Saudara
dan saudari yang terkasih, selamat pagi!
Hari
ini kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan, dengan mengenang orang-orang
Majus yang datang dari Timur ke Betlehem, mengikuti bintang, untuk mengunjungi
Mesias yang baru lahir. Perikop Injil (bdk. Mat 2:1-12) mencakup sebuah rincian
yang memunculkan cerminan kita. Di akhir kisah, dikatakan bahwa orang-orang
Majus “diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka
pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” (ayat 12) - melalui jalan
lain.
Orang-orang
bijak ini, dari daerah yang jauh, setelah banyak bepergian, menemukan Dia yang
ingin mereka kenal, setelah lama mencari-cari-Nya, tentu saja dengan kepenatan
dan berbagai peruntungan. Dan ketika tujuan akhir mereka tercapai, mereka
bersujud di hadapan Sang Anak, menyembah-Nya dan mempersembahkan kepada-Nya
berbagai hadiah yang berharga, setelah itu dengan tanpa ragu-ragu mereka
berangkat pulang ke negeri mereka. Namun, pertemuan dengan Sang Anak itu telah
mengubah mereka. Perjumpaan dengan Yesus tidak menahan orang-orang Majus,
malahan perjumpaan itu menanamkan dalam diri mereka dorongan baru untuk kembali
ke negeri mereka, untuk menceritakan apa yang telah mereka lihat dan sukacita
yang telah mereka rasakan. Dalam hal ini, ada pertunjukan langgam Allah,
cara-Nya mewujudkan diri dalam sejarah. Pengalaman akan Allah tidak menghalangi
kita tetapi membebaskan kita; pengalaman akan Allah tidak memenjarakan kita
tetapi membuat kita mulai berjalan, pengalaman akan Allah mengutus kita kembali
ke tempat-tempat lazim dari keberadaan kita. Tempat-tempat yang sama dan akan
sama, tetapi kita, setelah berjumpa Yesus, tidak seperti sebelumnya. Perjumpaan
dengan Yesus mengubah diri kita, mengubah rupa diri kita. Penginjil Matius
menekankan bahwa orang-orang Majus pulang “melalui jalan lain” (ayat 12).
Mereka dituntun untuk mengambil jalan lain oleh peringatan Malaikat, agar tidak
menemui Herodes dan alur kekuasaannya.
Setiap
pengalaman berjumpa Yesus mengimbas diri kita untuk mengusahakan berbagai cara
karena kekuatan yang baik berasal dari Dia, yang menyembuhkan hati kita dan
melepaskan kita dari kejahatan.
Ada
dinamika yang bijak antara kesinambungan dan kebaruan : orang Majus pulang
"ke negerinya", tetapi "melalui jalan lain". Hal ini
menunjukkan bahwa kitalah yang harus mengubah, mengubah rupa cara hidup kita,
meskipun dalam lingkungan yang sama, mengubah kriteria penilaian pada kenyataan
yang mengelilingi kita. Lihatlah perbedaan antara Allah yang benar dan
berhala-berhala yang membahayakan, seperti uang, kekuasaan, kesuksesan ...;
antara Allah dan semua yang dijanjikan berhala-berhala ini kepadamu, seperti
para pesulap, para peramal nasib, para tukang tenung. Perbedaannya, berhala-berhala
itu mengikat kita pada diri mereka dan mereka memiliki diri kita. Allah yang
benar tidak menahan kita atau membiarkan diri-Nya ditahan oleh kita : Ia
membukakan kita jalan kebaruan dan kebebasan, karena Ia adalah seorang Bapa
yang senantiasa beserta kita untuk membuat kita tumbuh. Jika kamu berjumpa
Yesus, jika kamu memiliki sebuah perjumpaan rohani dengan Yesus, ingatlah :
kamu harus pulang ke tempat yang sama seperti biasanya, tetapi melalui jalan
lain, melalui langgam lain. Begitulah; Roh Kudus yang diberikan Yesus kepada
kita mengubah hati kita.
Marilah
kita mohon kepada Perawan Suci agar kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus di
mana pun kita berada, dengan kehidupan baru yang diubah rupa oleh kasih-Nya.
[Setelah
pendarasan doa Malaikat Tuhan]
Saudara
dan saudari yang terkasih,
Secara
khusus saya memikirkan saudara-saudara seiman dari Gereja-Gereja Timur, Katolik
dan Ortodoks, kebanyakan dari mereka merayakan kelahiran Tuhan besok. Kita
menghendaki terang dan damai Kristus Sang Juruselamat bagi mereka dan komunitas
mereka. Marilah dengan tepuk tangan kita menyambut saudara-saudara seiman kita
dari Gereja-Gereja Timur Ortodoks dan Katolik.
Pada
Hari Raya Penampakan Tuhan dirayakan Hari Anak Misioner Sedunia. Hari Anak
Misioner Sedunia adalah pesta anak-anak dan remaja misioner yang menjalani
panggilan universal menuju kekudusan, dengan membantu orang-orang sezaman
mereka yang paling membutuhkan melalui doa dan gerakan berbagi. Marilah kita
mendoakan mereka.
Sapaan
hangat saya tertuju kepada kamu semua, umat Roma dan para peziarah. Di antara
para peziarah, saya menyapa khususnya para peziarah dari Korea Selatan dan para
mahasiswa "Kolose Siena Institut Fransiskan New York; serta kelompok
misioner Biassono dan umat Ferrara.
Sapaan
khusus tertuju kepada semua orang yang menghidupkan prosesi bersejarah-kerakyatan
yang diilhami oleh tradisi Penampakan Tuhan dan tahun ini didedikasikan untuk
wilayah Allumiere dan Valle del Mignone. Dan saya menyapa juga prosesi
orang-orang Majus di banyak kota dan desa di Polandia. Saya suka memuji begitu
banyak ungkapan populer yang indah terkait dengan pesta hari ini - saya
memikirkan Spanyol, Amerika Latin, Jerman -, adat istiadat yang dijaga keaslian
makna kristianinya.
Kepada
kamu semua saya mengucapkan selamat pesta. Dan tolong, jangan lupa untuk
mendoakan saya. Selamat menikmati makan siang dan selamat tinggal!