Saudara-saudari
terkasih, hari ini, dalam katekese lanjutan kita tentang tema Yubileum
"Kristus Pengharapan Kita", kita merenungkan pertanyaan yang kita
semua simpan jauh di lubuk hati: apa makna kehidupan? Ayat Kitab Suci yang baru
saja kita dengar menjawab pertanyaan ini — kehidupan, pertama dan terutama,
adalah anugerah Allah yang telah menciptakan kita karena kasih. Salah satu
godaan yang lazim saat ini adalah kurangnya kepercayaan pada kebaikan dan kasih
Allah. Mungkin kita tidak lagi mengalami kehidupan sebagai anugerah karena kita
terbebani oleh beban-bebannya, tetapi Kristus yang bangkit mengingatkan kita
bahwa Allah selalu setia pada rencana kasih-Nya. Dengan percaya kepada Allah,
kita diundang untuk berpartisipasi dalam rencana kehidupan dan kasih ini dengan
melahirkan kehidupan. Bagi kamu yang menjalani panggilan hidup berumah tangga,
ini berarti menemukan anugerah dan petualangan menjadi ibu dan ayah, di mana
kamu dipanggil untuk berpartisipasi dalam membawa kehidupan baru ke dunia ini
dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan kekal. Jangan takut dengan petualangan
ini, tetapi berdoalah dan bukalah dirimu terhadap anugerah kehidupan, percaya
kepada Allah yang sebagaimana kita ketahui mengasihi kita.
[Setelah pendarasan
doa Malaikat Tuhan]
Saya
menyapa dengan hangat para peziarah dan para pengunjung berbahasa Inggris yang
berpartisipasi dalam Audiensi hari ini, terutama mereka yang datang dari
Inggris, Irlandia, Belanda, Norwegia, Nigeria, Uganda, Australia, Selandia
Baru, Malaysia, Filipina, Kanada, dan Amerika Serikat. Secara khusus, saya menyapa
para uskup dan imam dari Inggris dan Wales yang merayakan ulang tahun ke-40,
ke-50, dan ke-60 tahbisan imamat mereka. Saya juga menyapa Eparki Keren di
Eritrea, yang dipimpin oleh Uskup Kindane Yebio, yang merayakan ulang tahun
ke-30. Semoga Tuhan senantiasa membimbingmu dalam kesaksian kasih, kerukunan,
dan kedamaian. Dalam doa agar kamu semua dapat mengalami peningkatan keutamaan
pengharapan selama Tahun Yubileum ini, saya memohonkan bagimu, dan keluargamu,
sukacita dan damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus. Allah memberkatimu!
____
(Peter Suriadi - Bogor, 26 November 2025)

Print this page