Buon pranzo (makan siang yang baik), dan arrivederci (sampai jumpa)!