Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 12 Desember 2021 : APAKAH YANG HARUS KAMI PERBUAT?

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

 

Bacaan Injil (Luk. 3:10-18) dalam liturgi hari ini, Hari Minggu Adven III, menghadirkan kepada kita berbagai kelompok orang – orang banyak, para pemungut cukai dan para prajurit – yang tersentuh oleh khotbah Yohanes Pembaptis, bertanya kepadanya : “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" (Luk 3:10). Apa yang harus kami perbuat? Inilah pertanyaan yang mereka ajukan. Marilah kita sedikit bercermin pada pertanyaan ini.

 

Pertanyaan itu tidak berasal dari perasaan kewajiban. Justru hati tersentuh oleh Tuhan. Antusiasme kedatangan-Nyalah yang membuat mereka bertanya : apa yang harus kami perbuat? Kemudian Yohanes berkata : “Tuhan sudah dekat. Apa yang harus kami perbuat?" Marilah kita memberi contoh : marilah kita memikirkan orang terkasih yang akan mengunjungi kita. Kita dengan penuh sukacita dan bahkan tidak sabar menunggu orang itu. Untuk menyambut orang tersebut, kita akan melakukan apa yang perlu dilakukan : kita akan membersihkan rumah, kita akan menyiapkan makan malam terbaik, mungkin hadiah… Singkatnya, ada hal-hal yang akan kita perbuat. Hal serupa berlaku dengan Tuhan. Sukacita kedatangan-Nya membuat kita bertanya : apa yang harus kita perbuat? Tetapi Allah melambungkan pertanyaan ini ke tingkat yang lebih tinggi : apa yang harus kuperbuat dengan kehidupanku? Untuk apakah aku dipanggil? Akan menjadi apakah aku?

 

Dengan mengajukan pertanyaan ini, Injil mengingatkan kita akan sesuatu yang penting : hidup memiliki tugas bagi kita. Hidup bukan tanpa makna; hidup tidak dibiarkan begitu saja. Tidak! Hidup adalah karunia yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, mengatakan kepada kita : temukanlah siapa dirimu, dan bekerja keraslah untuk membuat impian hidupmu menjadi kenyataan! Kita masing-masing – jangan melupakan hal ini – memiliki sebuah perutusan yang harus diselesaikan.

 

Jadi, jangan takut untuk bertanya kepada Tuhan : apa yang harus diperbuat? Marilah kita mengajukan pertanyaan ini berulang kali kepada-Nya. Hal ini juga kembali muncul dalam Kitab Suci : dalam Kisah Para Rasul, beberapa orang, mendengar Petrus yang menyatakan kebangkitan Yesus, “sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: 'Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?'" (2:37). Marilah kita juga bertanya pada diri kita sendiri : apa yang sebaiknya kuperbuat untuk diriku sendiri dan untuk saudara-saudariku? Bagaimana aku bisa berkontribusi untuk hal ini? Bagaimana aku dapat berkontribusi untuk kebaikan Gereja, untuk kebaikan masyarakat? Musim Adven dimaksudkan untuk hal ini : berhenti dan bertanya kepada diri sendiri bagaimana mempersiapkan Natal. Kita sangat sibuk dengan segala persiapan, dengan hadiah dan hal-hal yang berlalu. Tetapi marilah kita bertanya pada diri sendiri apa yang harus kita perbuat untuk Yesus dan sesama! Apa yang harus kita perbuat?

 

Setelah pertanyaan, “apa yang harus kami perbuat?”, Injil mencantumkan jawaban Yohanes Pembaptis yang berbeda untuk setiap kelompok. Bahkan, Yohanes menyarankan kepada orang yang mempunyai dua helai baju agar membaginya dengan yang tidak punya; kepada para pemungut cukai yang menagih pajak, ia berkata : "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan" (Luk 3:13); kepada para prajurit : “Jangan merampas atau memeras dari siapa pun (bdk. ayat 14). Ia menyampaikan kata tertentu kepada setiap orang yang menanggapi situasi aktual mereka dalam kehidupan. Hal ini memberi kita pengajaran yang berharga : iman menjelma dalam kehidupan nyata. Iman bukan teori abstrak. Iman bukanlah teori abstrak, teori umum – tidak! Iman menyentuh kita secara pribadi dan mengubah hidup kita masing-masing. Marilah kita memikirkan keberwujudan iman kita. Apakah imanku abstrak, sesuatu yang abstrak atau nyata? Apakah iman menuntunku untuk melayani, meringankan sesama?

 

Jadi, sebagai kesimpulan, marilah kita bertanya pada diri kita sendiri : apa yang harus kita perbuat secara nyata dalam hari-hari ini ketika kita mendekati Natal? Bagaimana aku bisa melakukan bagianku? Marilah kita memilih sesuatu yang nyata, meskipun kecil, yang disesuaikan dengan situasi hidup kita, dan marilah terus melakukannya untuk mempersiapkan kita menghadapi Natal ini. Sebagai contoh : saya dapat menelepon orang yang sendirian, mengunjungi orang tua itu atau orang yang sakit itu, melakukan sesuatu untuk melayani orang miskin, seseorang yang membutuhkan. Meski begitu : mungkin saya perlu memohon pengampunan, memberikan pengampunan, menjernihkan situasi, membayar hutang. Mungkin saya telah mengabaikan doa dan setelah sekian lama berlalu, inilah saatnya untuk memohon pengampunan Tuhan. Saudara dan saudari, marilah temukan sesuatu yang nyata dan perbuatlah! Semoga Bunda Maria membantu kita, yang di dalam rahimnya Allah mengambil rupa daging.

 

[Setelah pendarasan doa Malaikat Tuhan]

 

Saudara dan saudari terkasih,

 

Saya ingin meyakinkanmu tentang doa saya untuk Ukraina yang terkasih, untuk semua Gereja dan komunitas keagamaannya, serta untuk seluruh rakyatnya sehingga ketegangan yang dialaminya dapat diselesaikan melalui dialog internasional yang serius dan bukan dengan senjata. Sebuah statistik yang saya baca baru-baru ini sangat membuat saya sedih : lebih banyak senjata diproduksi tahun ini daripada tahun lalu. Senjata bukanlah jalan yang tepat. Semoga Kelahiran Tuhan membawa kedamaian di Ukraina.

 

Saya juga mendoakan para korban angin puting beliung yang melanda Kentucky dan daerah-daerah lain di Amerika Serikat.

 

Dan sekarang, perkenankan saya untuk beralih ke bahasa Spanyol sehingga saya dapat dengan hangat menyapa komunitas di seluruh benua Amerika Latin dan Filipina – berapa banyak bendera dari negara-negara Amerika Latin – yang telah berkumpul di sini di Lapangan Santo Petrus untuk mendaraskan Rosario dalam rangka menghormati Perawan dari Guadalupe dan menguduskan diri kepadanya, selamat! Saya mengucapkan selamat kepadamu yang, dengan melakukan hal ini, telah mempersatukan diri dengan umat dari Alaska hingga Patagonia yang merayakan Bunda Maria dari Guadalupe, Bunda Allah yang benar yang kita hidupi, setiap tanggal 12 Desember. Semoga Perawan dari Guadalupe dan Santo Juan Diego mengajari kita bagaimana untuk selalu berjalan bersama dari pinggiran menuju pusat dalam persekutuan dengan Penerus para Rasul, yaitu para Uskup, untuk menyampaikan kabar baik kepada semua orang. Pengalaman ini harus diulang lagi dan lagi. Dengan cara ini, Allah, yang adalah persekutuan, akan menggerakkan kita menuju pertobatan dan pembaruan Gereja dan masyarakat, yang sangat kita butuhkan di Amerika – situasi di banyak negara Amerika Latin sangat menyedihkan – serta di seluruh dunia. dunia. Saya senang bahwa melalui tindakan iman, dan kesaksian publik seperti apa yang kamu lakukan hari ini, kita memulai persiapan untuk Yubileum Guadalupe pada tahun 2031, dan Yubileum Penebusan pada tahun 2033, kita harus selalu melihat ke depan, bukan? Semuanya bersama-sama – Viva la Virgen de Guadalupe!

 

Saya juga menyampaikan harapan terbaik untuk Caritas International yang merayakan hari jadinya yang ke-70. Caritas adalah seorang gadis kecil, eh! Caritas perlu tumbuh dan menjadi lebih kuat! Di seluruh dunia, Caritas adalah tangan kasih Gereja yang terulur kepada orang miskin dan paling rentan, yang di dalam diri mereka Kristus hadir. Saya mengundangmu untuk mengembangkan pelayananmu dengan kerendahan hati dan kreativitas untuk menjangkau orang yang paling terpinggirkan dan mendorong perkembangan terpadu sebagai penangkal budaya "membuang" dan ketidakpedulian. Secara khusus, saya mendorong “Bersama-sama Kita Berkampanye” internasionalmu, yang berlandaskan kekuatan komunitas dalam mempromosikan kepedulian terhadap ciptaan dan kaum miskin. Luka yang ditimbulkan pada rumah kita bersama memiliki dampak menghancurkan. Tetapi masyarakat dapat berkontribusi menuju pertobatan ekologis yang diperlukan. Karena alasan ini, saya mengundangmu untuk mematuhi kampanye Caritas International. Dan kepadamu, sahabat Caritas International, lanjutkan karyamu dalam merampingkan organisasi sehingga uang tidak masuk ke organisasi tetapi ke orang miskin. Rampingkan organisasi dengan baik.

 

Dan saya menyapa kamu semua, umat Roma dan para peziarah; terutama kamu, anak laki-laki dan perempuan yang datang dengan patung Bayi Yesus kepunyaanmu untuk menerima berkat. Pada akhirnya, saya akan memberkati semua figur Bayi Yesus. Saya berterima kasih kepada Pusat Oratori Roma, dan saya memintamu untuk menyampaikan salam Natal saya kepada kakek-nenekmu dan semua orang yang kamu kasihi.

 

Saya menyapa umat Leiria (Portugal) dan umat Paroki Santo Aloysius Gonzaga Roma. Saya menyapa anak-anak dari Civitavecchia yang sedang mempersiapkan diri untuk Komuni Pertama, dan anak-anak dari Bunda Maria Bintang Penginjilan Roma yang sedang mempersiapkan Sakramen Krisma. Saya menyapa Pramuka Dewasa dari Rimini dan San Marino-Montefeltro serta kelompok pekerja dari sekolah di Sondrio, serta penduduk desa Ardea yang saya dorong untuk berdedikasi berdialog untuk menjaga wilayah mereka. Saya juga menyapa rombongan dari Senigallia (Marche).

 

Dan saya mengucapkan selamat hari Minggu untuk kamu semua. Sekali lagi, kita memberi penghormatan kepada Bunda Maria dari Guadalupe. Viva la Virgen de Guadalupe!. Tolong, jangan lupa untuk mendoakan saya. Selamat menikmati makan siangmu dan sampai jumpa.

____


(Peter Suriadi - Bogor, 12 Desember 2021)