Saudara-saudari
terkasih,
Sebelum
berdoa Malaikat Tuhan bersama, saya ingin menyapa dan berterima kasih kepada
kamu semua yang telah berpartisipasi dalam perayaan Yubileum yang didedikasikan
untuk para misionaris dan migran ini. Kamu adalah misionaris yang baik karena
kamu datang bahkan di tengah hujan! Terima kasih. Gereja sepenuhnya misioner
dan merupakan suatu umat agung yang sedang berjalan menuju Kerajaan Allah. Hari
ini, saudara-saudari kita, para misionaris dan migran, mengingatkan kita akan
hal ini. Namun, janganlah seorang pun dipaksa untuk melarikan diri, atau
dieksploitasi atau diperlakukan dengan buruk karena situasi mereka sebagai
orang asing atau orang yang membutuhkan! Martabat manusia harus selalu
diutamakan.
Saya
menyapa semua peziarah yang hadir, terutama mereka yang berasal dari Keuskupan
Pavia, yang dipimpin oleh uskup mereka, serta umat, termasuk beberapa orang
muda dari Betlehem, yang membawa patung Bunda Maria Pewahyuan.
Pada
Selasa malam, 30 September, gempa dahsyat melanda wilayah tengah Filipina,
khususnya Provinsi Cebu dan provinsi-provinsi sekitarnya. Saya menyampaikan
rasa kedekatan saya dengan rakyat Filipina yang terkasih, dan khususnya saya
berdoa bagi mereka yang paling terdampak parah akibat gempa bumi tersebut.
Dalam menghadapi segala bahaya, marilah kita tetap bersatu dan saling mendukung
dalam keyakinan kita kepada Allah dan dalam perantaraan Bunda Maria.
Saya
mengungkapkan keprihatinan saya atas kebencian antisemit di dunia, sebagaimana
kita saksikan dalam serangan teroris di Manchester beberapa hari yang lalu.
Saya terus berduka atas penderitaan yang dialami rakyat Palestina di Gaza.
Dalam
beberapa jam terakhir, di tengah situasi dramatis di Timur Tengah, beberapa
langkah maju yang signifikan telah diambil dalam negosiasi perdamaian, yang
saya harap akan mencapai hasil yang diinginkan sesegera mungkin. Saya meminta
semua pihak yang bertanggung jawab untuk berkomitmen pada jalan ini, untuk
mewujudkan gencatan senjata dan membebaskan para sandera. Pada saat yang sama,
saya mendesak semua orang untuk tetap bersatu dalam doa, agar upaya yang sedang
berlangsung dapat mengakhiri perang dan menuntun kita menuju perdamaian yang
adil dan abadi.
Marilah
kita bersatu secara rohani dengan mereka yang berkumpul di Tempat Ziarah
Pompeii untuk berdoa kepada Perawan Rosario Suci. Di bulan Oktober ini, saat
kita merenungkan bersama Maria misteri Kristus Sang Juru Selamat kita, marilah
kita memperdalam doa kita untuk perdamaian: sebuah doa yang menjadi
kesetiakawanan nyata dengan orang-orang yang tersiksa oleh perang. Terima kasih
kepada banyak anak di seluruh dunia yang telah berkomitmen untuk berdoa Rosario
untuk ujud ini. Kita mengucapkan terima kasih yang tulus!
______
(Peter Suriadi - Bogor, 5 Oktober 2025)