Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 10 April 2022

Saudara-saudari terkasih,

 

Sebelum mengakhiri Perayaan ini, saya ingin menyapa kamu semua, khususnya para peziarah dari berbagai negara, di antaranya banyak orang muda. Kepada kamu semua saya mengucapkan selamat Pekan Suci, dan juga kepada mereka yang terhubung melalui media.

 

Saya dekat dengan rakyat Peru yang terkasih, yang sedang mengalami momen ketegangan sosial yang sulit. Saya menyertaimu dengan doa dan saya mendorong semua pihak untuk menemukan penyelesaian secara damai dan sesegera mungkin demi kebaikan negara, terutama rakyat yang paling miskin, menghormati hak setiap orang dan lembaga.

 

Sebentar lagi, kita akan menghadap Bunda Maria dengan Doa Malaikat Tuhan. Malaikat Tuhan sendiri yang berkata kepada Maria dalam Kabar Sukacita : “Bagi Allah tidak ada yang mustahil”. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Ia bahkan dapat mengakhiri perang yang akhir-akhirnya tidak kasat mata, perang yang setiap hari terjadi di depan mata kita, pembantaian mengerikan dan kekejaman keji yang dilakukan terhadap warga sipil yang tak berdaya. Mari kita mendoakan hal ini.

 

Kita berada di hari-hari sebelum Paskah. Kita sedang bersiap untuk merayakan kemenangan Tuhan Yesus Kristus atas dosa dan maut – atas dosa dan kematian – bukan atas seseorang dan melawan orang lain. Tetapi hari ini, ada perang. Karena ada sesuatu yang harus dimenangkan dengan cara ini, menurut cara dunia? Ini hanya merupakan cara untuk kalah. Mengapa tidak membiarkan Ia menang? Kristus memikul salib-Nya untuk membebaskan kita dari kuasa kejahatan. Ia wafat agar kehidupan, kasih, kedamaian berkuasa.

 

Marilah meletakkan senjata! Gencatan senjata Paskah dimulai. Tetapi tidak untuk menyediakan lebih banyak senjata dan memulai pertempuran lagi – tidak! – gencatan senjata yang akan mengarah pada perdamaian, melalui negosiasi nyata yang bahkan mengorbankan beberapa hal demi kebaikan rakyat. Sebenarnya, kemenangan apa yang didapat dari menancapkan bendera di atas tumpukan puing?

 

Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Kita mempercayakan hal ini kepada-Nya melalui perantaraan Perawan Maria.

___


(Peter Suriadi - Bogor, 10 April 2022)